BEFORE-AFTER : POJOK TROTOAR
ALUN-ALUN BOYOLALI
Essay 3
Psikologi Lingkungan
ADIP NORMAN FATKURI
21310410176
Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta MA
Di tengah pesatnya perkembangan dan modernisasi global yang tidak dapat dihindari, kehidupan kita semakin sibuk, memaksa kita untuk bergerak dengan lebih cepat dan memprioritaskan hal-hal yang dianggap lebih penting bagi diri sendiri. Akibatnya, beberapa aspek penting seperti menjaga kebersihan lingkungan sering kali terabaikan. Kebersihan dan kerapian lingkungan umum tidak lagi dianggap sebagai kewajiban bersama, melainkan seringkali diabaikan, dengan asumsi bahwa tanggung jawab tersebut akan ditangani oleh orang lain. Kondisi ini sebagian disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang dampak pentingnya kebersihan lingkungan secara langsung terhadap kesehatan dan kesejahteraan kita sendiri.
Pada kesempatan ini, saya ingin menceritakan kegiatan
Befor-After di lingkungan Alun-alun Boyolali. Pada hari Selasa, 10 Oktober 2023
setelah ashar. Jujur saja, saya tidak ada bayangan untuk melakukan hal ini sama
sekali. Beberapa alasan, saya menganggap tugas ini tidak akan bisa saya lakukan
dalam waktu dekat.
Seperti hari-hari biasanya, saat itu matahari bersinar begitu gagahnya tanpa ada setitik awanpun yang menghalangi panasnya menghunjam jiwa. Pekerjaan sudah menumpuk karena penundaan beberapa waktu dan ada beberpa berkas yang harus di antar ke salah satu kantor yang berada di Boyolali sehingga jiwa yang terbakar bukan halangan. Setelah memastikan semuanya selesai waktu pulang telah tiba. Di perjalanan saya melewati Alun-alun kota yang rindang dengan banyak pohon besar di sisi jalan. Karena keadaan masih hangat waktu itu, saya tergoda untuk berhenti di untuk membeli es coklat di pinggir jalan untuk sekedar bersantai. Duduk di trotoar sambil menikmati es coklat harga lima ribu rupiah menggiring saya utuk melihat sisi alun-alun yang sedikit tidak rapi, sampah dan daun berguguran sedikit menumpuk di bagian ini, terdapat 2 sapu lidi dan serok sampah yang artinya ada yang bertanggung jawab disitu.
Pada
titik ini saya teringat tugas Before-After yang harus dilakukan mahasiswa
sebagai latihan dan pemahaman kan. “Apa boleh saya coba bersihkan?” “Apa gak
aneh saya tiba2 nyapu disini?” tentu
saya banyak berpikir karena memang aneh. Beberapa pertimbangan sesaat dan
kebetulan sekali keadaan sepi hanya ada mbak dan mas yang jual es saja. Kalau
tidak sekarang mungkin gak ada waktu, kalau menunggu lagi keburu ramai, bakal
tambah gak pede.
Dengan penuh keragu2an dan memutuskan jika ada yang
bertanya saya hanya akan tersenyum tanpa menjelaskan apapun, saya mengambil
satu sapu lidi yang bergagang dan serok sampah sedikit reot yang bersandar di
pohon dan mulai menyapu trotoar. Mbak-mas yang jual es langsung spontan menatap
kearah saya ketika mendengar bunyi “Sreek” suara sapu lidi menyapu trotoar.
Mungkin bergumam aneh, lalu bercanda “Ngapain mas?” suara mbaknya. Seperti
kesepakan awal saya hanya akan tersenyum yang akhirnya saya menyeringai malu
dan tetap melanjutkan dan melanjutkan.
Sampah yang saya temui terutama berupa daun kering dan
beberapa sampah plastik. Saya memutuskan untuk membuang sampah tersebut ke
kotak pembakaran sampah yang tersedia di sekitar. Setelah selesai, saat jalan
mulai ramai, saya kembali menaruh sapu lidi pada tempatnya semula. Saya
memutuskan untuk membeli es coklat lagi sebagai hadiah untuk diri sendiri
setelah pekerjaan yang melelahkan tadi. Sambil istirahat sejenak, saya pun
ngobrol dengan mbak-mas es, dan akhirnya menjelaskan tentang kegiatan yang saya
lakukan. “Saya melakukan kegiatan befor after ” “tujuanya adalah bla,bla,bla…”
mereka merespons dengan tawa.
Kegiatan spontan ini telah memberi saya pelajaran berharga
bahwa setiap tindakan, seberapa kecil pun, mungkin dapat memberikan dampak
positi. Saya mulai memahami bahwa meskipun pada awalnya saya merasa ragu,
mencoba berkontribusi pada kebersihan lingkungan akan member arti dan berharap
mendapat manfaat dari hal ini. Tindakan kecil dan sederhana, dapat memberikan
contoh langsung kepada orang-orang di sekitar bahwa peduli terhadap kebersihan
lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Mungkin saja langkah kecil itu telah
mendorong orang lain untuk ikut ambil bagian dalam menjaga kebersihan
lingkungan mereka. Saya belajar bahwa setiap individu memiliki peran penting
dalam menjaga lingkungan tempat tinggalnya, dan bahwa kontribusi kita, sekecil
apapun, dapat membentuk perubahan positif yang nyata.
Dari pengalaman ini, saya merasakan kepuasan dan kebanggaan
yang mendalam. Saya menyadari bahwa dengan mengambil inisiatif kecil, kita
dapat menjadi bagian dari solusi untuk masalah lingkungan. Kesadaran akan
pentingnya menjaga kebersihan dan keterlibatan aktif dalam tindakan nyata
adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan
berkelanjutan bagi generasi yang akan datang. Saya berharap pengalaman saya
dapat menginspirasi orang lain untuk berbuat hal serupa, sehingga bersama-sama
kita dapat menciptakan perubahan yang positif dan berkelanjutan untuk
lingkungan kita.
0 komentar:
Posting Komentar