BEFORE-AFTER PSIKOLOGI LINGKUNGAN
Psikologi Lingkungan Essay
3 Melakukan Kegiatan Before-After
Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta MA
Nama : Desti Fitria Suci
NIM : 21310410157
Kelas : Psikologi SJ
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
Permasalahan sampah di Indonesia terus terjadi, karena minimnya penegakan hukum dan anggaran pengelolaan dan tidak adanya panduan kemitraan. Oleh karena itu, perlu diadakannya pembersihan sampah setiap saat dan pengolahan sampah di daerah-daerah dengan mengedukasi masyarakat. Salah satu Desa daerah Banguntapan Yogyakarta, dengan kondisi kebersihan di sudut jalan ini tidak terlalu di pedulikan oleh warga sekitar.
Pada Minggu pagi, saya berencana untuk bersepeda sambil mengambil sampah di lingkungan sekitar rumah saya. Sekitar pukul 06.00 sampai 08.00 saya bersepeda memutari desa-desa sekitar saya tinggal. Saya melewati jalan persawahan yang masih asri dan sejuk. Namun, disana juga masih ada oknum yang tidak bertanggung jawab. Karena saya juga bersepeda sambil membawa plastik sampah atau trashbag, maka saya mengumpulkan sampah-sampah tersebut. Saat melanjutkan perjalanan, saya menemukan sampah dan saya ambil lagi dan dilakukan berulang-ulang saat ada sampah. Saat dalam perjalanan, saya melihat ada rumah tangga yang memanfaatkan plastik sampah untuk pot tanaman. Saya liat plastik tersebut dari bekas plastik pupuk. Kemudian saya melanjutkan perjalanan hingga akhirnya sampai rumah.
Kemudian sore harinya saya berjalan-jalan di desa saya sambil melihat-lihat lingkungan sekitar. Di dekat rumah saya ada rumah kosong yang tidak ditempati oleh pemiliknya, di sana banyak debu dan daun-daun kering. Namun saya fikir jika itu daun-daun kering nanti akan terurai dengan sendirinya. Karena, pemilik rumah juga mengunci pintu gerbang. Jadi saya tidak bisa masuk. Kemudian saya berjalan lagi, banyak rumah yang bersih. Kemungkinan karena sudah sore hari jadi selesai bekerja, jadi sudah ada waktu untuk membersihkan halaman seperti menyapu halaman depan rumah, menyirami tanaman, dan mencabuti rumput liar sekitar rumah mereka. Ada sampah di jalan dan saya mulai mengambil lagi, setelah sudah di rumah saya memilah mana sampah anorganik seperti bekas botol minum, plastik dan lainnya serta sampah kertas kardus bekas. Saya pilah-pilah, untuk sampah plastik saya cuci dan di beri pembersih kemudian saya jemur dan jika sudah kering saya lipat untuk di gunakan lagi, sedangkan yang sampah kardus kertas saya berikan ke tukang rongsok. Setelah selesai memilah saya banyak menemukan sampah plastik dan hanya beberapa sampah kertas dan kardus, saya berfikir kemungkinan banyak sampah plastik karena masih banyak masyarakat belum bisa mengolahnya sedangkan sampah kertas atau kerdus bisa jadi masyarakat menyimpan dan setelah banyak menjualnya di tukang rongsokan.
Saya juga menemukan lebih dari satu plastik-plastik belanja. Jadi, menurut saya masih banyak masyarakat suka berbelanja. Sehingga hal tersebut menyebabkan penggunaan kemasan plastik sekali pakai. Lebih baiknya, para penjual pembeli bisa menggunakan bungkus ramah lingkungan. Masyarakat juga harus menerapkan reuse, reduse, dan rycycle. Kantong plastik yang didapat setelah berbelanja dapat digunakan kembali, atau bisa di buat olahan kerajinan.
Menurut saya, warga sekitar desa
daerah Banguntapan Yogyakarta mulai dari yang tua dan muda masih membuang sampah sembarangan. Kebiasaan
ini membuat lingkungan menjadi kotor dan tidak nyaman. Saya berharap seluruh
masyarakat memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan. Salah satu caranya
adalah dengan membiasakan membuang sampah pada tempatnya. Saran saya, pihak
desa seperti RT atau kepala desa perlu membuat kegiatan kerja bakti rutin
setiap minggu untuk membersihkan lingkungan sekitar.
0 komentar:
Posting Komentar