Jumat, 12 November 2021

 

Lingkungan Kerja dan Kesehatan Mental

Essay 2 Persyaratan Ulangan Tengah Semester
Psikologi Manajemen dan Organisasi Semester Ganjil 2021/2022
Agung Saprianto/ 20310410041
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, M.A


Lingkungan kerja yang aman dan sehat tentu dapat membantu pekerja dalam meningkatkan efisiensi dan produktifitas dalam melaksanakan bekerja. Namun sebaliknya, jika lingkungan kerja tidak terorganisasi dengan baik serta banyak faktor yang berbahaya maka pekerja akan menimbulkan efek buruk bagi pekerja. Diantaranya resiko bahaya, resiko terkena penyakit, penurunan efisiensi kerja dan kerugian bagi perusahaan. Pada dasarnya, setiap perusahaan wajib untuk mengupayakan perlindungan kesehatan, keselamatan serta kondisi kerja. Akan tetapi berbanding terbalik dengan kenyataannya, masih banyak perusahaan yang mengabaikannya karna perihal masalah finansial yang tergolong cukup besar

Sejalan dengan informasi yang diperoleh dari Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), pada setiap tahunnya ada lebih dari 250 juta kecelakaan di tempat kerja dan tidak kurang dari 160 juta pekerja menjadi sakit karena bahaya yang ditimbulkan di lokasi kerja. Ditambah lagi ada 1,2 juta pekerja meninggal akibat kecelakaan dan sakit di tempat kerja. Jumlah tersebut tentu dapat menyadarkan kita tentang betapa pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.

Dari beberapa fenomena yang terjadi selama ini kita dapat mengambil garis besar pertanyaann: Mengapa lingkungan kerja yang sehat ini penting artinya?

Sick leave atau izin sakit biasanya memang diberikan pada karyawan yang memang butuh beristirahat karena sakit. Ada perusahaan yang memperbolehkan karyawan untuk beristirahat di rumah tapi kalau lebih dari 2 hari diwajibkan untuk menyerahkan surat izin dokter. Ada pula perusahaan yang mewajibkan sudah ada surat izin dokter meski karyawan hanya tidak masuk kerja satu hari saja. Ini pastinya kembali ke kebijakan perusahaan masing-masing. Meski memang memberi izin, tetapi jika sampai izin sakitnya terlalu banyak dalam satu tahun, tentunya hal ini akan mengganggu kinerja tim secara keseluruhan. Perlu dicari masalah penyebab, mengapa sick leave ini tinggi. Mungkin saja salah satu penyebabnya adalah kurang tersedia lingkungan kerja yang sehat. Dengan lingkungan kerja yang sehat, pastinya karyawan akan lebih enjoy dalam bekerja. Kebahagiaan mereka dalam bekerja ini sangat penting lo, karena dengan demikian mereka akan berusaha untuk memberikan yang terbaik dari diri mereka bagi tujuan bersama. Karyawan yang bebas stres akan menunjukkan kinerja yang baik dan akan bisa mencari solusi yang paling jitu untuk memecahkan masalah yang terjadi seputar pekerjaan mereka. Karena karyawan enjoy bekerja, bebas stres–terutama karena tempat kerjanya begitu nyaman–pastilah produktivitas kerja mereka juga meningkat. Hal ini memang akhirnya menjadi efek domino sih. Lingkungan kerja yang sehat, karyawan enjoy kerja, mereka juga nggak mempunyai masalah terlalu berat dalam hidup (bebas utang, misalnya), akhirnya produktivitas pun meningkat juga. Formulanya memang sudah begitu. Lalu, gimana caranya mewujudkan lingkungan kerja yang sehat ini?

Jelas, tempat kerja yang sehat tidak akan mencegah atau mengurangi semua masalah kesehatan mental. Genetika, pengalaman hidup, dan trauma masa lalu semuanya berperan dalam perkembangan penyakit mental. Namun, pengusaha dapat mengambil langkah-langkah untuk membantu karyawan membangun kekuatan mental sehingga mereka dapat tetap sesehat mungkin. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat digunakan para pemimpin bisnis untuk menciptakan tempat kerja yang sehat secara mental:

·         Memuji karyawan yang bekerja lembur dan datang lebih awal, atau mengharapkan mereka bekerja dari rumah di malam hari akan merugikan perusahaan dalam jangka panjang. Tanpa keseimbangan kerja/kehidupan yang sehat, produktivitas cenderung menurun, dan karyawan kemungkinan besar akan kelelahan.

·         Jangan takut untuk mengangkat masalah yang berkaitan dengan stres, depresi, kecemasan, atau penyakit mental lainnya. Jelaskan bahwa setiap orang terkadang berjuang untuk tetap sehat secara mental. Mendidik manajer tentang tanda-tanda masalah kesehatan mental dan melatih mereka untuk merespons dengan tepat.

·         Sebagian besar masalah kesehatan mental tidak diobati karena karyawan tidak mengenali tanda dan gejalanya. Mereka mungkin menganggap masalah mereka sebagai "stres" atau mereka mungkin mencoba meyakinkan diri sendiri bahwa masalah mereka akan hilang dengan sendirinya.

·         Olahraga, makan sehat, dan partisipasi dalam kegiatan rekreasi adalah beberapa cara sederhana untuk membangun kekuatan mental dan meningkatkan kesehatan mental. Jadi, jadikan prioritas untuk membantu orang mengembangkan kebiasaan baik

Sumber:

Heath, Janie, Wanda Johanson, and Nancy Blake. "Healthy work environments: a validation of the literature." JONA: The Journal of Nursing Administration 34.11 (2004): 524-530.

Dewi, Kartika Sari. "Buku ajar kesehatan mental." (2012).




0 komentar:

Posting Komentar