Kamis, 02 November 2023

Esai UTS Psikologi Lingkungan Siti Syarifatussa'adah 21310410156 Psikologi SP

 

UTS PSIKOLOGI LINGKUNGAN:
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DENGAN PERILAKU ORANG YANG BERKAITAN DENGAN SAMPAH

 

Nama   : Siti Syarifatussa’adah
NIM     : 21310410156


Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta, M.A

 

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 



Topik mengenai sampah telah menjadi subjek  utama yang banyak diperbincangkan dalam masyarakat era modern. Era dimana isu-isu mengenai sampah telah banyak merebak jauh yang menjadikan cerminan fakta bahwa perhatian mengenai problematika lingkungan telah meningkat secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Seiring dengan meningkatnya populasi penduduk yang mendominasi pola konsumsi  yang berpotensi terhadap darurat sampah apabila sampah tersebut tidak dikelola dengan baik atau dibiarkan menumpuk dan tercemar begitu saja kini menjadi saksi dari tantangan global yang semakin meresahkan.

Darurat sampah  saat ini mungkin terjadi di beberapa kota di Indonesia, salah satunya di Kota Yogyakarta. Kota Yogyakarta yang dikenal sebagai kota pelajar dan kota yang memiliki beragam penyajian tempat wisata menjadi peluang yang cukup besar terhadap peningkatan jumlah sampah karena peningkatan populasi pelajar dan wisatawan dari berbagai penjuru yang tak lepas dari bagaimana pola konsumsinya. Selain itu sampah yang dihasilkan masyarakat Kota Yogyakarta saat ini ditangani dengan cara diangkut dan di buang ke Tempat Pemrosesan Terpadu (TPST) yang berada di Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul. TPST Piyungan tidak hanya melayani sampah dari Kota Yogyakarta saja, melainkan juga Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul. Hal ini dapat menyebabkan sampah yang ada di TPST Piyungan kelebihan kapasitas karena semakin banyaknya sampah yang di bawa ke TPST tersebut. Lantas, apa hubungan antara persepsi dengan perilaku orang-orang yang berkaitan dengan sampah?

            Persepsi merupakan salah satu aspek psikologis yang penting bagi manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, persepsi adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu. Proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya. Sugihartono, dkk (2007: 8) mengemukakan bahwa persepsi adalah kemampuan otak dalam menerjemahkan stimulus atau proses untuk menerjemahkan stimulus yang masuk ke dalam alat Indera manusia. Persepsi manusia terdapat perbedaan sudut pandang dalam penginderaan. Ada yang mempersepsikan sesuatu itu baik atau persepsi  positif, tetapi ada juga yang berpersepsi negatif yang akan mempengaruhi tindakan manusia secara nyata.  Hasil persepsi antara individu dengan individu lainnya berbeda-beda . Hal itu dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya pengetahuan, pengalaman, dan sudut pandang. Persepsi bertautan dengan cara pandang seseorang terhadap suatu objek tertentu dengan cara yang berbeda-beda dengan menggunakan alat Indera yang dimiliki, kemudian berusaha untuk menafsirkannya.

Rakhmat (2007: 51) menyatakan persepsi adalah pengamatan tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Sedangkan, Suharman (2006: 23) menyatakan: “persepsi merupakan suatu proses menginterprestasikan atau menafsirkan informasi yang diperoleh melalui sistem alat Indera manusia”. Menurutnya ada tiga aspek dalam persepsi yang dianggap relevan dengan kognisi manusia, yaitu pencatatan indera, pengenalan pola, dan perhatian. Dari penjelasan tersebut dapat ditarik kesamaan  pendapat bahwa persepsi merupakan suatu proses yang dimulai dari penglihatan  hingga terbentuk tanggapan yang terjadi dalam diri individu sehingga individu sadar akan sesuatu dalam lingkungannya melalui indera-indera yang di milikinya.

            Dari beberapa pengertian tersebut konteks persepsi memainkan peran penting dalam perilaku orang yang berkaitan dengan sampah. Hal ini karena persepsi orang mengenai sampah dapat mempengaruhi kesadaran dan   bagaimana keputusan mereka sehari-hari terkait dengan penggunaan, pembuangan dan pengelolaan sampah. Persepsi orang terhadap isu sampah, pemahaman tentang dampak lingkungan yang akan terjadi serta tindakan mereka terhadap sampah mempengaruhi bagaimana keputusan yang diambil. Persepsi positif yang dilakukan dengan berbagai macam praktek-praktek lingkungan yang berkelanjutan seperti penggunaan praktek dengan metode pendekatan perilaku 3R behaviors, yaitu reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), dan recycle (daur ulang/diproses kembali). Tindakan ini sangat efektif untuk meminimalisir penumpukan sampah sehingga dapat berkontribusi untuk pemeliharaan lingkungan agar lebih baik. Dan sampah hasil recycle atau daur ulang bisa menjadi inspirasi  dan contoh kreatif  nyata dalam upaya menangani problematika sampah di bumi tercinta.

      

Daftar Pustaka
Astuti, F.A., Asrifah, Dina., Widiarti, I. W., Utami, Ayu., Santosa, D.H., (2018), Identifikasi Persepsi Pola Perlakuan Sampah Oleh Masyarakat dalam Meningkatkan Efektifitas Pengelolaan Sampah Kota Yogyakarta, Jurnal Science Tech, vol: 4 (2)

Jayanti, Fitri., Arista, T.A., (2018), Persepsi Mahasiswa Terhadap Pelayanan Perpustakaan Universitas Trunojoyo Madura, Kompetensi, vol: 12 (1)

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar