Tugas Artikel Psikologi Abnormalitas : Gangguan Kecemasan
Nama : Shofia Salsabila Suswoyo
NIM : 22310410062
Mata Kuliah : Psikologi Abnormalitas
Dosen Pengampu : FX. WAHYU WIDIANTORO S.Psi., MA.
Mengatasi Gangguan Kecemasan: Peran Kecemasan Komunikasi, Kebijaksanaan, dan Persepsi Remaja terhadap Konflik Orangtua
Gangguan kecemasan merupakan masalah serius yang dapat mempengaruhi kesejahteraan individu. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengaruh kecemasan komunikasi terhadap intensitas penggunaan media sosial pada individu di usia emerging adulthood, peran kebijaksanaan dalam mengurangi kecemasan kematian pada lansia, serta pengaruh persepsi remaja terhadap konflik orangtua dan resiliensi terhadap depresi dan kecemasan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor ini, kita dapat mengembangkan strategi yang efektif untuk mengatasi gangguan kecemasan.
Pada usia emerging adulthood (masa dewasa awal), kecemasan komunikasi dapat mempengaruhi intensitas penggunaan media sosial. Kekhawatiran tentang penilaian orang lain dan kesulitan dalam berinteraksi sosial dapat memicu kecemasan komunikasi. Penggunaan media sosial yang berlebihan bisa menjadi mekanisme pelarian dari kecemasan tersebut. Penting untuk memahami hubungan antara kecemasan komunikasi dan penggunaan media sosial agar dapat mengembangkan strategi yang sehat dalam mengatasi kecemasan.
Selain pada usia emerging adulthood (masa dewasa awal), kecemasan juga dapat terjadi pada usia lansia, yaitu kecemasan kematian. Kecemasan kematian sering meningkat pada lansia karena mereka menghadapi perubahan fisik, kesehatan yang menurun, dan kehilangan orang-orang terdekat. Namun, kebijaksanaan dapat menjadi faktor yang melindungi dan mengurangi kecemasan kematian pada lansia. Kebijaksanaan membantu individu mengadopsi sikap yang lebih positif terhadap kematian, menghargai kehidupan yang ada, dan mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang makna hidup. Dengan memperkuat kebijaksanaan pada lansia, kita dapat membantu mereka menghadapi kecemasan kematian dengan lebih baik.
Kecemasan pun juga terjadi karena orang terdekat individu seperti orangtua. Persepsi remaja terhadap konflik orangtua memainkan peran penting dalam pengembangan depresi dan kecemasan. Konflik antara orangtua menciptakan lingkungan penuh ketegangan dan ketidakpastian, yang dapat sangat mengganggu bagi remaja. Namun, resiliensi juga memainkan peran yang signifikan dalam melindungi remaja dari efek negatif konflik orangtua. Dengan membangun resiliensi, remaja dapat mengatasi stres dan ketidakpastian yang timbul akibat konflik orangtua. Penting untuk memahami peran resiliensi dalam melindungi remaja dari depresi dan kecemasan yang disebabkan oleh konflik orangtua.
Dengan memahami pengaruh kecemasan komunikasi, kebijaksanaan, dan persepsi remaja terhadap gangguan kecemasan, kita dapat mengembangkan strategi yang lebih efektif dalam mengatasi masalah ini. Penting bagi masyarakat, keluarga, dan individu untuk memahami faktor-faktor ini dan bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang mendukung kesejahteraan mental. Dengan demikian, kita dapat membantu individu mengatasi gangguan kecemasan dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Referensi :
Dinakaramani, S., & Indati, A. (2018). Peran Kearifan (Wisdom) terhadap Kecemasan menghadapi Kematian pada Lansia. Jurnal Psikologi, Vol. 45 No. 3, 181 – 188.
Sholichah, M. (t.thn.). PENGARUH PERSEPSI REMAJA TENTANG KONFLIK ANTAR ORANG TUA DAN RESILIENSI TERHADAP DEPRESI DAN KECEMASAN. HUMANITAS Vol. 13 No. 1, 22-36.
Wigati, D. G., & Nurhayati, S. R. (2021). Pengaruh Kecemasan Komunikasi terhadap Intensitas Penggunaan Media Sosial pada Individu di Usia Emerging Adulthood. Acta Psychologia, Vol. 3 No. 1, 46-51.
(Shofia Salsabila Suswoyo_22310410062)
0 komentar:
Posting Komentar