PENGELOLAAN SAMPAH SEBAGAI GERAKAN PEDULI
LINGKUNGAN MASYARAKAT KOTA YOGYAKARTA
Psikologi Lingkungan
Essai 1 - Meringkas Jurnal Sampah
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A.
Nur Achmad Fauzy Rahman
NIM 22310420164
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi
45
Yogyakarta
Topik |
Pengelolaan Sampah, Peduli
Lingkungan, Survey |
Sumber |
Vidyana Arsanti dan Sri
Rum Giyarsih, (2012). Pengelolaan
Sampah Oleh Masyarakat Perkotaan di Kota Yogyakarta. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan.
Vol. 4 no.1 Januari 2012, hal 55-66. |
Permasalahan |
Sampah dianggap sebagai barang sisa
yang tidak ada guna dan harus dibuang. Padahal beberapa jenis sampah apabila
dikelola dengan baik akan memiliki nilai manfaat sendiri. Diperlukan sosialisasi kepada
masyarakat mengenai 3R + 1D atau 1. Reduce 2. Reuse 3. Recycle dan 4.
Disposal. |
Tujuan Penelitian |
Untuk memberikan sosialisasi
gerakan pengelolaan sampah menjadi barang bekas bernilai guna. |
Isi |
Sampah merupakan barang sisa yang
dipandang sudah tidak berguna dan harus dibuang. Padahal sampah merupakan
“Mutiara Terpendam” yang bermanfaat apabila dikelola secara tepat
(Basriyanta, 2007). Menurut Rineksa (2007) meningkatnya
kesejahteraan masyarakat dan kemajuan peradaban manusia telah diikuti dengan
pola hidup yang semakin konsumtif. Budaya masyarakat yang konsumtif
ini cenderung mengeksploitasi sumberdaya alam yang sekaligus menurunkan
kualitas lingkungan hidup, yang diakibatkan oleh peningkatan limbah padat,
cair, maupun gas. Masalah sampah semakin komplek,
volume sampah kian membumbung dari hari ke hari karena terpicu oleh pesatnya
pembangunan pemukiman. Teknologi untuk mengani sampah pun sulit dan mahal. Outerbridge (1991) menyatakan bahwa
dalam kegiatan pengelolaan sampah secara komunal ini, banyak pertimbangan
ketika akan memilih sebuah proses pengelolaan sampah, pilihan proses tersebut
tergantung dan dipengaruhi beberapa faktor, yaitu: 1. Jenis sampah yang dikelola
seperti sampah rumah tangga maupun sampah industry. 2. Pertimbangan geografis seperti
kondisi lingkungan tempat kegiatan pengelolaan sampah. 3. Keterampilan dan ketersediaan
tenaga kerja. 4. Dana yang tersedia. 5. Penggunaan utama dari produk
kegiatan. |
Metode |
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah survey. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara
langsung kepada responden, yaitu penggerak kegiatan pengelolaan sampah di
lokasi penelitian. Analisis data dilakukan secara
deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan di wilayah-wilayah dalam
administrasi Kota Yogyakarta yang telah melakukan pengelolaan sampah dengan
pertimbangan. (1.) Wilayah-wilayah tersebut sudah
melakukan pengelolaan sampah secara mandiri. (2.) Adanya perbedaan lingkungan
yang mempengaruhi teknik pengelolaan sampah yang diterapkan. (3.) Perkembangan penduduk di
wilayah-wilayah tersebut yang pesat. |
Hasil |
Dari analisis dan pembahasan
mengenai upaya peningkatan pengembangan pengelolaan sampah secara mandiri
yang dilakukan oleh masyarakat perkotaan di Kota Yogyakarta, maka dapat
disimpulkan kegiatan yang sudah diterapkan di beberapa lokasi penelitian
sudah cukup baik. Penelitian ini juga menyimpulkan
bahwa masyarakat perkotaan mengembangkan tiga model pengelolaan sampah dan
untuk model yang paling baik yaitu memilah antara sampah organic, anorganic,
B3 (Bahan Beracun Berbahaya) dan sampah lain-lain. |
Diskusi |
Agar kegiatan pengelolaan sampah
dapat terlaksana secara optimal diperlukan adanya partisipasi dari berbagai
pihak. Baik pemerintah maupun tokoh masyarakat perlu melakukan sosialisasi
maupun fasilitasi program-program pengelolaan sampah. Disisi lain masyarakat dituntut
kesadaran, partisipasi dan keaktifan dalam hal pengelolaan sampah. |
0 komentar:
Posting Komentar