Senin, 30 Oktober 2023

GERAH LIHAT SAMPAH BERSERAKAN? YUK, LAKUKAN KEGIATAN BEFORE-AFTER Psikologi Lingkungan Essay 3 : Kegiatan Before-After Afini Musyarofah.J

 

GERAH LIHAT SAMPAH BERSERAKAN? YUK, LAKUKAN KEGIATAN BEFORE-AFTER

Psikologi Lingkungan

Essay 3 : Kegiatan Before-After

Afini Musyarofah.J

22310410113

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, MA

Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta



Sampah selalu menjadi masalah yang tidak ada habisnya untuk dibahas. Hampir seluruh Negara di dunia mengalami polemik terkait sampah. Tidak terkecuali Indonesia, karena rata-rata kota-kota besar yang ada di Indonesia menghasilkan ber ton-ton sampah setiap harinya. Salah satu kota besar yang memiliki masalah terkait sampah ini adalah Kota Yogyakarta akibat adanya penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Piyungan. Masalah yang dihadapi kota ini yaitu dengan banyaknya masyarakat belum memiliki pengetahuan yang cukup baik terkait pengelolaan sampah sehingga mereka membuang sampah secara sembarangan seperti dilahan-lahan kosong, di depan pertokoan, dan di pinggir jalan meskipun di dekatnya ada tong sampah.

Terkadang karena kurangnya pengetahuan tentang pengelolaan sampah itu, ketika ada masyarakat yang membuang sampah di area lahan kosong, biasanya untuk mensiasati agar penumpukan sampah tidak terlalu mengunung dan menyebabkan bau, maka mereka akan membakarnya. Padahal membakar sampah atau lahan bisa menyebabkan polusi udara jadi semakin parah. Sehingga akibat dari membuang sampah sembarangan tidak bisa dianggap sepele.

Dengan adanya fenomena penumpukan sampah diberbagai lahan kosong dan tempat umum inilah, maka saya bersama beberapa teman memiliki inisiatif untuk melakukan kegiatan before-after menggumpulkan sampah-sampah yang berserakan tersebut. Tujuannya agar dapat menyadarkan atau setidaknya warga setempat merasa “sungkan” untuk tidak membuang sampah secara sembarangan lagi ditempat-tempat tersebut.

Kegiatan before-after yang saya lakukan berlokasi di daerah Umbulharjo, tepatnya di Gang Jambu, Jl.Veteran, Pandean di sekitaran XT Square. Perilaku masyarakat disekitar yang membuang sampah dilahan kosong berdampak pada rusaknya pemandangan hijau karena sampah berserakan, menyebabkan bau yang tidak sedap dan dapat mencemari lingkungan. Bahkan suatu ketika ada beberapa warga mengusulkan untuk membakar saja sampah yang sudah menumpuk dan bau tersebut. Akibatnya saat lahan yang penuh sampah berserakan tersebut dibakar, hampir saja menyebabkan kebakaran yang fatal. Beruntung saat itu, petugas pemadam kebarakan (DAMKAR) sigap dan langsung datang memadamkan api tersebut.

Sebelum sampah-sampah itu dibuang ke tong sampah seharusnya melalui tahap pemilahan terlebih dahulu mana yang bisa di reuse mana yang organik dan mana yang anorganik. Jika sampah organik, maka bisa di olah menjadi kompos atau makanan  maggot sehingga sampah tidak bau karena membusuk. Kemudian untuk sampah anorganik yang bisa di reuse maka, bisa dikumpulkan dan disetorkan ke bank sampah yang hasilnya bisa ditabungkan. Dan untuk yang sampah anorganik sudah tidak bisa di reuse, maka baru dibuang ke tempat sampah agar nantinya jika jadwal TPA Piyungan dibuka, maka sampah-sampah tersebut akan diangkut oleh petugas pengangkut sampah yang nantinya dibawa ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Lalu, di TPA sampah itu nantinya akan diolah, atau dihancurkan, atau akan dibentuk kembali menjadi bahan yang berguna.

Untuk mengendalikan masalah sampah yang paling sederhana dan efektif adalah dengan menumbuhkan kesadaran diri sendiri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Yaitu bisa dimulai dengan menanamkan niat pada diri, bahwa, ‘’Aku harus membuang sampah pada tempatnya”. Kemudian yang perlu kita lakukan ialah mulai membiasakan diri untuk membuang sampah pada tempatnya. Misalnya degan cara mengantongi sampah ketika kita tidak menemukaan tempat sampah di area sekitar dan membawa sampah tersebut sampai menemukan tempat sampah. Meskipun perilaku tersebut terlihat sepele dan mudah sekali jika dilakukan oleh banyak orang, maka dampak yang dihasilkan akan memberikan pengaruh efek kebaikan yang besar bagi lingkungan maupun masyarakat. Sehingga, mari mulai bahu-membahu saling menginggatkan dan saling peduli terhadap masalah sampah ini agar lingkungan bersih, sehat dan nyaman dipandang mata serta kita rawat bersama agar bisa  di wariskan pada generasi mendatang.

0 komentar:

Posting Komentar