E5 : LAKUKAN
PERUBAHAN DIRI
“KONSISTENSI
JOGGING: MENCAPAI TRANSFORMASI DIRI DENGAN OLAHRAGA TERUKUR ”
PSIKOLOGI
INOVASI
E-6
MENULIS APLIKASI PSIKOLOGI
INOVASI – UBAH DIRI SECARA POSITIF & KONSISTEN MULAI DARI HAL KECIL – BESAR
SECARA TERUKUR & JELAS TERLIHAT DAMPAKNYA.
DOSEN
PENGAMPU: Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA.
NAMA : SITI SYARIFATUSSA’ADAH
NIM : 21310410156
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
DESEMBER/2024
Ditengah
kesibukan dan dinamika hidup yang semakin menantang, seringkali kita lupa memperhatikan
diri sendiri. Hal penting yang kerap kita abaikan adalah kesehatan fisik yang sangat
mempengaruhi kesehatan mental serta kesejahteraan secara keseluruhan. Dalam
berbagai kasus, peubahan positif yang signifikan memerlukan konsistensi yang
tinggi terutama dalam hal rutinitas sehari-hari. Salah satu hal efektif dalam
upaya perubahan diri yang lebih baik adalah dengan aktivitas fisik yang dilakukan secara rutin
dan terukur, seperti berolahraga. Olahraga berdampak besar dalam mengubah kebiasaan
kita yang positif, meningkatkan kebugaran, dan memberikan dorongan psikologis. Olahraga
yang terukur sangat berperan dalam upaya menciptakan transformasi diri yang nyata. Namun permasalahannya,
seringkali kita fokus pada upaya mengubah orang lain, sementara kita lupa bahwa
perubahan yang signifikan seharusnya dimulai dari diri sendiri. Perubahan
tersebut memerlukan komitmen dan konsistensi yang tinggi dalam langkah-langkah
kecil yang terukur.
Untuk menghadapi tantangan ini, saya berfikir olahraga apa yang harus dilakukan untuk mengubah diri saya. Mengingat bahwa saya merasa untuk merubah kebiasaan buruk saja sulit apalagi untuk melakukan rutinitas berolahraga dengan komitmen yang tinggi dan konsisten. Selanjutnya saya berfikir olahraga yang sederhana, mudah dilakukan, tidak harus mengeluarkan biaya setiap kali melakukan, tidak harus mengajak orang, dan dampak perubahannya dapat segera kita rasakan serta terukur. Lalu saya memilih olahraga jogging sebagai kegiatan terukur yang saya lakukan setiap minggu selama 8 minggu berturut-turut. Saya melakukan dengan komitmen untuk berlari santai minimal satu jam setiap minggunya. Meskipun saya dapat melakukan lebih dari satu kali dalam seminggu, saya menghitungnya sebagai satu kali dalam seminggu. Berikut ini tabel perubahan diri saya melalui kegiatan jogging.
Tabel
1 dan grafik 1 menunjukkan bahwa saya telah melakukan perubahan diri melalui
aktivitas jogging selama 8 minggu, mulai dari 29 September – 01 Desember 2024.
Rentang waktu ini sudah memenuhi syarat perubahan perilaku yang minimal adalah
3 minggu. Pada minggu pertama jarak tempuhnya 3 km dalam waktu 60 menit. Pada
minggu terakhir jarak tempuh yang dilalui
7,1 km dalam waktu 95 menit. Peningkatan jarak tempuh dan waktu bervariasi,
tergantung kondisi jalur yang saya lalui, seperti tingkat kemiringan dan
kerataan. Saya memilih jalur jogging yang berbeda setiap minggu agar suasananya
tidak monoton, sehingga menambah semangat serta kenyamanan. Namun, saya tetap
berusaha untuk menigkatkan jarak tempuh dan durasi sesuai kemampuan.
Ada beberapa
skeptisisme mengenai proses perubahan diri saya ini. Berikut tantangan yang
saya hadapi dalam menjalani proses konsistensi perubahan tersebut melalui
rutinitas jogging:
1.
Pada awal jogging rasa malas dan keraguan membuat saya kesulitan memulai.
Cara mengatasinya adalah diniatkan dari malamnya untuk
melakukan joging dipagi hari dan mempersiapkan perlengkapannya.
2.
Hujan sering menjadi hambatan. Ketika cuaca tidak
mendukung, jogging diluar menjadi sangat sulit atau bahkan saya melewatkannya
karena hujan tidak kunjung reda.
Cara mengatasinya dengan mencari alternatif lain untuk
melakukan olahraga diruangan.
3.
Saat fisik drop, saya harus berhenti sejenak dari
rutinitas jogging daripada nantinya pingsan dijalan dan menyusahkan orang. Cara
mengatasinya dengan memberikan waktu pemulihan, menjaga pola makan, dan
istirahat cukup, lalu memulai joging perlahan.
4.
Saat jogging terkadang sangat lelah dan napas tidak
teratur yang membuat saya kurang semangat dan ingin sekali mengakhiri aktivitas
joging. Cara mengatasinya, fokus pernapasan dengan teknik yang benar. Selain
itu, berusaha tidak memaksakan diri dan memperlambat tempo hingga napas kembali
teratur.
5.
Setelah joging, kaki saya terkadang pegal dan sakit pada
hari berikutnya yang kadang menghambat aktivitas fisik selanjutnya. Mungkin
karena pemanasan yang kurang tepat. Cara mengatasinya dengan melakukan
peregangan dan pemanasan sebelum dan setelah jogging untuk mengurangi
ketegangan otot.
Melalui
rutinitas jogging ini, saya belajar bahwa konsistensi adalah kunci utama dalam mencapai perubahan diri secara
signifikan. Meskipun tantangan dan hambatan muncul, setiap langkah kecil
mendekatkan saya pada perubahan positif. Dengan konsistensi dan komitmen
tinggi, transformasi perubahan diri ini dapat tercapai secara bertahap.
Daftar Pustaka:
Prasetya,
A. T., Primajati, I. H. I., & Angesti, K. A. (2023). Manfaat Olahraga
Jogging Bagi Kesehatan Remaja Khususnya Mahasiswa. Pubmedia Jurnal
Pendidikan Olahraga, Vol. 1 (1), hal 1-7.
Shinta,
A. (2023). Mengubah Diri Menjadi Lebih Baik Melalui Kegiatan Olahraga. Kupasiana,
September. http://kupasiana.psikologiup45.com/2023/09/pengubahan-diri-yang-minim-risiko.html
Wibawa, S. W. (2019). Studi Buktikan, Konsistensi Waktu
adalah Kunci Keberhasilan Olahraga. Kompas, 7 Juli 2019.
0 komentar:
Posting Komentar