Kamis, 02 November 2023

Essay UTS Psikologi Lingkungan_23310420094

 

PERSEPSI DAN PERILAKU TERHADAP MENGELOLA SAMPAH

3R (Reduce, Reuse, Recycle)

Essay UTS Psikologi Lingkungan (A1)

Dosen Pengampu : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA MA

 

 

BRIGITA SAVIRA PRISCILLIA
(23310420094)

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA


Masalah sampah semakin komplek, volume sampah kian membumbung dari hari ke hari karena terpicu oleh semakin pesatnya pembangunan permukiman. Sistem dan teknologi untuk menangani sampah juga sulit dan mahal. Walaupun telah dilibatkan teknologi tinggi dan mutakhir, masalah lingkungan hidup tidak berarti teratasi, jika produk sampah tetap tinggi maka sehebat apapun alat atau manajemen yang dilakukan, maka tidak akan sanggup untuk mengatasi. Sampah akan menggunung dari hari ke hari, apalagi jumlah penduduk semakin banyak (Sucipto, 1998)

Persepsi terhadap lingkungan hidup adalah cara-cara individu memahami dan menerima stimulus lingkungan yang dihadapinya. Proses pemahaman tersebut menjadi lebih mudah karena individu mengaitkan objek yang diamatinya dengan pengalaman tertentu, dengan fungsi objek, dan dengan menciptakan makna-makna yang terkandung dalam objek itu. (Shinta, A. 2013).

Sampah plastik merupakan permasalahan yang menjadi pusat perhatian di perkotaan  di  Indonesia, salah  satunya  adalah  Kota  Yogyakarta.  Kota Yogyakarta  merupakan  pemasok  sampah  terbesar  di  TPST  (Tempat Pengelolaan  Sampah  Terpadu)  Piyungan.  Padahal  kemampuan  daya tampung TPST Piyungan semakin berkurang setiap tahunnya. Oleh karena itu,  Pemerintah  Kota  Yogyakarta  harus  mengambil  langkah  yang  tepat untuk  mengantisipasi  tingginya  timbulan  sampah  di  masa  mendatang. Penelitian ini bertujuan untuk memproyeksikan timbulan sampah plastik di Kota  Yogyakarta  pada  tahun  2035. (Tiaranita Yusari,Joni Purwohandoyo, 2020).

Penambahan jumlah penduduk terutama di Kota Yogyakarta terkait dengan keberadaan institusi pendidikan. Semakin bertambahnya pendatang tentu akan mempengaruhi peningkatan produksi sampah (Erpin Habibah, Febi Novianti, Hanafi Saputra, 2020)

Data sekunder dan data primer oleh (Erpin Habibah, Febi Novianti, Hanafi Saputra, 2020)

menunjukkan bahwa ada beberapa faktor pengaruh jumlah timbunan sampah yang berserakan, poin-poin utama yaitu :

1. Ketidakpahaman responden terhadap kebijakan mengenai pengelolaan sampah.

2. Jumlah TPA yang semakin menurun.

3. Jumlah penduduk yang semakin meningkat.

Pengelolaan sampah di Yogyakarta belum cukup baik. Beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya kebijakan pemerintah belum diketahui secara menyeluruh, budaya peduli sampah dan kesadaran masyarakat masih rendah, serta fasilitas TPA belum memadai.

Bagaimana mengubah persepsi individu ke sampah agar dapat mengelola limbah sampah dengan baik? Dimulai dari hal hal kecil dan tegas, contohnya seorang dosen yang membuat inovasi pembelajaran baru didalam suatu perkuliahan dengan menerjunkan langsung mahasiswanya melihat dan menghadapi situasi yang belum pernah mereka alami sebelumnya, pelan pelan membangun kesadaran, memberikan informasi, komunikasi langsung kepada mahasiswa melalui tugas praktikum ke lapangan, membuat mahasiswa menghadapi pengalaman dimana hal tsb nantinya akan menjadi persepsi baru ke mahasiswa tersebut kepada lingkungannya di kemudian hari yang akan datang dan seterusnya. Dengan adanya penyebaran informasi terkait pengolahan limbah sampah/ plastik dimulai dari lingkungan sekolah, kampus sampai dengan lingkungan rumah itu sudah sangat membantu suatu individu mengurangi limbah sampah tersebut. Pengelolaan  sampah  plastik  harus  dilakukan  mulai  dari  sumbernya.  Apabila sumber timbulan sampah sendiri tidak dilibatkan, maka proses pengelolaan tidak akan berjalan hingga tahap selanjutnya.

Pengelolaan sampah plastik dapat dilakukan melalui beberapa langkah, yakni reduce, reuse, recyle, dan disposal (Basriyanta, 2007).

Reduce adalah  cara  pengelolaan  sampah dengan  mengurangi  penggunaannya.Reuse adalah  cara  pengelolaan  sampah  dengan menggunakannya  kembali  untuk  kebutuhan  lainnya. Recycle adalah  cara  pengelolaan sampah dengan memproses kembali sehingga menjadi barang yang memiliki nilai guna. Disposal adalah  cara  pengelolaan  sampah  dengan  mengolah  terlebih  dahulu  sebelum dibuang  langsung  ke  tempat  pembuangan  akhir.  Namun,  salah  satu  cara  yang  dapat menciptakan  nilai  ekonomi  dalam  pengelolaan  sampah  plastik  adalah  melalui  proses recycle atau disebut juga sebagai proses daur ulang. (Tiaranita Yusari,Joni Purwohandoyo, 2020).

 

 

Daftar pustaka

Sucipto, R. H. (Maret, 1998). Sampah Membayangi Wajah Jakarta. Pro LH, hal 4.

Tiaranita Yusari,Joni Purwohandoyo, 2020. Potensi timbulan sampah plastik di Kota Yogyakarta tahun 2035.

Erpin Habibah, Febi Novianti, Hanafi Saputra. Februari 2020, 9 ANALISIS TERHADAP FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENERAPAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH DI YOGYAKARTA MENGGUNAKAN PEMODELAN SISTEM DINAMIS.

Shinta, A. (2013). PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN. http://kupasiana.psikologiup45.com/2013/04/persepsi-terhadap-lingkungan.html

 

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar