Minggu, 29 Oktober 2023

Psikologi Lingkungan, Tugas Esai ke-1, Meringkas Jurnal tentang Pengelolaan Sampah, Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA M

PENDEKATAN ZERO WASTE UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PENGELOLAAN SAMPAH

Juliani Mariati Larosa

22310410072

Program Studi Psikologi

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


Topik

Sampah, pengelolaan sampah, zero waste.

Sumber

Widiarti, Ika Wahyuning. (2012). Pengelolaan Sampah Berbasis “Zero Waste” Skala Rumah Tangga Secara Mandiri. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan . 4(2), Juni 2012, 101-113.

Permasalahan

penelitian ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan pengelolaan sampah di rumah tangga dengan fokus pada pendekatan zero waste. Permasalahan pendidikan, jenis kelamin, dan persepsi individu akan mempengaruhi bagaimana caranya mengimplementasikan pengelolaan sampah. Permasalahan yang ingin diatasi adalah tingginya produksi sampah, rendahnya kesadaran serta praktik pengelolaan sampah yang berkelanjutan di rumah tangga.

Tujuan Penelitian

untuk mengidentifikasi dan menganalisis efektivitas pengelolaan sampah berbasis "zero waste" skala rumah tangga secara mandiri, serta memberikan rekomendasi bagi rumah tangga dalam mengadopsi praktik pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Isi

Definisi bahwa sampah adalah barang atau benda yang tidak ada manfaatnya membuat cara pandang dan perilaku masyarakat terhadap sampah terkesan negatif. Masyarakat memandang sampah sebagai sesuatu yang harus segera disingkirkan. Hal tersebut membuat kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah menjadi rendah dan menyebabkan permasalahan terhadap lingkungan.

Prinsip nol sampah atau zero waste adalah pendekatan holistik dalam pengelolaan sampah yang bertujuan untuk mengurangi dan menghindari pembuangan akhir sampah ke tempat pembuangan akhir. Prinsip ini didasarkan pada filosofi bahwa "tidak ada yang disebut sampah" dan bahwa semua sisa material dapat dimanfaatkan kembali dalam siklus yang berkelanjutan. 

Ada beberapa alasan penting mengapa zero waste menjadi tujuan yang penting yaitu untuk mengurangi dampak lingkungan, menghemat sumber daya alam yang terbatas dengan mengurangi, mendaur ulang, dan memanfaatkan kembali sampah, mendorong ekonomi berkelanjutan.

Untuk mencapai tujuan zero waste, langkah-langkah berikut dapat diambil dalam pengelolaan sampah yakni pengurangan dan pencegahan, upaya harus dilakukan untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dengan mempromosikan gaya hidup yang berkelanjutan, menghindari penggunaan produk sekali pakai, dan melakukan pengemasan yang berkelanjutan. Selanjutnya adalah daur ulang, sampah yang tidak dapat dihindari harus didaur ulang melalui proses yang tepat. Ini dapat melibatkan pemilahan dan pengumpulan sampah yang terpisah, seperti kertas, plastik, logam, dan kaca, untuk kemudian diolah menjadi bahan baku baru. Berikutnya yaitu kompos, sampah organik, seperti sisa makanan dan daun kering, dapat dikompos untuk menghasilkan pupuk alami yang dapat digunakan kembali untuk pertanian dan kebun. Langkah selanjutnya adalah efisiensi energi, dimana dalam pengelolaan sampah, perlu diperhatikan juga penggunaan energi yang lebih efisien, seperti dengan memanfaatkan teknologi yang dapat menghasilkan energi dari proses pembakaran sampah.

Peran masyarakat dalam mengelola sampah dalam kerangka zero waste juga sangat penting. Masyarakat dapat berperan aktif dalam:

1. Mengurangi penggunaan produk sekali pakai dan memilih barang yang lebih tahan lama serta dapat didaur ulang.

2. Melakukan pemilahan dan pengumpulan sampah yang terpisah dengan benar di rumah dan mengikuti program pengumpulan sampah yang diberlakukan di komunitas setempat.

3. Mengedukasi dan menyebarkan kesadaran tentang pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan kepada keluarga, teman, dan tetangga.

4. Melakukan daur ulang dan kompos pada tingkat rumah tangga atau berpartisipasi dalam program daur ulang komunitas jika tersedia.

Secara keseluruhan, prinsip zero waste adalah kerangka kerja yang dapat membantu mengubah pola pikir dan perilaku kita terhadap sampah. Dengan memprioritaskan pengurangan dan pengelolaan yang berkelanjutan, kita dapat mencapai lingkungan yang lebih bersih, sumber daya yang lebih terjaga, dan ekonomi yang lebih berkelanjutan.

Metode

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Metode penelitian ini bisa memahami fenomena pengelolaan sampah berbasis "Zero Waste" dalam konteks skala rumah tangga secara lebih mendalam dan melibatkan pengalaman dan perspektif subjek penelitian.

Subjek penelitian dalam jurnal ini adalah rumah tangga yang melaksanakan pengelolaan sampah berbasis "Zero Waste" secara mandiri. Subjek ini membantu mendapatkan pemahaman yang kokoh tentang implementasi konsep "Zero Waste" di skala rumah tangga dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Tahap metode penelitian meliputi

a). Desain penelitian, tahap ini melibatkan perumusan tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, dan kerangka konseptual. Penulis memfokuskan penelitian pada pengelolaan sampah berbasis "Zero Waste" dalam skala rumah tangga secara mandiri. b). Pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data seperti observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan analisis dokumen. Observasi partisipatif digunakan untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang praktik pengelolaan sampah di rumah tangga. Wawancara mendalam dilakukan untuk menggali pandangan, pengalaman, dan pemikiran subjek penelitian. Analisis dokumen digunakan untuk mendukung data yang dikumpulkan. c). Analisis data, data yang dikumpulkan dianalisis dengan pendekatan kualitatif. Peneliti menggunakan teknik seperti pengelompokan tema, reduksi data, visualisasi data, dan interpretasi untuk mengidentifikasi pola, tema, dan makna yang muncul dari data. d). Temuan penelitian, tahap ini melibatkan presentasi temuan penelitian berdasarkan analisis data. Peneliti menggambarkan praktik pengelolaan sampah berbasis "Zero Waste" dalam skala rumah tangga secara mandiri, faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta manfaat dan kendala yang dialami oleh subjek penelitian. e). Kesimpulan dan implikasi, pada tahap ini, peneliti menyimpulkan temuan penelitian dan memberikan implikasi praktis dalam pengelolaan sampah berbasis "Zero Waste" di skala rumah tangga. Implikasi ini dapat digunakan untuk menyusun kebijakan dan program yang mendukung implementasi konsep "Zero Waste" di masyarakat.

Hasil

Implementasi konsep "Zero waste" pada skala rumah tangga dapat efektif dalam mengurangi jumlah sampah yang dikirim ke tempat pembuangan akhir. Penerapan prinsip-prinsip "Recycle, Reduce, dan Reuse" (3R) menjadi kunci dalam mencapai tujuan zero waste pada skala individu. Pemisahan sampah menjadi berbagai kategori seperti organik, anorganik, limbah non-logam, dan limbah elektronik, sangat penting dalam meminimalkan dampak lingkungan negatif dan meningkatkan efisiensi pengolahan sampah.

Penelitian ini juga menemukan bahwa komitmen dan kesadaran pemilik rumah tangga terhadap perlindungan lingkungan dan pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan menjadi faktor penting dalam keberhasilan konsep "Zero waste" pada skala individu. Peningkatan pemahaman tentang cara yang lebih efektif untuk mengelola sampah dan adaptasi teknologi yang sesuai juga berperan dalam kesuksesan implementasi konsep ini pada skala rumah tangga.

Keputusan akhir dari penelitian ini adalah mendukung implementasi konsep "Zero waste" pada skala rumah tangga secara mandiri sebagai langkah yang relevan dan berkelanjutan dalam pengelolaan sampah. Dalam rangka mencapai target pengurangan sampah di tingkat nasional dan global, perlu ada pendekatan yang holistik, melibatkan partisipasi aktif masyarakat, dan dukungan kebijakan yang memadai.

Diskusi

Konsep zero waste, terbukti mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan. Pentingnya pengelolaan sampah berbasis zero waste skala rumah tangga secara mandiri, akan mendorong pengurangan, penggantian, dan pemanfaatan kembali sampah, dengan tujuan mengurangi sampah yang akhirnya berakhir di tempat pembuangan akhir.

Pentingnya peran individu dalam pengelolaan sampah, pengelolaan sampah bukan hanya tugas pemerintah dan institusi besar melainkan juga tugas dan kewajiban individu yang memiliki peran yang sangat penting. Setiap individu dimulai dari keluarga atau rumah tangga perlu mengubah perilaku mereka dalam mengelola sampah, perilaku itu meliputi pemisahan limbah, penggunaan kantong belanja sekali pakai, dan partisipasi dalam program daur ulang. Hal ini akan mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan akibat sampah.

Implementasi zero waste di tingkat rumah tangga bukan hanya mengurangi kontribusi sampah rumah tangga ke tempat pembuangan akhir, menghemat sumber daya alam, dan meningkatkan kesadaran lingkungan, konsep ini juga mencakup manfaat ekonomi lingkungan dan sosial. Manfaat ini mungkin termasuk penghematan biaya, peningkatan kualitas udara dan air, serta partisipasi masyarakat yang lebih aktif dalam upaya pelestarian lingkungan


0 komentar:

Posting Komentar