ESSAY 2 PSIKOLOGI
LINGKUNGAN
PLOGGING
“Olahraga Disertai Menjaga Kebersihan Agar
Mewujudkan Lingkungan Yang Sehat”
Ferdi Zidhane Agibhran
22310410085
Dosen Pengampu :
Dr.,
Dra. ARUNDATI SHINTA MA
Fakultas
Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Di Swedia, olahraga jogging berkembang menjadi
tren gaya hidup sehat yang dipadukan dengan aksi menjaga lingkungan. Tren ini
diberi nama plogging, yakni kegiatan berlari (bisa cepat atau lambat) sambil
membersihkan tempat yang dilewati dengan cara memungut sampah.
Kata 'plogging' berasal dari Bahasa Swedia,
diambil dari gabungan plocka-upp, artinya mengambil sampah sambil
berlari-larian. Plogging mulanya diperkenalkan oleh seorang ahli lingkungan
asal Swedia bernama Erik Ahlström pada tahun 2016 yang memulai aksi tersebut di
Kota Stockholm, Swedia.
Sama seperti jogging umumnya, plogging ini
tidak memerlukan pakaian maupun alat khusus. Pesertanya cukup dengan membawa
kantong plastik dan sarung tangan untuk pengambilan sampah yang ditemui selama
berlari nanti. Dengan plogging ini, kita dapat menjaga kesehatan sekaligus
menjaga kebersihan lingkungan.
Plogging 1
Kegiatan Plogging
pertama saya lakukan adalah saat saya sedang jogging pada tanggal 17 Oktober
2023 waktu itu pukul 15.00 Sore di Lapangan SMA 1 Kalasan. Tempat tersebut pada
sore hari sering ramai oleh anak-anak dan remaja yang bermain, berolahraga,
atau sekedar menikmati kuliner. Sayang sekali pada saat saya jogging masih
banyak sampah sisa sisa makan bertebaran. Melihat hal itu saya berinisiatif memunguti
sampah botol dan plastik yang bertebaran sembari jogging. Sampah-sampah yang
Sebagian besar berupa plastik, botol dan wadah makan sekali pakai kami
kumpulkan. Pada pukul 17.00 semua sampah telah dikumpulkan kemudian saya bawa
pulang kerumah untuk dikumpulkan di tempat penyimpanan sampah di kampung saya
agar dapat dijual dikemudian hari.
Plogging 2
Kegiatan Plogging
kedua saya adalah pada tanggal 26 Oktober 2023 pada pukul 07.00 sampai pukul
09.00 pagi hari di sekitar Taman Wisata Candi Prambanan. Saat saya jogging di
area tersebut banyak sekali ditemukan sampah-sampah yang mayoritas
plastik-plastik dan botol plastik berserakan. Padahal tempat tersebut menjadi
keluar masuk wisatawan atau tamu yang akan berkunjung ke Candi Prambanan. Melihat
hal tersebut saya langsung inisiatif meminta kantong sampah kepada satpam
setempat dan memunguti sampah yang berserakan lalu saya bawa pulang untuk saya
kumpulkan ditempat pentimpanan sampah di kampung saya.
Pada hari Kamis 26
Oktober, sampah dari hasil plogging yang saya kumpulkan di tempat penyimpanan
sampah di kampung saya terhitung hasil:
·
Plogging 1
: Sampah Terkumpul sebanyak 500 gram dan terjual dengan harga Rp. 2.100,-
·
Plogging 2
: sampah Terkumpul sebanyak 350 gram dan terjual dengan harga Rp. 1.500,-
Kesimpulan dari hasil
kegiatan plogging tersebut adalah salah satu cara yang inovatif dan bermanfaat
untuk berolahraga sambil menjaga kelestarian lingkungan. Ini menggabungkan
kesehatan fisik dengan kepedulian terhadap lingkungan sekitar kita, dan dapat
menjadi bagian dari upaya bersama untuk menjaga keindahan alam dan mengurangi
dampak sampah plastik. Di sisi lain hasil sampah yang kita kumpulkan kita jual
dapat menambah penghasilan untuk menabung atau sekedar jajan.
Refrensi:
https://sohib.indonesiabaik.id/article/plogging-adalah-4nsZe
0 komentar:
Posting Komentar