GERAH
LIHAT SAMPAH BERSERAKAN? YUK, LAKUKAN KEGIATAN BEFORE-AFTER
Psikologi Lingkungan
Essay 3 : Kegiatan Before-After
Afini
Musyarofah.J
22310410113
Dosen
Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, MA
Universitas
Proklamasi 45
Yogyakarta
Sampah selalu menjadi
masalah yang tidak ada habisnya untuk dibahas. Hampir seluruh Negara di dunia
mengalami polemik terkait sampah. Tidak terkecuali Indonesia, karena rata-rata
kota-kota besar yang ada di Indonesia menghasilkan ber ton-ton sampah setiap
harinya. Salah satu kota besar yang memiliki masalah terkait sampah ini adalah Kota
Yogyakarta akibat adanya penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah
Piyungan. Masalah yang dihadapi kota ini yaitu dengan banyaknya masyarakat
belum memiliki pengetahuan yang cukup baik terkait pengelolaan sampah sehingga
mereka membuang sampah secara sembarangan seperti dilahan-lahan kosong, di
depan pertokoan, dan di pinggir jalan meskipun di dekatnya ada tong sampah.
Terkadang karena
kurangnya pengetahuan tentang pengelolaan sampah itu, ketika ada masyarakat
yang membuang sampah di area lahan kosong, biasanya untuk mensiasati agar
penumpukan sampah tidak terlalu mengunung dan menyebabkan bau, maka mereka akan
membakarnya. Padahal membakar sampah atau lahan bisa menyebabkan polusi udara
jadi semakin parah. Sehingga akibat dari membuang sampah sembarangan tidak bisa
dianggap sepele.
Dengan adanya fenomena
penumpukan sampah diberbagai lahan kosong dan tempat umum inilah, maka saya
bersama beberapa teman memiliki inisiatif untuk melakukan kegiatan before-after
menggumpulkan sampah-sampah yang berserakan tersebut. Tujuannya agar dapat
menyadarkan atau setidaknya warga setempat merasa “sungkan” untuk tidak
membuang sampah secara sembarangan lagi ditempat-tempat tersebut.
Kegiatan before-after
yang saya lakukan berlokasi di daerah Umbulharjo, tepatnya di Gang Jambu,
Jl.Veteran, Pandean di sekitaran XT Square. Perilaku masyarakat disekitar yang
membuang sampah dilahan kosong berdampak pada rusaknya pemandangan hijau karena
sampah berserakan, menyebabkan bau yang tidak sedap dan dapat mencemari
lingkungan. Bahkan suatu ketika ada beberapa warga mengusulkan untuk membakar
saja sampah yang sudah menumpuk dan bau tersebut. Akibatnya saat lahan yang
penuh sampah berserakan tersebut dibakar, hampir saja menyebabkan kebakaran
yang fatal. Beruntung saat itu, petugas pemadam kebarakan (DAMKAR) sigap dan
langsung datang memadamkan api tersebut.
Sebelum sampah-sampah itu
dibuang ke tong sampah seharusnya melalui tahap pemilahan terlebih dahulu mana
yang bisa di reuse mana yang organik dan mana yang anorganik. Jika sampah
organik, maka bisa di olah menjadi kompos atau makanan maggot sehingga sampah tidak bau karena
membusuk. Kemudian untuk sampah anorganik yang bisa di reuse maka, bisa
dikumpulkan dan disetorkan ke bank sampah yang hasilnya bisa ditabungkan. Dan
untuk yang sampah anorganik sudah tidak bisa di reuse, maka baru dibuang ke
tempat sampah agar nantinya jika jadwal TPA Piyungan dibuka, maka sampah-sampah
tersebut akan diangkut oleh petugas pengangkut sampah yang nantinya dibawa ke
TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Lalu, di TPA sampah itu nantinya akan diolah,
atau dihancurkan, atau akan dibentuk kembali menjadi bahan yang berguna.
Untuk mengendalikan
masalah sampah yang paling sederhana dan efektif adalah dengan menumbuhkan
kesadaran diri sendiri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Yaitu bisa
dimulai dengan menanamkan niat pada diri, bahwa, ‘’Aku harus membuang sampah
pada tempatnya”. Kemudian yang perlu kita lakukan ialah mulai membiasakan
diri untuk membuang sampah pada tempatnya. Misalnya degan cara mengantongi
sampah ketika kita tidak menemukaan tempat sampah di area sekitar dan membawa sampah
tersebut sampai menemukan tempat sampah. Meskipun perilaku tersebut terlihat
sepele dan mudah sekali jika dilakukan oleh banyak orang, maka dampak yang
dihasilkan akan memberikan pengaruh efek kebaikan yang besar bagi lingkungan
maupun masyarakat. Sehingga, mari mulai bahu-membahu saling menginggatkan dan
saling peduli terhadap masalah sampah ini agar lingkungan bersih, sehat dan
nyaman dipandang mata serta kita rawat bersama agar bisa di wariskan pada generasi mendatang.
0 komentar:
Posting Komentar