Kamis, 12 Desember 2024

Esai 5 Psikologi Inovasi : Lakukan Perubahan Diri Siti Syarifatussa'adah (21310410156)

 

E5      : LAKUKAN PERUBAHAN DIRI

 

“KONSISTENSI JOGGING: MENCAPAI TRANSFORMASI DIRI DENGAN OLAHRAGA TERUKUR ”

PSIKOLOGI INOVASI

E-6 MENULIS APLIKASI PSIKOLOGI INOVASI – UBAH DIRI SECARA POSITIF & KONSISTEN MULAI DARI HAL KECIL – BESAR SECARA TERUKUR & JELAS TERLIHAT DAMPAKNYA.

DOSEN PENGAMPU: Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA.

 

 

NAMA        : SITI SYARIFATUSSA’ADAH
NIM   : 21310410156

 

FAKULTAS PSIKOLOGI  
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
DESEMBER/2024

 

Ditengah kesibukan dan dinamika hidup yang semakin menantang, seringkali kita lupa memperhatikan diri sendiri. Hal penting yang kerap kita abaikan adalah kesehatan fisik yang sangat mempengaruhi kesehatan mental serta kesejahteraan secara keseluruhan. Dalam berbagai kasus, peubahan positif yang signifikan memerlukan konsistensi yang tinggi terutama dalam hal rutinitas sehari-hari. Salah satu hal efektif dalam upaya perubahan diri yang lebih baik adalah dengan  aktivitas fisik yang dilakukan secara rutin dan terukur, seperti berolahraga. Olahraga berdampak besar dalam mengubah kebiasaan kita yang positif, meningkatkan kebugaran, dan memberikan dorongan psikologis. Olahraga yang terukur sangat berperan dalam upaya menciptakan  transformasi diri yang nyata. Namun permasalahannya, seringkali kita fokus pada upaya mengubah orang lain, sementara kita lupa bahwa perubahan yang signifikan seharusnya dimulai dari diri sendiri. Perubahan tersebut memerlukan komitmen dan konsistensi yang tinggi dalam langkah-langkah kecil yang terukur.

Untuk menghadapi tantangan ini, saya berfikir olahraga apa yang harus dilakukan untuk mengubah diri saya. Mengingat bahwa saya merasa untuk merubah kebiasaan buruk saja sulit apalagi untuk melakukan rutinitas berolahraga dengan komitmen yang tinggi dan konsisten. Selanjutnya saya berfikir olahraga yang sederhana, mudah dilakukan, tidak harus mengeluarkan biaya setiap kali melakukan, tidak harus mengajak orang, dan dampak perubahannya dapat segera kita rasakan serta terukur. Lalu saya memilih olahraga jogging sebagai kegiatan terukur yang saya lakukan setiap minggu selama 8 minggu berturut-turut. Saya melakukan dengan komitmen untuk berlari santai minimal satu jam setiap minggunya. Meskipun saya dapat melakukan lebih dari satu kali dalam seminggu, saya menghitungnya sebagai satu kali dalam seminggu. Berikut ini tabel  perubahan diri saya melalui kegiatan jogging.



Tabel 1 dan grafik 1 menunjukkan bahwa saya telah melakukan perubahan diri melalui aktivitas jogging selama 8 minggu, mulai dari 29 September – 01 Desember 2024. Rentang waktu ini sudah memenuhi syarat perubahan perilaku yang minimal adalah 3 minggu. Pada minggu pertama jarak tempuhnya 3 km dalam waktu 60 menit. Pada minggu terakhir jarak tempuh yang  dilalui 7,1 km dalam waktu 95 menit. Peningkatan jarak tempuh dan waktu bervariasi, tergantung kondisi jalur yang saya lalui, seperti tingkat kemiringan dan kerataan. Saya memilih jalur jogging yang berbeda setiap minggu agar suasananya tidak monoton, sehingga menambah semangat serta kenyamanan. Namun, saya tetap berusaha untuk menigkatkan jarak tempuh dan durasi sesuai kemampuan.

Ada beberapa skeptisisme mengenai proses perubahan diri saya ini. Berikut tantangan yang saya hadapi dalam menjalani proses konsistensi perubahan tersebut melalui rutinitas jogging:

1.     Pada awal jogging rasa malas dan keraguan  membuat saya kesulitan memulai.

Cara mengatasinya adalah diniatkan dari malamnya untuk melakukan joging dipagi hari dan mempersiapkan perlengkapannya.

 

2.     Hujan sering menjadi hambatan. Ketika cuaca tidak mendukung, jogging diluar menjadi sangat sulit atau bahkan saya melewatkannya karena hujan tidak kunjung reda.

Cara mengatasinya dengan mencari alternatif lain untuk melakukan olahraga diruangan.

 

3.     Saat fisik drop, saya harus berhenti sejenak dari rutinitas jogging daripada nantinya pingsan dijalan dan menyusahkan orang. Cara mengatasinya dengan memberikan waktu pemulihan, menjaga pola makan, dan istirahat cukup, lalu memulai joging perlahan.

 

4.     Saat jogging terkadang sangat lelah dan napas tidak teratur yang membuat saya kurang semangat dan ingin sekali mengakhiri aktivitas joging. Cara mengatasinya, fokus pernapasan dengan teknik yang benar. Selain itu, berusaha tidak memaksakan diri dan memperlambat tempo hingga napas kembali teratur.

 

5.     Setelah joging, kaki saya terkadang pegal dan sakit pada hari berikutnya yang kadang menghambat aktivitas fisik selanjutnya. Mungkin karena pemanasan yang kurang tepat. Cara mengatasinya dengan melakukan peregangan dan pemanasan sebelum dan setelah jogging untuk mengurangi ketegangan otot.

 

Melalui rutinitas jogging ini, saya belajar bahwa konsistensi adalah kunci  utama dalam mencapai perubahan diri secara signifikan. Meskipun tantangan dan hambatan muncul, setiap langkah kecil mendekatkan saya pada perubahan positif. Dengan konsistensi dan komitmen tinggi, transformasi perubahan diri ini dapat tercapai secara bertahap.

 

 

Daftar Pustaka:

Prasetya, A. T., Primajati, I. H. I., & Angesti, K. A. (2023). Manfaat Olahraga Jogging Bagi Kesehatan Remaja Khususnya Mahasiswa. Pubmedia Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol. 1 (1), hal 1-7.

Shinta, A. (2023). Mengubah Diri Menjadi Lebih Baik Melalui Kegiatan Olahraga. Kupasiana, September. http://kupasiana.psikologiup45.com/2023/09/pengubahan-diri-yang-minim-risiko.html

Wibawa, S. W. (2019). Studi Buktikan, Konsistensi Waktu adalah Kunci Keberhasilan Olahraga. Kompas, 7 Juli 2019.

 

 

 

 

0 komentar:

Posting Komentar