Plogging: Meningkatkan Kesehatan Sambil Menjaga Kebersihan Lingkungan
Essay 2
Psikologi Lingkungan
Widya Mela Nova
22310410125
Dosen Pengampu: Dr.,Dra. Arundati Shinta, M.A
Fakultas Psikologi
Universitas Psikologi 45 Yogyakarta
Di era modern ini, kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan semakin berkembang. Peningkatan jumlah sampah plastik dan dampak negatifnya terhadap alam telah memicu tindakan lebih banyak orang untuk berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan. Salah satu cara yang semakin populer adalah plogging, sebuah aktivitas yang menggabungkan olahraga dengan upaya membersihkan lingkungan sekitar. Plogging adalah istilah yang mengacu pada aktivitas fisik yang melibatkan lari atau berjalan sambil membersihkan sampah di sepanjang rute. Konsep ini pertama kali muncul di Swedia pada awal 2010-an dan sejak itu menyebar ke seluruh dunia sebagai gerakan yang memadukan kebugaran fisik dengan kepedulian terhadap lingkungan. Plogging memiliki beberapa manfaat yang signifikan. Pertama, ini adalah cara yang efektif untuk meningkatkan kebugaran fisik. Aktivitas ini memadukan kardio berupa lari atau berjalan dengan gerakan membungkuk untuk mengambil sampah, yang melibatkan otot-otot berbeda dan meningkatkan kelenturan tubuh. Selain manfaat fisik, plogging juga memberikan manfaat lingkungan yang penting. Dengan membersihkan sampah-sampah yang ada di jalur plogging, peserta membantu menjaga kebersihan lingkungan sekitar mereka. Hal ini juga dapat mengurangi risiko polusi lingkungan, membantu menjaga kehidupan hewan dan ekosistem yang rentan terhadap dampak sampah plastik.
Plogging adalah contoh nyata bagaimana individu dapat berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar sambil menjaga kesehatan mereka sendiri. Aktivitas ini mencerminkan semangat kolaborasi antara kebugaran fisik dan kepedulian terhadap bumi kita. Dengan semakin berkembangnya kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan, plogging menjadi pilihan yang menarik dan bermanfaat bagi individu yang ingin berkontribusi positif terhadap dunia di sekitar mereka.
Plogging 1
Saat itu, pada hari Selasa tanggal 19 September 2023, saya memutuskan untuk mencoba aktivitas plogging untuk pertama kalinya. Mulai dari pukul 06.00 hingga 07.45 WIB, saya memilih untuk menjelajahi sekitar kompleks tempat tinggal saya. Dalam perjalanan plogging sejauh sekitar 3 km itu, saya berhasil menemukan berbagai jenis sampah yang tersebar di sepanjang rute yang saya tempuh, termasuk sampah plastik, kertas, dan sterofoam. Selama berkegiatan plogging, saya tidak hanya mengumpulkan sampah yang saya temukan, tetapi juga membawanya pulang sampah-sampah tersebut. Setelah menyelesaikan sesi plogging, saya merasa puas dengan kontribusi yang telah saya berikan untuk menjaga kebersihan lingkungan. Untuk mengukur dampak positif dari aktivitas ini, saya melakukan penimbangan terhadap seluruh sampah yang berhasil saya kumpulkan. Hasilnya cukup mengejutkan, dengan total berat sampah yang saya berhasil kumpulkanmencapai 1 kg. Kemudian, saya dengan cermat memilah-milah sampah-sampah tersebut, dan saya memiliki rencana untuk menjualnya kepada tukang rongsok yang sering berkunjung di sekitar kompleks tempat tinggal saya.
Plogging 2
Beberapa hari setelah saya mengadakan plogging pertama, saya dengan semangat melanjutkan kegiatan plogging keduapada hari Sabtu, tanggal 23 September 2023, dalam rentangwaktu antara pukul 17.00 hingga 18.00 WIB. Untuk sesiplogging kali ini, saya. Saat saya berjalan di sepanjang jalanyang melintasi rumah-rumah yang berada di komplek saya, lalu saya menemukan beberapa sampai dijalan. Saya segeramengumpulkan seluruh sampah tersebut, membawanyapulang, dan melakukan penimbangan dengan cermat. Hasil penimbangan menunjukkan adanya sekitar 500gram sampahbotol bekas yang saya berhasil kumpulkan. Sampah inikemudian saya menggabungkannya dengan hasil plogging dari beberapa hari sebelumnya, sehingga jumlah total sampahyang berhasil saya kumpulkan dari plogging pertama dan kedua mencapai angka yang mengesankan, yaitu 1,5 kg. Selanjutnya, saya memutuskan untuk menjualnya kepadatukang rongsok yang sering melintas di kompleks tempattinggal saya , dan sebagai hasil dari penjualan ini, sayamenerima uang sebesar Rp. 3000.
Walaupun jumlah uang yang saya peroleh mungkin terlihattidak begitu besar dalam nominalnya, namun dampak positifyang saya berikan kepada lingkungan dan kesehatan sayamemiliki nilai yang sangat berarti. Saya yakin bahwa sebagaiwarga, kita semua memiliki tanggung jawab moral untukmenjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal kita dan menjaga kesehatan tubuh kita melalui aktivitas fisik. Oleh karena itu, mari terus aktif berpartisipasi dalam usaha bersamauntuk menjaga kebersihan lingkungan dan menghindariperilaku sembarangan dalam membuang sampah. Denganbersatu tangan, kita dapat menciptakan sebuah lingkunganyang sehat serta menjaga tubuh kita tetap kuat.
0 komentar:
Posting Komentar