Jumat, 27 Oktober 2023

Essay 2 Plogging, Ferdi Zidhane Agibhran 22310410085

 

ESSAY 2 PSIKOLOGI LINGKUNGAN
PLOGGING

Olahraga Disertai Menjaga Kebersihan Agar Mewujudkan Lingkungan Yang Sehat

  Ferdi Zidhane Agibhran 
22310410085

Dosen Pengampu :
Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA MA
Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta

 

Di Swedia, olahraga jogging berkembang menjadi tren gaya hidup sehat yang dipadukan dengan aksi menjaga lingkungan. Tren ini diberi nama plogging, yakni kegiatan berlari (bisa cepat atau lambat) sambil membersihkan tempat yang dilewati dengan cara memungut sampah.

 

Kata 'plogging' berasal dari Bahasa Swedia, diambil dari gabungan plocka-upp, artinya mengambil sampah sambil berlari-larian. Plogging mulanya diperkenalkan oleh seorang ahli lingkungan asal Swedia bernama Erik Ahlström pada tahun 2016 yang memulai aksi tersebut di Kota Stockholm, Swedia.

 

Sama seperti jogging umumnya, plogging ini tidak memerlukan pakaian maupun alat khusus. Pesertanya cukup dengan membawa kantong plastik dan sarung tangan untuk pengambilan sampah yang ditemui selama berlari nanti. Dengan plogging ini, kita dapat menjaga kesehatan sekaligus menjaga kebersihan lingkungan.

 

Plogging 1

                                        


Kegiatan Plogging pertama saya lakukan adalah saat saya sedang jogging pada tanggal 17 Oktober 2023 waktu itu pukul 15.00 Sore di Lapangan SMA 1 Kalasan. Tempat tersebut pada sore hari sering ramai oleh anak-anak dan remaja yang bermain, berolahraga, atau sekedar menikmati kuliner. Sayang sekali pada saat saya jogging masih banyak sampah sisa sisa makan bertebaran. Melihat hal itu saya berinisiatif memunguti sampah botol dan plastik yang bertebaran sembari jogging. Sampah-sampah yang Sebagian besar berupa plastik, botol dan wadah makan sekali pakai kami kumpulkan. Pada pukul 17.00 semua sampah telah dikumpulkan kemudian saya bawa pulang kerumah untuk dikumpulkan di tempat penyimpanan sampah di kampung saya agar dapat dijual dikemudian hari.

 

Plogging 2



Kegiatan Plogging kedua saya adalah pada tanggal 26 Oktober 2023 pada pukul 07.00 sampai pukul 09.00 pagi hari di sekitar Taman Wisata Candi Prambanan. Saat saya jogging di area tersebut banyak sekali ditemukan sampah-sampah yang mayoritas plastik-plastik dan botol plastik berserakan. Padahal tempat tersebut menjadi keluar masuk wisatawan atau tamu yang akan berkunjung ke Candi Prambanan. Melihat hal tersebut saya langsung inisiatif meminta kantong sampah kepada satpam setempat dan memunguti sampah yang berserakan lalu saya bawa pulang untuk saya kumpulkan ditempat pentimpanan sampah di kampung saya.

 

Pada hari Kamis 26 Oktober, sampah dari hasil plogging yang saya kumpulkan di tempat penyimpanan sampah di kampung saya terhitung hasil:

 

·         Plogging 1 : Sampah Terkumpul sebanyak 500 gram dan terjual  dengan harga Rp. 2.100,-

·         Plogging 2 : sampah Terkumpul sebanyak 350 gram dan terjual dengan harga Rp. 1.500,-

 

Kesimpulan dari hasil kegiatan plogging tersebut adalah salah satu cara yang inovatif dan bermanfaat untuk berolahraga sambil menjaga kelestarian lingkungan. Ini menggabungkan kesehatan fisik dengan kepedulian terhadap lingkungan sekitar kita, dan dapat menjadi bagian dari upaya bersama untuk menjaga keindahan alam dan mengurangi dampak sampah plastik. Di sisi lain hasil sampah yang kita kumpulkan kita jual dapat menambah penghasilan untuk menabung atau sekedar jajan.

 

 

Refrensi:

https://sohib.indonesiabaik.id/article/plogging-adalah-4nsZe

0 komentar:

Posting Komentar