Topik |
Sampah & perilaku yang
dipengaruhi oleh teknologi |
Sumber |
Nia Astina dkk.(2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Masyarakat Dalam Membuang
Sampah
Rumah Tangga Ke Sungai Di Desa Pamarangan Kanan Kabupaten Tabalong Tahun 2019.
MTPH Journal, Volume 4, No. 2. |
Permasalahan |
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini
adalah faktor-faktor
yang berhubungan dengan perilaku masyarakat dalam membuang sampah
rumah tangga ke sungai. |
Tujuan
Penelitian |
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
dan menganalisis hubungan antara pendidikan, pengetahuan, sikap dan ketersediaan sarana dengan perilaku membuang sampah rumah
tangga ke sungai |
Isi |
|
Sampah adalah berupa bahan buangan padat dari aktivitas manusia
baik dirumah, sekolah, kantor, restoran, pertokoan, tempat umum,
pasar dan sebagainya. Laporan World
Bank dengan judul “What a Waste:
A Global Review of Solid Waste Management”, kenaikan jumlah
sampah padat sebanyak 70% sampai tahun
2025 dari 1,3 miliar ton per tahun
menjadi 2,2 ton per tahun.
Dengan jumlah
penduduk sebanyak
237 juta orang, ini menjadikan Indonesia sebagai negara terbanyak ke
empat di dunia. Volume sampah di Kalimantan Selatan hampir 2.100 ton perharinya
dan mencapai 766 ribu ton pertahunnya. Dari jumlah itu 14% nya adalah sampah plastik yang diperkirakan sebesar 295,6 ton perhari
atau 107 ribu ton setahun. Pengelolaan sampah di Kabupaten Tabalong secara bertahap mengupayakan MTPH Journal, Volume
4, No. 2, September 2020 Medical Technology and Public Health Journal (MTPH Journal) | 183 adanya pengurangan sampah
dengan telah dibangunnya
sejak
tahun 2014 s/d 2017 sebanyak 5 unit TPS 3R, 15
unit bank sampah
dilingkungan masyarakat (permukiman), serta
28 bank sampah
di lingkungan
sekolah. Berdasarkan survei pendahuluan
yang dilakukan pada bulan April
di Desa Pamarangan
Kanan
peneliti melakukan wawancara terhadap 10 responden yaitu ibu rumah tangga, terdapat 8 dari 10 |
|
ibu rumah tangga menyatakan
bahwa mereka
membuang |
|
|
sampahnya tidak
pada tempatnya. |
|
Metode |
Penelitian menggunakan desain Cross
Sectional yang bersifat deskriptif analitik dengan penelitian kuantitatif. Penelitian yang digunakan untuk
memenuhi data Pendidikan,
Pengetahuan,
Sikap, Ketersediaan
Sarana
dengan perilaku masyarakat dalam membuang
sampah rumah tangga ke
sungai di Desa Pamarangan Kanan Kabupaten
Tabalong Tahun 2019 |
Hasil |
|
Menunjukkan
distribusi frekuensi
pendidikan yang didapatkan
dari 74 responden yaitu terdapat responden yang
berpendidikan tinggi sebanyak 37 responden (50%) dan responden yang berpendidikan
rendah sebanyak 37 responden (50%). menunjukkan distribusi
frekuensi perilaku
masyarakat
dalam membuang sampah rumah tangga ke sungai
dari 74 responden menunjukkan bahwa responden paling
banyak memiliki perilaku
yang kurang sebanyak 45 responden (60,8%) dibandingkan dengan responden yang memiliki perilaku baik sebanyak 29 responden (39,2%). menunjukkan distribusi frekuensi pengetahuan dari 74 responden dterdapat 44 responden (59,5%) mempunyai pengetahuan kurang, |
|
terdapat 18 responden (18,3%) yang
mempunyai
pengetahuan cukup, lalu
kemudian terdapat
12
responden
(16,2%) yang |
|
|
mempunyai
pengetahuan
baik (16,2%), hal ini
merupakan |
|
|
gambaran bahwa
masyarakat kurang menyadari tentang pentingnya pemeliharaan lingkungan dan dampak apa
saja yang akan
ditimbulkan apabila kebiasaan membuang sampah rumah tangga ke
sunga Bagi masyarakat lebih meningkatkan kesadaran dan
kepedulian terhadap lingkungan di sekitar tempat tinggal dengan bersama-sama menjaga dan memelihara
serta menaati peraturan
yang telah |
|
|
ditetapkan,
tidak
boleh
membuang sampah
di
sungai dan |
|
|
sembarangan
kemudian selalu
melakukan kegiatan pengelolaan sampah secara baik untuk kepentingan dan kenyamanan bersama. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar
dapat dijadikan sebagai
rujukan penelitian dan meneliti variabel-variabel lain terkait
perilaku membuang sampah seperti sosial budaya, pendapatan,
dukungan keluarga, pelayanan kesehatan dan
sebagainya |
|
Diskusi |
Bagi Pemerintah Kabupaten Tabalong agar lebih meningkatkan koordinasi antar DinasDinas yang terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup agar memberikan pelayanan pengangkutan sampah ke desa-desa terpencil atau menyediakan berupa tempat pembuangan sampah sementara untuk masyarakat disana agar mudah dijangkau oleh masyarakat dan prasarana jasa petugas pengangkutan sampah supaya tidak ada masyarakat yang membuang sampah ke sungai. |
Referensi :
https://journal2.unusa.ac.id/index.php/MTPHJ/article/view/1632
0 komentar:
Posting Komentar