Jumat, 12 November 2021

Sahabat Lentera Kehidupan

 

Tulisan untuk Ujian Tengah Semester Psikologi Sosial II

(Semester Ganjil 2021/2022)

Rahayu (20310410061) / Kelas A

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, M.A



Menjalin hubungan interpersonal atau antar perorangan merupakan hal yang penting (Santrock, 2010). Hal ini membuat sadar  diri bahwa manusia sebagai mahluk sosial yang tidak terlepas dari manusia lainnya atau saling ketergantungan (Dariyo, 2004; Franklin, 2010). Adanya relasi interpersonal bisa memberikan dukungan, bantuan, dan kenyamanan sehingga menjalin relasi dengan manusia lain menjadi sesuatu yang berharga pada individu (Bergsma, Poot, & Liefbroer, 2008).

Tanpa adanya sahabat, individu akan merasa sendiri dan kesepian. Meskipun beberapa individu mampu bertahan dengan tanpa adanya hubungan pertemanan, namun bukan berarti individu tidak menginginkan untuk menjalin ikatan persahabatan. Ikatan perasahabatan yang dijalani atau dialami individu juga didorong oleh beberapa hal seperti kualitas persahabatan dan jenis kelamin. Aiken (2002) menjelaskan bahwa dalam membangun hubungan persahabatan, perempuan membangun hubungan yang mendalam serta lebih bertahan lama dibandingkan laki-laki. Sedangkan persahabatan antar laki-laki dominan kurang akrab (Cavanaugh & Blanchard-Fields, 2006) dan cenderung didasari dengan adanya saling berbagi ketertarikan atau hobi dan aktivitas (Cavanaugh & Blanchard-Fields, 2006; Grunebaum, 2003; Papalia, Olds, & Feldman, 2003).

Tulisan essay ini berhubungan dengan naskah puisi yang tulis oleh salah satu peserta lomba diatas yang bernama Rahayu, event tersebut diselenggarakan oleh Mayra Pustaka dengan tema “Persahabatan. Deadline lomba ini yaitu pada tanggal 24 Oktober 2021. Dalam naskah puisi yang diikutkan lomba tersebut, didalam puisi tersebut penulis menggambarkan bahwa manusia atau individu itu tidak bisa hidup sendirian dia butuh yang namanya sahabat.

Santrock (2010) menggambarkan persahabatan sebagai bentuk kelekatan hubungan yang meliputi kesenangan, penerimaan, kepercayaan, penghargaan, bantuan yang saling menguntungkan, saling mempercayai, pengertian, dan spontanitas. Disini dijelaskan bahwa peran sahabat sangatlah penting bisa di ibaratkan dengan istilah Sahabat Lentera Kehidupan, Sahabat tetap ada disamping kita ketika semua orang menghilang di dunia, orang yang menghibur kita ketika kita berada difase terpuruk, orang yang tahu luar dalam tentang kita, sahabat adalah bisa dikata keluarga kedua kita di dalam dunia. Salah satu pernyataan dari pernyataan Prihanto (dalam Tjundjing, 2001) yang menyatakan bahwa individu dengan kecerdasan emosional yang tinggi akan lebih mudah dalam menjalin dan membina hubungan dengan orang lain karena kecerdasan emosional sangat memengaruhi kehidupan individu secara keseluruhan mulai dari kehidupan dalam keluarga, pekerjaan hingga interaksi dengan lingkungan sosialnya.

 

Daftar Pustaka

Cavanaugh, J. C., & Blanchard-Fields, F. (2006). Adult development and aging (5 Ed.). Belmont: Thomson Learning

Bergsma, A., Poot, G., & Liefbroer, A. C. (2008). Happiness in the garden of epicurus. Journal of Happiness Studies, 9, 397–423. doi:10.1007/s10902-006- 9036-z.

Dariyo, A. (2004). Psikologi perkembangan dewasa muda. Jakarta: Grasindo.

Ditta Febrieta, RELASI PERSAHABATAN, Jurnal Kajian Ilmiah UBJ, Volume 16 Nomor : 2.

Putri Damayanti & Haryanto, Kecerdasan Emosional dan Kualitas Hubungan Persahabatan, GADJAH MADA JOURNAL OF PSYCHOLOGY VOLUME 3, NO.2, 2017: 86-97 ISSN: 2407-7798.

Santrock, J. W. (2010). Life-span development (13 Ed.). New York: Mc Graw Hill.

Tjundjing, S. (2001). Hubungan antara IQ, EQ, dan AQ dengan prestasi studi Klinis dan Kesehatan Mental. 4(1), 9-13

0 komentar:

Posting Komentar