PSIKOLOGI LINGKUNGAN
Essay 4 : Kegiatan Plogging
Evan Prima Pohan
23310420033
Dosen Pengampu : Dra. Arundati Shinta, M.A.
Dalam
era perubahan iklim yang semakin terasa, kepedulian terhadap lingkungan menjadi
semakin mendesak. Inovasi dan tindakan berkelanjutan mulai mendapatkan tempat
di kehidupan sehari-hari. Salah satu tren yang semakin populer adalah
"plogging" – gabungan olahraga lari dan upaya pelestarian lingkungan.
Saya secara tak sengaja merasakan dorongan untuk memulai plogging setelah
mengamati dampak sampah di sekitar area jalan Pesona Alam, Sedayu, Bantul saat
pulang dari kampus.
Pada
tanggal 20 Oktober 2023, saya memutuskan untuk melaksanakan plogging pertama
saya. Persiapan saya seperti layaknya ketika orang-orang akan berolahraga, saya
mengenakan pakaian yang nyaman, tas pouch, topi andalan saya pasang, bersiap
dengan sepatu lari, dan membawa beberapa lembar kantong plastik sebagai senjata
tempur saya melawan sampah.
Setelah
keluar dari komplek perumahan barulah saya memulai memungut sampah-sampah yang
dapat saya jangkau di jalan, sambil kadang melanjutkan berlari kearah utara
sesuai jalur yang ada. Mayoritas sampah yang saya pungut merupakan sampah
plastik bungkusan makanan dan sampah tissue yang tampaknya dibuang begitu saja
ketika selesai digunakan.
Tidak
terasa waktu sudah menunjukan pukul 07.45 Pagi, saya dan pasangan memutuskan
untuk menyudahi kegiatan. Lumayan, satu plastik ukuran sedang penuh sampah dari
jalanan yang saya lewati plus, baju basah yang menandakan saya aktif
berolahraga.
Setelah
mengumpulkan sampah, saya membawanya pulang dan memutuskan untuk membuangnya di
tempat sampah umum yang dekat dengan rumah saya. Langkah sederhana ini, saya
rasa lebih efektif dan efisien, menghindari sampah terlantar di jalan.
Plogging ke dua saya lakukan pada tanggal 25 Oktober 2023. Lokasi kedua ini berada di Jl. Pedusan, Argorejo, Bantul. Dikarenakan lokasi berada lumayan jauh dari kontrakan saya, saya memilih untuk berangkat ke lokasi menaiki sepeda motor.
Saya
sampai di lokasi sekitar jam 4 sore. Disana hanya terlihat beberapa petani dan
anak muda yang sedang bermain laying-layang. Setelah melakukan sedikit
pemanasan, saya pun mulai berlari sepanjang trek Jalan Pedusan. Tidak lupa saya
mengambil sampah yang bisa saya jangkau.
Tampaknya
kesadaran penduduk terhadap sampah masih sangat rendah, terlihat dari tumpukan
sampah yang mengotori pinggiran jalan. Pemandangan ini dianggap biasa oleh
warga, karena sejauh saya menggambil sampah tersebut, mereka hanya lewat tanpa
menyapa atau bertanya tentang kegiatan saya.
Terlarut dalam kegiatan, saya tidak menyadari bahwa ternyata matahari sudah siap untuk beristirahat. Saya pun kembali ke rumah saya, setelah sebelumnya mengantarkan sampah yang sudah saya ambil ke tempat penampungan sampah umum di daerah saya.
Melalui pengalaman plogging ini, saya berharap dapat memotivasi dan mengedukasi orang-orang tentang pentingnya menjaga lingkungan. Semoga tindakan sederhana ini bisa menjadi contoh bagi yang lain, sehingga bersama-sama kita bisa menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi dampak sampah di sekitar kita.
, |
Oleh : Evan Prima Pohan
0 komentar:
Posting Komentar