Kamis, 02 November 2023

Essay UTS Psi.Lingkungan Chornelia Minar Tampubolon 22310410078

 


"Persepsi dan Amalan 3R: Studi Terhadap Pengetahuan dan Perilaku Masyarakat Terhadap Pengelolaan Sampah"

Psikologi Lingkungan Ujian Tengah Semester

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta MA


Nama : Chornelia Minar Tampubolon

Nim : 22310410078

Psikologi SJ

 

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta

Sampah  dikenal  sebagai  masalah  yang  sulit  dipecahkan  terutama  di  kota-kota  besar  (Nurdjaman, 1993),   sehingga   akan   menjadi   persoalan   lingkungan   di   Indonesia   jika   tidak   segera   ditangani. Timbulnya  masalah  persampahan  dewasa  ini,  tidak  lepas  dari  perilaku  warga  masyarakat  sebagai penimbul  sampah.  Fakta  lapangan  menunjukkan  bahwa  masih  banyak  warga  masyarakat   yang membuang  sampah  sembarangan,  padahal  tempat-tempat  sampah  telah  tersedia.  Di  berbagai  tempat sarana  kebersihan  yang  disediakan  pemerintah,  banyak  yang  belum  mendapatkan  perhatian  dan pemeliharaan  masyarakat  (Departemen  Pekerjaan  Umum,  1990).  Permasalahan  di  atas  juga  dihadapi oleh  penduduk  kota  Jakarta  terutama  permasalahan  pengelolaan  sampah  di  lingkungan  pemukiman. Masalah ini muncul sebagai akibat dari berbagai faktor, antara lain kurangnya disiplin, pengertian, dan kesadaran   masyarakat   terhadap   kebersihan   (Mertodiningrat,   1978;   International   Environmental Planning Center, 1995).

Kesadaran   masyarakat   terhadap   lingkungan   harus diawali  dari  kesadaran  keluarga  serta  peran  pemerintah difokuskan     untuk mendorong     masyarakat     secara persuasif,  bukan  paksaan.  Peran  pemerintah  difokuskan untuk    menginformasikan  kerugian    dari    buruknya kualitas kebersihan lingkungan yang diakibatkan oleh sampah dan   mempromosikan    manfaat-manfaat  yang  diperoleh  dengan  kondisi  lingkungan yang bauk,   sehingga   dapat mengubah   persepsi   masyarakat terhadap lingkungan. Perlu juga dilakukan sosialisasi secara terus menerus, sehingga dapat membentuk persepsi dan perilaku yang positif dalam masyarakat terhadap pentingnya kebersihan lingkungan.

Persepsi dapat mempengaruhi perilaku orang-orang yang berkenaan dengan sampah. Persepsi adalah cara seseorang memandang dan menafsirkan suatu situasi atau objek. Persepsi seseorang terhadap sampah dapat mempengaruhi perilaku mereka dalam mengelola sampah. Jika seseorang memiliki persepsi yang negatif terhadap sampah, mereka mungkin tidak peduli dengan pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan membuang sampah sembarangan. Sebaliknya, jika seseorang memiliki persepsi yang positif terhadap sampah, mereka mungkin lebih cenderung untuk memilah sampah dan mengelolanya dengan baik.

Selain itu, persepsi juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti budaya, lingkungan, dan pengalaman masa lalu. Sebagai contoh, di beberapa budaya, membuang sampah sembarangan dianggap sebagai hal yang biasa, sehingga orang-orang dalam budaya tersebut mungkin memiliki persepsi yang berbeda terhadap sampah dibandingkan dengan orang-orang dalam budaya lain. Untuk mengubah perilaku orang-orang terkait sampah, perlu dilakukan pendekatan yang holistik dan melibatkan banyak faktor, seperti edukasi, kampanye, dan perubahan kebijakan. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan menerapkan perilaku 3R (Reduce, Reuse, Recycle), diharapkan dapat mengurangi jumlah sampah yang tidak terkelola secara ramah lingkungan dan mengatasi masalah-masalah yang timbul akibat sampah seperti yang telah disebutkan sebelumnya.

Masalah-masalah yang menyebabkan sampah tidak bisa diatasi di Indonesia masih menjadi permasalahan yang kompleks. Berikut adalah beberapa masalah yang menjadi penyebab sampah tidak bisa diatasi:

  1.        Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. Hal ini menyebabkan masyarakat masih membuang sampah sembarangan dan tidak memilah sampah dengan benar. 
  2.         Kurangnya infrastruktur dan fasilitas pengelolaan sampah yang memadai. Hal ini menyebabkan sampah tidak terkelola dengan baik dan menimbulkan masalah lingkungan seperti pencemaran udara dan air.
  3.         Kurangnya dukungan dari pemerintah dan swasta dalam bentuk kebijakan dan investasi untuk pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. Hal ini menyebabkan pengelolaan sampah masih terbatas dan tidak optimal.
  4.        Adanya kebiasaan masyarakat dalam membakar sampah, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang dan polusi udara.
  5.       Tidak adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan persepsi masyarakat tentang pengelolaan sampah terhadap perilaku membuang sampah rumah tangga

Masyarakat sadar lingkungan adalah masyarakat yang sadar dan peka terhadap lingkungan hidup, memahami permasalahan lingkungan hidup, berperan aktif dalam menjaga lingkungan hidup, dan mempunyai kemampuan mengatasi permasalahan lingkungan hidup.Ketergantungan masyarakat terhadap sampah cenderung menurun karena rendahnya pendapatan dari sampah yang juga tidak signifikan.Keyakinan bahwa sampah tidak ada nilainya dan kurangnya manfaat yang dihasilkan juga membuat  ketergantungan terhadap sampah tetap rendah.Kesadaran masyarakat akan tinggi jika mereka yakin mereka mengambil keuntungan dan sangat bergantung pada sampah. Masyarakat kurang peduli terhadap dampak sampah jika tidak dikelola dengan baik. Kesadaran masyarakat 

Daftar Pustaka

Nurdjaman, O. 1993. Pengelolaan Sampah Padat Kota Melalui KawasanIndustri Sampah (KIS).Bandung: Lembaga Penelitian ITB.

Mertodiningrat,  S.  1978. Pengendalian  Pencemaran  Air  oleh  Air  Buangan  Rumah  Tangga  dan Sampah.   Makalah   disajikan   dalam   Seminar   Pengendalian   Pencemaran   Air,   Direktorat Penyelidikan Masalah Air, Bandung, 13 s/d 18 Desember.

Ardiyanto Dwi, 2015. Dampak Sampah Terhadap Lingkungan dan Masyarakat. Jurnal.

Muhadjir. 2016. Analisis Situasi. Permasalahan Sampah Kota Yogyakarta dan Kebijakan. Penanggulangannnya. Jurnal Kesehatan Masyarakat.

Tansatrisna, D. (2014). Persepsi dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga.

 

 

 






Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar