Essay 3 - Perilaku Inovatif Austaniva 22310410060

 ESAI 3 - Berperilaku Inovatif

 DOSEN PENGAMPU: Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA.

 Memanfaatkan Gelas Plastik Bekas

Menjadi Bunga Cantik yang Bernilai Ekonomi

 Austaniva

NIM 22310410060

 

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

YOGYAKARTA

Desember 2024

 

Sampah menjadi permasalahan utama dalam peradaban manusia, beberapa jenis sampah memerlukan waktu yang sangat lama agar bisa diurai oleh decomposer alami di alam, bahkan ada jenis sampah yang sama sekali tidak dapat diuraikan secara alami. Barang bekas yang sudah tidak terpakai umumnya akan dibuang dan pada akhirnya akan menjadi limbah. Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan langkah nyata untuk mengolah sampah agar tidak hanya berakhir dipembuangan sampah namun juga dapat dimanfaatkan kembali di kehidupan sehari-hari. Kreativitas pemanfaatan barang bekas menjadi kerajinan tangan adalah solusi yang cukup baik untuk mengubah barang bekas menjadi berguna kembali, bahkan memiliki nilai jual serta dapat dikreasikan menjadi barang yang mempunyai nilai estetika. Kreativitas merupakan potensi yang dimiliki oleh setiap manusia yang dapat ditumbuhkan melalui banyak cara, salah satunya yaitu membuat kerajinan tangan. Gelas plastik bekas minuman kemasan dapat dimanfaatkan menjadi pot bunga, tempat pensil, bunga, dan lain-lain.

Pada kesempatan kali ini, penulis memilih untuk membuat kerajinan tangan dari gelas plastik bekas minuman kemasan untuk dijadikan bunga yang estetik dan bernilai ekonomi. Gelas plastic bekas minuman kemasan dipilih karena dilingkungan tempat tinggal penulis terdapat cukup banyak sampah gelas minuman. Berikut adalah bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat bunga yang estetik dari gelas plastik bekas,

• Gelas plastik minuman kemasan
• Sedotan jumbo
• Lakban kertas
• Kawat besar
• Kertas bekas
• Plastik kresek bekas

Cara membuat:

1. Siapkan gelas plastik bekas, bisa ale-ale atau produk minuman gelas lainnya
2. Gunting gelas plastik sehingga menjadi lembaran dan kemudian potong kecil-kecil menyerupai tirai.
3. Siapkan sedotan jumbo, gunting hingga menjadi lebaran dan kemudia potong kecil-kecil menyerupai tirai.
4. Setelah itu gulung sedotan jumbo yang sudah digunting menyerupai tirai dan rekatkann, nantinya ini akan menjadi putik bunga.
5. Lanjutkan dengan menggulung gelas plastik yang sudah digunting menyerupai tirai sehingga hasil akhirnya akan menjadi bunga.
6. Selanjutnya, lem bagian bawah bunga dan masukkan kawat dan selanjutnya lapisi kawat dengan kertas bekas sampai kawat tidak terlihat.
7. Selanjutnya, potong plastic resek menjadi lembaran persegi panjang dan lapisi batang bunga dengan plastik kresek.
8. Rangkai seluruh bunga menjadi satu sesuai dengan keinginan dan rekatkan dengan plastik kresek agar tidak tercecer.

Kerajinan tangan merupakan salah satu keterampilan atau kemampuan untuk mengolah suatu barang atau benda menjadi produk yang memiliki nilai guna atau daya jual. Menurut KBBI kerajinan tangan adalah hasil karya yang dibuat dengan tangan atau keahlian tangan. Menurut Kadjim (2011) definisi kerajinan adalah suatu usaha yang dilakukan secara terus menerus dengan penuh semangat, ketekunan, kecekatan, kegigihan, berdedikasi tinggi dan berdaya maju yang luas dalam melakukan suatu karya. Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa kerajinan tangan adalah produk-produk yang dibuat secara manual oleh seseorang atau sekelompok orang dengan keterampilan dan keahlian tertentu yang menghasilkan suatu produk yang siap dijual.

Lampiran

 

Daftar Pustaka

Faishol, R., Meliantina, M., Ramiati, E., & Putri, E. I. E. (2021). Pendampingan Kegiatan  Pembelajaran  Siswa dengan  Memanfaatkan  Barang Bekas  Untuk  Meningkatkan  Minat dan  Kreativitas  Belajar  Pada  Masa Pandemi  Covid-19.  ABDI  KAMI: Jurnal  Pengabdian  Kepada Masyarakat, 4(1), 092-100.

Sunarsi, D., Kustini, E., Lutfi, A. M., Fauzi, R.  D.,  &  Noryani,  N.  (2019). Penyuluhan  Wirausaha  Home Industry  Untuk  Meningkatkan Ekonomi  Keluarga  Dengan  Daur Ulang  Barang  Bekas.  BAKTIMAS: Jurnal  Pengabdian  pada Masyarakat, 1(4), 188-193.