Selasa, 09 November 2021

MENGELOLA KESEHATAN MENTAL DI MASA PANDEMI

 

MENGELOLA KESEHATAN MENTAL DI MASA PANDEMI

Ujian Tengah Semester

Nama : Yuliyanto

Nim : 20310420044

Psikologi Manajemen Dan Organisasi Kelas A

Semester Ganjil 2021/2022

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, M.A



Bentar lagi tahun baru nih, kira-kira apa yang kamu harapkan untuk tahun berikutnya? Kalo aku sih pengen cepet-cepet pandemi ini selesai, udah gak sabar pengen jalan-jalan keluar rumah tanpa harus parno hehe.

Tapi ya kalo dipikir-pikir, pandemi kali ini ada baiknya juga ya. Seperti yang dikatakan orang Indonesia “di balik kejadian buruk pasti ada hikmahnya”

Lah hikmah apa?

Kamu ngerasa gak kalo pandemi ini membuat perhatian orang-orang pada kesehatan udah meningkat banget? Baik kesehatan fisik, maupun kesehatan mental.

Contohnya, pada perhatian kesehatan fisik, orang-orang jadi lebih rajin berolahraga, menjaga kebersihan, dan makan makanan sehat. Sedangkan pada kesehatan mental, jadi lebih peduli terhadap perasaan atau emosi yang dialami. Isolasi di rumah dalam jangka waktu panjang dan kekhawatiran akan virus yang menyebar membuat orang-orang rasanya gampang stres, jenuh, atau capek

Aku yakin banget walaupun udah banyak yang sadar akan kesehatan mental, pasti masih ada beberapa yang gak peduli. Atau kurang paham apa itu kesehatan mental.

Menurut World Health Organization (WHO, 2001), menyatakan bahwa kesehatan mental merupakan kondisi dari kesejahteraan yang disadari individu, yang di dalamnya terdapat kemampuan-kemampuan untuk mengelola stres kehidupan yang wajar, untuk bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta berperan serta di komunitasnya.

Nah untuk membantu anda mengelola stress dengan lebih baik dan mencapai kesehatan mental yang optimal alangkah baiknya dengan cara sebagai berikut :

1.    Mengkonsumsi makanan yang bergizi

Apa yang Anda makan dan minum setiap harinya ternyata berpengaruh terhadap naik turunnya suasana hati. Ini karena beragam zat gizi memainkan peran penting untuk menunjang fungsi otak, kekebalan tubuh, mengatur tekanan darah, hingga mengeluarkan racun. Bahkan asupan zat gizi dari makanan pun turut membantu untuk menurunkan kadar hormon kortisol dan adrenalin yang meningkat saat stres.

2.    Menjaga pola tidur

Saat tidur, manusia akan memasuki lima tahapan penting. Tahap yang pertama adalah kerja otak melambat sehingga tubuh jadi rileks. Pada tahap kedua, Anda biasanya sudah tidak bisa mendengar atau merespon suara di sekitar Anda karena benak Anda sudah “pindah” ke dalam alam bawah sadardi tahap ketiga dan keempat tubuh Anda akan melakukan berbagai jenis perbaikan fisik. Kemudian setelah kira-kira 90 menit, Anda akan memasuki tahap kelima yaitu REM (rapid eye movement). Tahap REM atau tidur pulas ini biasanya disertai dengan mimpi, tapi bisa juga tidak. Di tahapan inilah segala masalah kejiwaan Anda “diperbaiki” oleh otak

3.    Olahraga secara rutin

Selain membuat tubuh lebih sehat, olahraga juga bisa meredakan stres. Dengan berolahraga, otot tubuh akan lebih rileks dan pikiran Anda pun akan teralihkan sehingga bisa memperbaiki suasana hati Anda. Anda tidak perlu melakukan olahraga berat untuk melepas stres. Cukup lakukan olahraga sederhana, seperti jalan santai atau bersepeda.


4.    Menghadapi masalah

Ungkapkan keluh kesah, merupakan cara menghadapi masalah, Memendam perasaan bisa membuat Anda stres. Lebih baik lepaskan beban dengan mengungkapkan semua hal yang ada di pikiran kepada orang terdekat atau psikolog. Percayalah, setelah semua keluh kesah dikeluarkan, perasaan Anda pasti jauh lebih baik.


 


 

 

 

 

 

 

0 komentar:

Posting Komentar