Plogging: Kegiatan Menyenangkan Yang Berhubungan Dengan Sampah
Juliani Mariati Larosa
22310410072
Program Studi Psikologi
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Di tengah meningkatnya kesadaran akan masalah sampah
dan lingkungan, munculah kegiatan yang mencuri perhatian banyak orang, yaitu
plogging. Plogging merupakan gabungan dari kata jogging (lari) dan plocka upp
(mengambil) dalam bahasa Swedia. Kegiatan ini tidak hanya melibatkan olahraga
lari, tetapi juga mengambil sampah yang ada di sepanjang jalur lari. Dalam
tulisan ini, kita akan membahas tentang plogging dan mengapa kegiatan ini
merupakan perilaku yang berhubungan dengan sampah yang sangat menyenangkan.
Pada hari Selasa, tepatnya tanggal 10 Oktober 2023,
saya dan teman saya melakukan plogging. Kebetulan pada hari sebelumnya saya
menginap di rumah teman saya yang bernama Putri yang bertepatan di Desa Karang
Asem, Muntuk, Kec. Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sebelumnya kami sudah sepakat untuk melakukan joging sekaligus memungut sampah
yang kami temui selama jalur perjalanan Plogging. Kegiatan plogging tersebut
memberikan manfaat ekologis sekaligus juga membawa kesenangan dan kepuasan
tersendiri bagi kami.
Salah satu kegiatan paling mencolok dalam plogging
adalah merasakan dampak positif secara langsung terhadap lingkungan sekitar
kita. Selama kegiatan plogging, saya dan teman saya berlari menyusuri jalan
pedesaan sambil mengambil dan memungut sampah yang kami temui. Dengan berlari
dan bergerak tubuh akan mengeluarkan keringat dan membakar kalori, sehingga
memberikan manfaat bagi kesehatan secara fisik. Sepulang dari rumah putri, saya
dan pacar saya menuju kepantai untuk healing atau menghilangkan stres dari
rutinitas kami sekaligus joging sambil memunguti sampah yang kami temui. Pantai
yang kami tuju yaitu Pantai Wediombo yang berada di Gunung Kidul, tepatnya di
Desa Balong, Girisubo. Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita hanya
melihat sampah sebagai masalah yang harus diatasi, namun plogging memberikan
kesempatan untuk secara aktif berkontribusi dalam membersihkan dan menjaga
kebersihan lingkungan. Setiap sampah yang berhasil kami kumpulkan memberikan
rasa pencapaian dan keberhasilan bagi diri kami sendiri. Sensasi positif inilah
yang dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan sekaligus memuaskan yang
dapat mengurangi stres dan meningkatkan perasaan bahagia.
Selain itu, plogging juga dapat menjadi aktivitas
sosial yang menyenangkan. Banyak komunitas dan kelompok yang terbentuk dengan
tujuan melakukan kegiatan plogging bersama-sama, seperti Pandawa wara group
yang merupakan konten kreator, komunitas ini mengunggah postingan-postingan
mengenai perilaku pro lingkungan seperti membersihkan sungai yang banyak
sampah. Hal ini memungkinkan orang-orang untuk saling berinteraksi, bergabung
dalam misi yang sama, dan membangun hubungan baru. Kebersamaan dalam
membersihkan lingkungan juga memberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman,
cerita, dan menjalin persahabatan yang lebih erat. Kegiatan plogging ini dapat
menjadi sebuah momen di mana orang-orang dengan perhatian yang sama terhadap
lingkungan bisa berkumpul dan menjalankan kegiatan yang bermanfaat bersama.
Plogging juga menyediakan platform untuk membangun
kesadaran dan mendidik masyarakat tentang masalah sampah yang serius. Melalui
partisipasi dalam plogging, orang-orang dapat melihat dengan mata mereka
sendiri betapa banyaknya sampah yang terbuang sembarangan dan dampak negatifnya
terhadap lingkungan. Melalui kegiatan plogging, kita berbagai pengetahuan dan
pengalaman tentang pentingnya mengurangi, mendaur ulang, dan mengelola sampah
dengan bijak karena pada saat saya dan juga teman saya melakukan plogging tanpa
sadar kami berbagi informasi dan pengetahuan kepada masyarakat atau warga yang
melihat sehingga memunculkan kesadaran akan sampah dan mereka terinspirasi untuk
mengambil tindakan yang sama.
Permasalah Atau Tantangan Ketika Melakukan
Kegiatan Plogging
Kegiatan plogging memang memberikan dampak positif
bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar. Namun ada beberapa tantangan dan
permasalahan yang perlu diperhatikan dalam kegiatan plogging. Salah satunya
yaitu kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat. Meskipun semakin banyak
orang yang menyadari pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, masih banyak
yang tidak memiliki pengetahuan atau kesadaran tentang. Seperti halnya ketika
saya dan teman saya melakukan plogging, di mana pada saat itu banyak warga yang
melihat dan menyaksikan kami mengutip sampah yang ada di perjalanan kami namun,
tak satupun dari mereka yang mau ikut mengambil bagian seperti halnya yang kami
lakukan. Hal seperti ini dapat mengurangi jumlah peserta dalam kegiatan
plogging dan membuat pengumpulan sampah yang efektif menjadi sulit. Solusi yang
mungkin bisa dilakukan adalah meningkatkan kampanye penyuluhan dan pendidikan
lingkungan, baik melalui media sosial, kerjasama dengan lembaga pendidikan,
atau pemasangan spanduk dan brosur di daerah-daerah umum. Dengan meningkatkan
kesadaran dan partisipasi masyarakat, kegiatan plogging dapat menjadi lebih
efektif.
Permasalahan kedua pada saat melakukan kegiatan
plogging adalah kurangnya sarana dan tempat yang disediakan untuk membuang
sampah yang telah dikumpulkan. Saya dan teman saya mengumpulkan sampah yang
kami temukan pada saat plogging di dalam kantong plastik, kemudian kami membawa
sampah tersebut ke rumah dan berencana untuk dijual ke bank sampah terdekat.
Salah satu tujuan plogging adalah membersihkan lingkungan dari sampah, namun jika
tidak ada tempat yang layak untuk membuang sampah tersebut, upaya tersebut
tidak akan efektif. Untuk mengatasi permasalahan ini, kolaborasi dengan
otoritas setempat, seperti pemerintah Daerah atau organisasi lingkungan, dalam
menyediakan lebih banyak tempat sampah di area plogging penting. Selain itu,
juga perlu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menggunakan tempat sampah
yang ada dan memilah sampah dengan benar.
Permasalahan ketiga yang kami temui ketika melakukan
plogging adalah saya dan teman saya berinteraksi langsung dengan sampah dan
lingkungan yang kotor, namun kurangnya sarana pelindung diri seperti sarung
tangan, dan masker akan memungkinkan adanya risiko infeksi ataupun cedera.
Jadi, ketika melakukan kegiatan plogging diharapkan para peserta memperhatikan
sarana pelindung diri, juga memperhatikan kesehatan dan kebersihan agar bisa
memastikan peserta plogging tetap sehat dan terhindar dari penyakit.
Sebagai kesimpulan, plogging adalah kegiatan yang telah membuktikan kesenangannya dalam menjaga kebersihan lingkungan sekaligus menjaga kesehatan fisik. Dengan menggabungkan olahraga lari dan pengambilan sampah, plogging memberikan manfaat yang meliputi aspek fisik, emosional dan juga sosial. Namun, permasalahan seperti kurangnya kesadaran masyarakat, kurangnya sarana, keamanan dan kebersihan peserta sering dihadapi saat melakukan plogging. Dengan kesadaran yang lebih tinggi, kerjasama antara pemerintah atau otoritas setempat, serta upaya yang berkelanjutan, kita dapat mengatasi permasalahan ini dan membuat kegiatan vlogging menjadi lebih efektif dan berkelanjutan dalam jangka panjang. Melakukan plogging juga menciptakan peluang untuk mendidik masyarakat tentang masalah sampah dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan dan pengelolaan sampah. Oleh karena itu, mari bergabung dalam gerakan plogging ini dan membuat dunia menjadi lebih bersih dan indah, sambil merasakan kegembiraan yang membawa manfaat bagi diri sendiri dan lingkungan kita.
0 komentar:
Posting Komentar