ESSAI III “BEFORE – AFTER” : MISI RAMAH LINGKUNGAN LENYAPKAN JEJAK
SAMPAH
Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta, M.A
Fakultas
Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Dalam
beberapa bulan terakhir, problematika
tentang sampah kembali meresahkan masyarakat di dunia. Pasalnya jumlah sampah
yang menumpuk mengalami peningkatan yang substansial dan signifikan. Hal ini
tentunya menjadi problematika darurat jika tidak ditangani dengan baik dan dapat mengancam kondisi lingkungan serta
kesehatan tubuh manusia. Darurat sampah terjadi karena beberapa faktor. Salah
satu faktor pemicunya adalah kurangnya kesadaran akan pentingnya pengelolaan
sampah dengan baik. Kurangnya kesadaran ini membuat banyaknya orang tidak
memahami dan peduli tentang dampak negatif yang ditimbulkan dari menumpuknya
sampah dilingkungan sekitarnya. Karena itu akibatnya orang menjadi berperilaku enggan membuang
sampah pada tempat yang semestinya. Apalagi peningkatan jumlah populasi
penduduk saat ini menjadi dukungan utama dalam meningkatnya jumlah konsumsi
seperti barang sekali pakai dan konsumsi makananan minuman yang terbungkus dari
plastik. Plastik merupakan salah satu jenis sampah yang sulit terurai oleh alam.
Dalam
upaya meminimalisir banyaknya sampah yang menumpuk, saya bersama teman-teman
mengambil tindakan dengan cara melakukan
aksi sosial pengurangan sampah dilingkungan sekitar. Aksi kami ini
bertemakan “Misi Ramah Lingkungan Lenyapkan Jejak Sampah”. Kami memilih
misi pertama di area tempat wisata umum yang ada di Bantul. Tempat wisata
tersebut adalah Pantai Parangtritis. Pilihan Pantai sebagai lokasi untuk
melaksanakan aksi sosial pemungutan sampah ini adalah sebuah langkah yang baik untuk
mencapai sebuah misi ramah lingkungan, seperti meningkatkan kesadaran orang,
melindung laut dari kerusakan ekosistem, dan secara langsung memberikan dampak
positif terhadap masyarakat khususnya untuk para pengunjung dan masyarakat
setempat di sekitar Pantai. Kami ke Pantai Parangtritis pada hari Minggu, 24
September 2023.
Kami menyusuri di area pinggiran karena di area tersebutlah sampah-sampah
banyak yang berserakan. Kegiatan pengumpulan sampah kami lakukan dari pukul 07.55
– 09.04 WIB.
Berikut terlampir ilustrasi foto kondisi Pantai ketika banyak sampah:
Before
Sampah
yang kami temukan kebanyakan adalah jenis sampah anorganik yaitu sampah yang
sulit terurai oleh alam, seperti plastik-plastik dari kemasan makanan yang kami
dapatkan. Kami membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam lebih 09 menit untuk
memungut sampah di pinggiran pantai tersebut. Sampah yang sudah terkumpul kami
bawa ke TPS terdekat. Tetapi sampah tersebut tidak laku jual karena kebanyakan
yang kami dapatkan adalah plastik-plastik random makanan kecil atau jajanan
ciki.
Berikut terlampir ilustrasi
foto ketika proses pemungutan sampah dan hasil lingkungan pantai yang bebas dri
sampah (after):
After
Meski
tidak laku jual tetapi kami cukup senang telah melaksanakan misi ini di area
wisata umum. Apalagi pantai tempat yang
kebanyakan orang hanya sekedar untuk refreshing atau piknik saja. Benefit lain yang
kami dapatkan pun kami juga dapat
menikmati keindahan pemandangan air laut di Pantai Parangtritis tersebut.
Misi
kami pun masih berlanjut. Tidak hanya disitu saja di tanggal yang sama dan
waktu yang berbeda tepatnya di daerah Jodog, Kecamatan Pandak kami melakukan
misi kedua untuk membersihkan lingkungan dari sampah. Di pinggir jalan dan
selokan kami menemukan sampah-sampah yang cukup banyak.
Terlampir ilustrasi foto area yang banyak sampah (before):
Before
Cukup memprihatinkan melihat sampah-sampah di area ini cukup banyak apalagi sampah yang kebanyakan kami temukan adalah sampah dari rumahan yang sengaja dikumpulkan dan dibuang begitu saja di pinggir jalan.Misi kedua ini kami laksanakan mulai dari pukul 09:29 – 10:32 WIB.
Dengan membutuhkan waktu sekitar 1 jam lebih sedikit kami berhasil mendapatkan sampah dengan berat 1 kg.
Berikut terlampir
ilustrasi foto ketika proses pengumpulan sampah dan hasil area yang sudah
bersih dari jejak sampah:
Dalam proses pengambilan sampah tersebut tak lepas dari
perhatian orang yang berlalu-lalang dengan berkendara di area tersebut. Karena
jalanan tersebut adalah masih area perkotaan wajar saja cukup ramai. Dalam
melakukan misi ini pun kami malah merasa begitu senang dan tidak merasa malu
seperti sebelumnya ketika plogging beberapa waktu yang lalu. Dan kenapa harus
malu untuk kegiatan positif seperti ini? Apalagi misi kami ini untuk kebaikan
orang banyak. Setelah selesai mengumpulkan sampah lantas sampah-sampah tersebut
kami angkut dan di bawa ke tempat pembuangan terdekat di daerah Jodog tersebut.
Namun sampah tersebut tidak laku jual karena sampah yang kami angkut
sampah-sampah plastik jajanan ringan dan lebih parahnya lagi kebanyakan adalah
pampers-pampers yang sudah tidak terpakai lagi.
Akhirnya dua misi aksi sosial ramah lingkungan ini terlaksana
dengan baik. Kita semua memiliki peran penting untuk menjaga agar lingkungan
tetap bersih dan bebas dari sampah. Lingkungan yang indah sedap di pandang dan
pastinya akan terasa nyaman. Melalui tindakan nyata dalam mengurangi, mendaur
ulang, dan membersihkan lingkungan dari jejak-jejak sampah kita bisa
menciptakan lingkungan yang lebih baik dan indah untuk generasi yang akan
datang. Kalau tidak di mulai dari kita siapa lagi? Kalau tidak dimulai dari
sekarang kapan lagi? Hanya perlu dari kesadaran diri kita untuk bertanggung
jawab untuk menjaga dan merawat bumi kita. Semoga semangat ini terus membara
untuk menjaga dan merawat lingkungan agar tetap bersih dan indah.
0 komentar:
Posting Komentar