Senin, 30 Oktober 2023

Tugas Essay 3: Melakukan Kegiatan Before - After

 Tugas Essay 3: Melakukan Kegiatan Before - After

Riska Nurul Fadillah

22310410122


Psikologi Lingkungan

Dosen Pengampu: Dra. Arundati Shinta, M.A

Penumpukan Sampah diarea kos-kosan muslimah

Sampah atau limbah rumah tangga adalah yang berasal dari kegiatan sehari-hari di rumah tangga yang tidak termasuk tinjak dan sampah spesifik. Dampak limbah rumah tangga dapat mempengaruhi pencemaran lingkungan seperti menurunnya kualitas udara, sehingga akan berdampak terhadap tingkat kesehatan orang lain. Peraturan Rumah Tangga No. 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Dalam pengelolaan limbah atau sampah rumah tangga, hal yang terjadi seperti mengurangi tingkat kepedulian terhadap lingkungan rumah tangga itu sendiri, mengurangi tempat-tempat pembuangan sampah, serta meningkatkan penegakan hukum terhadap para pelanggarnya. Beberapa cara pengelolaan sampah yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perencanaan yang baik terhadap pengelolaan sampah seperti halnya daur ulang, pembakaran, persiapan, pengomposan, dan komunikasi.

Terdapat tumpukan sampah di pinggir-pinggir jalan. Mayoritas jenis sampah yang menumpuk di lokasi adalah sampah kantong plastik.Pencemaran lingkungan akibat sampah plastik semakin mengkhawatirkan apabila tidak ada usaha untuk mengatasinya. Masyarakat yang kurang pengetahuan dan berperilaku buruk dalam pengelolaan sampah plastik dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan lingkungan.Pembuangan sampah rumah tangga secara sembarangan di sekitar rumah ataupun ke sungai telah menjadi kebiasaan sebagian masyarakat.

Sampah selalu merupakan masalah di Indonesia.Banyak hal yang menyebabkan terjadinya penumpukan dan pembuangan sampah secara sembarangan. Sampah
yang dihasilkan Indonesia secara keseluruhan mencapai 175.000 ton perhari, 0,7 kg perorang. Data statistik sampah di Indonesia tahun 2014 mencatat bahwa Indonesia menduduki negara penghasil sampah plastik kedua terbesar di dunia setelah Cina (Geotimes,10 Juli 2015). Permasalahan sampah ini berasal dari
kegiatan individu membuang sesuatu yang tidak digunakan. Kegiatan ini merupakan perilaku sehari-hari yang dilakukan individu (Chandra, 2006)
Perilaku individu menurut Skinner (dalam
Hergenhahn, 2008) adalah perilaku yang ditimbulkan sebagai respon individu terhadap stimulus yang dikenali (rangsangan dari luar). Stimulus dalam
permasalahan ini berupa sampah. Dalam perspektif behaviorisme, respon atau perilaku menyampah yang dilakukan individu baik pria maupun perempuan dalam kasus yang sering terjadi disekitar kita merupakan
perilaku hasil pembiasaan yang dibentuk oleh lingkungan. Kemungkinan besar pengalaman
menyampah individu tersebut selama ini di bandara atau di jalan atau di tempat-tempat umum lainnya,
tidak mendapatkan hukuman (misal ditegur petugas atau kena denda). Ketika individu menyampah yang didapatkan justru konsekuensi menyenangkan yakni
terbebas dari sampah putung rokok dan tissue yang mengganggu. Sehingga banyak individu yang berperilaku menyampah (Tondok, 2008). Perilaku membuang sampah juga kebanyakan terjadi jika individu berada dilingkungan yang kotor dan kecil kemungkinannya terjadi di lingkungan yang bersih. Misalnya, orang-orang menonton film atau menghadiri acara olahraga membuang sampah sembarangan,
perilaku tersebut lebih dapat diterima karena ada seseorang yang telah dibayar untuk membersihkannya.
Hal ini terlihat bahwa masih kurangnya kepedulian dan kesadaran individu terhadap lingkungan.


Lingkungan adalah tempat tinggal semua manusia yang ada di muka
bumi, terutama manusia. Lingkungan merupakan faktor terbesar yang
mempengaruhi status kesehatan. Menjaga lingkungan adalah tanggung jawab
masyarakat. Peran masyarakat sangat penting dalam menjaga lingkungan,
karena masyarakat dituntut untuk mampu memecahkan masalah yang
berkaitan dengan lingkungannya. Salah satu masalah lingkungan adalah
tentang kebersihan,
Sampah merupakan hasil ulah manusia. Keberadaannya tidak dapat
dihindari dan harus dikelola dengan baik karena pengelolaan sampah yang
tidak bersih dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Kondisi ini
mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan dan gangguan terhadap
kesehatan manusia. Salah satu dampak negatif terhadap lingkungan
disebabkan oleh berbagai bahan berbahaya dan beracun (B3) yang terkandung
dalam limbah.
banyak sampah yang
berserakan, kami menganggap penting untuk melaksanakan program dengan
menyiapkan tempat sampah agar masyarakat dapat membuang sampah pada
tempatnya. Libah dari berbagai sumber dapat mencemari lingkungan, antara
lain tanah, udara, dan air. Misalnya dari segi kesehatan, pencemaran tanah
akibat limbah dianggap sebagai tempat berkembang biaknya patogen, tetapi
dari segi estetika, secara alami akan mengurangi estetika (keburukan).

Tujuan dari kegiatan before after ini adalah untuk menciptakan lingkungan bersih dan sehat.
Lingkungan dengan kondisi bersih yang bebas dari timbunan sampah,juga akan terhindar dari bencana seperti banjir pada musim hujan. Salah satu penyebab banjir di berbagai wilayah adalah karena banyaknya sampah yang berserakan sehingga menghambat aliran air. Hal ini merupakan salah satu perilaku buruk seakan sudah menjadi budaya masyarakat lndonesia, khususnya di wilayah perkotaan.
Oleh karena itu, menjadikan sampah dalam kondisi berserakan bahkan tertimbun tidak baik. Upaya untuk menanggulangi sampah seperti dibersihkan ataupun di daur ulang bagi bahan yang dapat didaur ulang.

0 komentar:

Posting Komentar