Senin, 08 November 2021

Strategi Penanganan Stres Yang Efektif

Strategi Penanganan Stres Yang Efektif

 

Essay 2 Persyaratan Ujian Tengah Semester

 Psikologi Manajemen dan Organisasi 

( Semester  Ganjil 2021/2022 )

Dosen Pengampu: Dr. Arundhati Shinta, M.A

Ade Rei Enggi Wijaya (20310410034)

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 

Stres di tempat kerja dapat memengaruhi siapa saja dan bisa dipicu oleh apa saja. Umumnya, stres akibat kerja terjadi ketika seseorang tidak dapat memenuhi tuntutan atau kebutuhan dari pekerjaannya. Terlalu banyak yang harus dilakukan, kurangnya waktu, kurangnya informasi dan kurangnya sumber daya untuk menuntaskan pekerjaan.

 

Stres diimplikasikan sebagai faktor penyebab dari absen, kecelakaan kerja, masalah psikologis, tuntutan kompensasi, produktivitas yang rendah, tindakan pencurian di tempat kerja, kinerja yang tidak maksimal, dan tingkat keluar masuk pekerja yang tinggi. Yang jelas, stres berdampak langsung secara menyeluruh.

 

Adapun beberapa penyebab timbulnya stress kerja antar lain beban kerja yang sulit dan berlebihan, waktu dan peralatan kerja yang kurang memadai, pengetahuan dan kemampuan karyawan yang kurang memadai, kurang jelasnya penerapan peraturan dalam pekerjaan, kurang dukungan dari rekan sejawat dan pimpinan, tekanan dan sikap pemimpin yang kurang adil dan wajar, konflik antara pribadi dengan pimpinan atau rekan kerja, balas jasa atau imbalan yang terlalu rendah maupun adanya masalah-masalah keluarga yang dapat mempengaruhi performa kerja.

 

Ciri-ciri orang yang mengalami stress dapat dilihat dari reaksi fisik, reaksi pikiran/kognitif, reaksi perilaku dan respon emosional yang diberikan. Reaksi fisik orang yang mengalami stress bisa dilihat dari detak jantung dan tekanan darah yang meningkat, keringat berlebihan, otot-otot tegang, sakit kepala berulang, perubahan pola makan, serta sulit tidur dan tidur tidak nyenyak. Reaksi pikiran atau kognitif pada orang yang mengalami stress cenderung perhatiannya berkurang, menjadi pelupa, berpikir tidak efektif serta sulit memusatkan perhatian atau sulit konsentrasi.

 

Produktivitas berkurang, sering berbuat kesalahan dalam bekerja serta sering tidak masuk kerja juga merupakan reaksi perilaku orang yang mengalami stres. Sedangkan respon emosional yang biasanya diberikan berupa rasa takut atau menutup diri terhadap lingkungan, mudah tersinggung/marah, sedih dan cemas berlebihan serta berkurangnya motivasi kerja.

 

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi stress dan mencapai jiwa yang sehat antara lain menyeimbangkan hidup dalam lingkungan sosial dan pekerjaan, bicarakan keluhan dengan seseorang yang dapat dipercaya, lakukan kegiatan sesuai dengan minat dan kemampuan, jagalah kesehatan dengan olahraga/aktivitas fisik secara teratur, tidur cukup, makan bergizi seimbang, terapkan perilaku hidup bersih dan sehat, kembangkan hobi yang bermanfaat, meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri pada Tuhan, berpikir positif dan tenangkan pikiran dengan relaksasi. Teknik relaksasi untuk mengatasi stress dapat dilakukan dengan duduk dengan posisi santai dan nyaman sambil membayangkan hal yang menyenangkan dengan mata terpejam, kemudian tarik nafas dari hidung, lalu hembuskan nafas dari mulut dengan membayangkan seolah beban pikiran dilepaskan yang diulangi sebanyak 3 kali sembari mensyukuri nikmat Tuhan YME.

 

DAFTAR PUSTAKA

Sardjito, Humas. 2019. Manajemen Stress di Tempat Kerja, https://sardjito.co.id/2019/06/11/manajemen-stress-di-tempat-kerja/ , diakses 8 November 2021 pukul 09.00 WIB

Yuwono, Joko. 2019. Bagaimana Manajemen Penanganan Stres Yang Efektif, https://www.len-telko.co.id/stres-kerja/ , diakses pada 8 November 2021 pukul 09.30 WIB

0 komentar:

Posting Komentar