Senin, 08 November 2021

KESEHATAN MENTAL FAKTOR PENTING DALAM BEKERJA

Essay 1 Persyaratan Ulangan Tengah Semester

Psikologi Manajemen dan Organisasi
Semester Ganjil 2021/2022
Zein Reza Lasmono/ 20310410030
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, M.A

            Di masa sekarang ini, pertumbuhan penduduk di Indonesia kian meningkat. Hal ini dibarengi dengan kenaikan penduduk usia kerja pula. Disamping penduduk usia kerja, yang banyak menjadi sorotan adalah penduduk angkatan kerja. Penduduk Angkatan kerja adalah para penduduk usia kerja yang bekerja, atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan pengangguran. Berbagai factor dan pengaruh mengiringi mereka dalam melakukan aktifitas sehari-hari, terutama saat mereka sedang bekerja atau mencari pekerjaan.

            Salah satu factor yang erat dengan mereka adalah kesehatan mental. Kesehatan mental adalah keadaan sejahtera dimana setiap individu menyadari potensi yang dimilikinya, dapat mengatasi tekanan normal dari kehidupan, dapat bekerja secara produktif dan baik, dan mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya (WHO, 2014). Hal ini jarang disadari padahal sangatlah penting. Kesehatan mental tiap orang berbeda-beda, tergantung bagaimana ia sadar akan hal ini dan mau atau tidak untuk peduli dengan ini. Kesiapan diri, manajemen diri menjadi penentu apakah mental seseorang dapat teratasi dengan baik ataukah tidak.

            Berbagai pekerjaan yang ada saat ini mempunyai tuntutannya masing-masing demi terlaksananya pekerjaan itu. Sukses atau tidaknya juga bergantung bagaimana individu melaksanakan pekerjaan itu, tentu harus dilaksanakan dengan tepat waktu serta sesuai dengan standar operasional prosedur yang telah berlaku. Pekerjaan-pekerjaan yang menuntut kesiapan fisik dan mental tentu diperlukan kesiapan individu, menyesuaikan beban kerja. Beban kerja merupakan sesuatu yang muncul dari interaksi antara tuntutan tugas – tugas, lingkungan kerja dimana digunakan sebagai tempat kerja, keterampilan, perilaku dan persepsi dari pekerja (Hart, SG & Staveland, 1988:139-183).

            Hal ini dimaksudkan agar meminimalisir gangguan-gangguan yang akan terjadi di dalam pekerjaan itu, atau bahkan ketika saat gangguan terjadi si individu dapat mengatasinya dengan baik. Maka, tak jarang suatu profesi melakukan proses seleksi yang ketat dan rumit dalam memilih seorang individu untuk melakukan pekerjaan itu. Yang menjadi musuh utama kesehatan mental individu adalah stress kerja. Faktor – faktor yang menjadi sumber terjadinya stres kerja di pekerjaan dikelompokkan ke dalam tujuh kategori, yaitu: faktor intrinsik dalam pekerjaan, peran dalam organisasi, pengembangan karier, hubungan dalam pekerjaan, struktur dan iklim organisasi, tuntutan dari luar organisasi atau pekerjaan dan ciri – ciri individu (Munandar AS, 2001).

            Tingkat stres akan terus meningkat apabila semua faktor tersebut tidak berjalan sesuai keinginannya. Ketika beban semakin menumpuk, produktivitas dan fokus juga akan menurun sesuai dengan hal tersebut. Maka dari itu, individu harus dengan cepat mencari jalan keluar agar semua hal tersebut dapat diatasi.

            Seseorang dapat menjaga kesehatan mentalnya ketika dirinya tidak mengalami tekanan yang parah. Selain itu, ketika individu sedang mengalami masalah atau tekanan, ada baiknya langsung mencari cara untuk menyelesaikannya. Salah satu caranya adalah dengan membicarakannya dengan rekan kerja agar tidak memengaruhi kinerja orang lain.

            Sangat penting untuk mengatasi gangguan mental yang terjadi di lingkungan kerja karena mungkin saja memengaruhi kinerja rekan satu timnya. Hal yang harus dilakukan adalah memprioritaskan keseimbangan antara waktu kerja dan waktu untuk pribadi. Ketika mempunyai waktu untuk diri sendiri, orang tersebut akan menjadi lebih rileks. Tubuh yang lebih rileks ketika tidak melakukan sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan di luar jamnya dapat mengatasi gangguan yang menyangkut pekerjaan dan gejala dari insomnia. Dengan begitu, perasaan stres dapat menurun drastis sehingga menjaga performanya tetap normal.

 

 

Daftar Pustaka

Hayati. 2019. Kesehatan Mental Karyawan Di Lingkungan Pekerjaan. Jurnal Psikologi 3 SDM, Volume 8, Nomor 2.

Murni Kurnia Kasmarani. 2012. PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RSUD CIANJUR. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Volume 1, Nomor 2.

Munandar AS. 2001. Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi. UI: Jakarta.

https://www.halodoc.com/artikel/ini-hubungan-kesehatan-mental-dengan-lingkungan-kerja 





0 komentar:

Posting Komentar