Nama : Putri Arumsari
Nim : 22310410074
Matkul : Psikologi Inovasi
Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A
Bulan & Tahun Terbit : 14 Desember 2024
Link Jual Produk : https://youtu.be/IE4aej5kWtE?si=LCS5vTYQJZK-trn4
Permasalahan
pengangguran merupakan tantangan sosial, terutama di Indonesia, di mana banyak
lulusan perguruan tinggi kesulitan menemukan pekerjaan yang sesuai dengan
keterampilan mereka. Hal ini berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan stabilitas
sosial, seperti peningkatan kemiskinan, kriminalitas, dan masalah kesehatan
mental akibat tekanan hidup. Di sisi lain, mahasiswa juga menghadapi masalah
finansial serius, di mana banyak di antara mereka harus mencari pekerjaan paruh
waktu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, yang sering mengganggu fokus pada
studi dan berdampak pada prestasi akademik. Tekanan finansial ini juga
memengaruhi kesehatan mental dan fisik mahasiswa, sehingga penting untuk
menemukan solusi agar mereka dapat mengatasi tantangan ini tanpa mengorbankan
pendidikan mereka.
Salah satu cara menanggulangi pengangguran di era
sekarang bagi mahasiswa adalah dengan mendorong mereka untuk mengembangkan
inovasi dalam berwirausaha, salah satunya dengan menjual produk-produk hasil
daur ulang dari sampah. Usaha ini memiliki keunggulan karena modal awal yang
dibutuhkan relatif kecil, sehingga cocok bagi mahasiswa yang mungkin memiliki
keterbatasan dana. Selain itu, bisnis ini tidak hanya memberikan kesempatan
untuk mendapatkan penghasilan tambahan, tetapi juga berkontribusi positif
terhadap pelestarian lingkungan dengan mengurangi sampah yang terbuang. Meski
demikian, tantangan utama dalam memulai usaha ini adalah bagaimana menarik
minat konsumen agar membeli produk tersebut.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, mahasiswa
perlu memanfaatkan kekuatan media sosial sebagai sarana promosi yang efektif.
Platform seperti TikTok, Instagram, dan YouTube dapat digunakan untuk
memperkenalkan produk secara luas, mengedukasi audiens tentang pentingnya daur
ulang, dan menunjukkan proses pembuatan produk. Dengan konten yang menarik dan
kreatif, mahasiswa dapat menarik perhatian banyak orang, meningkatkan kesadaran
tentang produk yang dijual, dan membangun komunitas pelanggan yang loyal.
Menggunakan media sosial secara maksimal dapat membantu mahasiswa menjangkau
pasar yang lebih besar dan mempercepat pertumbuhan usaha mereka.
Salah satu usaha saya untuk mendapatkan uang
adalah dengan membuat dan menjual kotak pensil dari bahan daur ulang, seperti
kulit kacang dan kardus bekas. Namun, agar produk terlihat lebih menarik dan
tahan lama, saya mengganti kardus bekas dengan kertas karton. Dengan cara ini,
saya dapat membuat kotak pensil yang unik dan ramah lingkungan untuk dijual. Cara membuatnya mudah, simak langkahnya :
- Persiapkan
bahan-bahan, Kertas karton, kulit kacang,
lem kertas/alteko (atau lem apa saja yang bisa merekatkan kertas), lem
putih/lem fox, gunting, dan hiasan tambahan (opsional).
- Gambar kerangka tabung di
kertas karton dan potong mengikuti pola tersebut.
- Lem ujung-ujung kertas karton
untuk membentuk tabung. Tunggu hingga lem mengering sepenuhnya.
- Potong kulit kacang menjadi
bagian kecil-kecil menggunakan tangan secara manual atau dengan gunting.
- Oleskan lem putih/lem fox ke
permukaan kertas karton yang sudah dibentuk menjadi tabung. Tempelkan
potongan kulit kacang secara merata di atas permukaan kertas. Lakukan
hingga selesai.
- Letakkan kotak pensil yang
sudah dilapisi kulit kacang di tempat yang terkena sinar matahari untuk
mengeringkan lem.
- Setelah kering, oleskan kembali
lapisan lem pada kulit kacang agar terlihat lebih kinclong dan bercahaya.
- Biarkan kotak pensil dijemur
hingga lapisan lem benar-benar kering.
- Jika diperlukan, tambahkan
hiasan seperti pita, stiker, atau dekorasi lainnya untuk mempercantik
tampilan kotak pensil.
- Setelah semua proses selesai,
kotak pensil dari kulit kacang sudah siap untuk dijual.
0 komentar:
Posting Komentar