PRESEPSI
DENGAN PERILAKU ORANG-ORANG TERHADAP SAMPAH
Essay
untuk memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Psikologi Lingkungan
Dosen pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta, MA
ERINA
AGUSTIN
22310410098
PSIKOLOGI SJ
FALKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Permasalahan sampah di Yogyakarta
benar-benar masih dikondisi yang sangat memprihatinkan. Apalagi melihat kondisi
sekarang dimana TPA Piyungan ditutup, menjadikan masalah baru yang sebenarnya
harus diatasi dengan intensif oleh pemenrintah kota Yogyakarta. Sebenarnya
mengapa masalah sampah ini terus menerus menjadi masalah yang tidak ada
habisnya, menurut saya karena pengolaan sampah dan kesadaran akan kebersihan
lingkungan oleh warganya yang belaum baik. Masyarakat berangggapan bahwa pengolaan
sampah yang paling benar yakni membuang sampah pada tempatnya. Nyatanya hal ini
sekarang sudah tidak efektif mengingat betapa banyaknya samapah yang dihasilkan
setiap harinya. Hal ini dibutuhkanlah pengolaan sampah yang benar.
Edukasi warga tentang 3R mungkin
perlu Kembali digencarkan, 3R (Reduce, Reuse, Recycle), hal ini perlu Kembali
diedukasikan kepada warga, bahwa sampah itu sebenarnya bisa dikelola sendiri
dengan mengurangi sampah, menggunakan Kembali barang yang masih bisa dipakai
dan mendaur ulang sampah-sampah yang bisa didaur ulang. Penggalakan kegiatan
ini harus dilakukan dengan benar oleh pemerintah, demi menggatasi permasalahan
sampah-sampah di Yogyakarta yang semakin tidak terkendali.
Dari pengamatan yang saya lakukan,
sebenarnya warga malas untuk mengelola sampahnya sendiri karena presepsinya
terhadap sampah yang buruk. Presepsi bahwa sampah itu kotor, bau, menjijikan,
dan tidak ada harganya. Dengan presepsi ini menimbukan perilaku yang tidak
bertanggung jawab dengan membuang sampah sembarangan, tidak mengelola sampah
dan mencemari lingkungan dengan tidak mengelola sampahnya dengan baik. Yang
mana sebenarnya nanti imbasnya ke manusianya juga. Presepsi warga yang sangat
menyepelekan lingkungan juga berpengaruh dengan perilaku tidak bertanggung
jawab ini.
Contoh manusia yang menyepelakan lingkungan yakni
mereka berfikir bahwa jika mereka membuang sampah ke sungai, sungai akan
membawa sampah-sampah itu ke laut dan akan terurai padahal jika sampah terus
menerus di buang ke suangai yang terjadi hanyalah penyumbatan dan kemudian bisa
menyebabkan banjir. Kemudian perilaku membuang sampah di tanah lereng, biasanya
ini terjadi di pedesaan yang mempunyai struktur tanah lereng-lereng. Mereka
membuang sampah disana dengan berharap tanah akan mengurai sampah-sampah ini
padahal jika sampah itu sampah-sampah plastic tidak bisa terurai dan akan
mencemari tanah sehingga tanaman sekitar tidak subur, tanah menjadi gundul dan
mengakibatkan longsor.
Perilaku berwawasan lingkungan perlu bagi masyarakat,
untuk menciptakan pembanggunan berwawasan linkungan yang berkelanjutan.
Pencemaran lingkungan dan sampah pada kenyataanya banyak didominasi oleh
manusia dengan berbagai faktor penyebabnya. Antaranya para ibu rumah tangga
yang sering membuang sampah ke sungai-sungai untuk menghemat pembayaran sampah.
Warga yang hidupnya dilereng-lereng merka membuang sampah langsung ke tanah
lereng. Warga yang kurang Pendidikan mengenai kesadaran lingkungan dan sampah.
Dari perilaku-perilaku tersebut kesimpulan yang
didapatkan dari kacaunya sampah di Yogyakarta yakni karena presepsi warag
terhadap lingkungan dan pengolaan sampah yang masih sangat kurang dan sangat
buruk. Solusi pertama dari saya sebagai mahasiswa psikologi adalah adanya
edukasi yang lebih intens kepada masyarakat mengenai sampah dan juga
lingkungan, bukan mencari lahan baru untuk TPA baru. Mendapat TPA baru tetapi
perilaku warga tidak di benahi hanya akan menimbulkan Kembali masalah baru yang
lebih serrius.
Daftar Pustaka
Yoni Hermawan,
(2015), Bummi Lestari Journal Of Environvment, Hubungan Antara Tingkat
Pendidikan dan Presepsi Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Pemeliharaan Kebersihan
Lingkungan, Vol.5
Shin-Ichi Sakai,
(2011), Jurnal of Material Cycle and Waste Management, International
Comparative Study Of 3R and Waste Management Policy Developments. Vol 2
Arundati Shinta,
Kompasiana, Presepsi Terhadap Lingkungan, Fakultas Psikologi Universitas
Proklamasi 45 yogyakarta
0 komentar:
Posting Komentar