Jumat, 12 November 2021

WALAU BERAKHIR BERPISAH JAUH, PERSAHABATAN INI ADALAH HAL YANG PALING TERINDAH

 

Tulisan ini untuk Ujian Mid Psikologi Sosial II Semester Tiga

Rosita Permatahati, 20310410075, Psikologi Kelas A

Dosen Pengampu : DR. Arundati Shinta, M.A.

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA


 

Pada tanggal 24 Oktober 2021 lalu, saya mengukuti Lomba Cipta Puisi yang diadakan oleh MayraPustaka. Puisi dibuat dengan tema persahabatan, dan puisi ciptaan saya berjudul “Bukan Kenangan Biasa” dengan total baris yaitu 16 baris. Maksud dari judul tersebut adalah persabatan yang dibangun, ketika nanti masing-masing sudah memiliki kesibukan sendiri-sendiri akan menjad sebuah kenangan yang membuat hati tersenyum ketika mengingatnya. Walaupun dalam lomba puisi saya tidak memenangkan kejuaraan, akan tetapi puisi saya mendapat kesempatan untuk dicetak dibuku bersama puisi teman-teman lainnya. Dalam tulisan ini, saya akan menjelaskan isi dari puisi yang saya ciptakan. Puisi ini saya ciptakan berdasarkan kisah persahabatan saya dengan teman terbaik saya.



Pada awal puisi menggambarkan seorang sahabat yang mengenang kembali persahabatannya. Dia mengingat bagaimana awal mereka bertemu hingga menjadi teman yang tidak bisa lepas satu dengan lainnya, bahkan kemana-mana selalu bersama, jika satu tak hadir maka tidak lengkap rasanya. Awal mereka bertemu seperti pertemuan biasanya, yang setelah pertemuan itu tidak ada pertemuan khusu lainnya atau pembicaraan yang merujuk ke hal pribadi satu sama lainnya. Kemudian dengan berjalannya waktu, mereka ditakdirkan menjadi dekat, dan sering bersendagurau bersama hingga mengadakan perjalanan berdua bersama. Suka duka sudah biasa mereka jalani, inilah fungsi adanya sahabat, ketika yang satu sedih yang lain rela mendengarkan isi hati temannya dan memberikan solusi atau membuatnya tertawa lagi. Pada pertengahan puisi menggambarkan persahabatan yang mulai menjauh akibat tujuan hidup masing-masing. Menjadi jarang bertemu dan sulit untuk meluangkan waktu bersama. Pada akhir puisi menggambarkan seorang sahabat yang sedang mengenang persahabatannya tadi tidak akan menghapus atau melupakan kisah persahabatan ini, dan berharap bahwa mereka bisa bertemu walau itupun Cuma sekali. Akan tetapi persahabatan itu putus begitu saja, bersahabatan masih bisa berjalan dengan baik. Dengan adanya teknologi, antara dua bersahabat itu masih bisasaling berkomunikasi dengan bik.

Asal mula saya menciptakan puisi ini ketika sehari setelah saya bertemu dengan teman terbaik saya. Waktu itu pertemuan diadakan setelah membuat janji, agar tidak bentrok antara kesibukan teman terbaik saya dan saya. Pade pertemuan itu kami menghabsikan waktu untuk makan kemudian lanjut menikmati malam di tengah-tengah alun-alun kidul. Kita bercengkrama lama disana karena beberapa waktu kita tidak bisa bertemu, di akhir percakapan itu, terlontar kata-kata dari teman saya, bahwa semakin kesini (dewasa) semakin sulit ketemuan.

0 komentar:

Posting Komentar