Rabu, 01 November 2023

Essay 4 Psikologi Lingkungan Eksperimen "Yousin Gunawan Putra & Celyn Intang Aulia"

 PENGOLAHAN KOMPOS DAN ECO-ENZYME SEBAGAI UPAYA

PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA

Essay Psikologi Lingkungan Eksperimen

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A.

Oleh :

Yousin Gunawan Putra (21310410197)

Celyn Intang Aulia (21310410169)

Psikologi SJ


JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA


Fenomena lingkungan hidup saat ini dimana kapasitas TPA di beberapa daerah sudah penuh, menunjukkan bahwa pengelolaan sampah di Indonesia berada pada titik kritis. Keadaan ini semakin diperparah dengan semakin banyaknya sampah yang dihasilkan tanpa pengelolaan yang optimal sehingga menimbulkan sejumlah permasalahan lingkungan, kebersihan dan kesehatan. Salah satu cara untuk mengurangi sampah yang menyebabkan permasalahan lingkungan dengan mengolah sampah menjadi kompos dan ecoenzyme.

Sebagai mahasiswa Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta pada mata kuliah Psikologi Lingkungan kami bersama-sama belajar membuat kompos dan ecoenzyme dari limbah rumah tangga sebagai bentuk usaha untuk mengurangi sampah dilingkungan sekitar. Kegiatan dilakukan pada hari Minggu, 22 Oktober 2023. Kami berharap dengan pengelolaan sampah yang tepat bisa bermanfaat untuk lingkungan. Pembuatan kompos dan ecoenzyme dilakukan dengan beberapa tahap.

Kompos

Kompos merupakan hasil proses penguraian sampah organik yang kita hasilkan. Jika terurai dengan baik, kompos akan  menyuburkan tanah. Ketika tanah subur, tanaman pun  tumbuh subur. Pengomposan merupakan  langkah mudah yang bisa kita lakukan di rumah. Dengan membuat kompos, kami berkontribusi dalam memecahkan lebih dari 50% masalah sampah.

· Adonan 1:

Arang, abu disaring, daun-daun yang sudah difermantasi, kulit telur, kemudian bahan-bahan dicampur dan diaduk

· Adonan 2:

Kulit buah yg sudah diris kecil-kecil dicampur dengan kompos lawas kemudian diaduk dicampur ampas kopi Fermentasi kulit buah, tambahkan sisa ekoenzim, tambah irisan daun sirih 50 lembar dicampur Molase (tetes tebu, bakteri untuk menguraikan adonan), ema untuk tanaman (6 tutup botol) , trikoderma (anti jamur) dicampur Fermentsi kulit bawang merah putih dicampur adonan yg ke 2  (kulit bawang untuk menghindarkan serangga) campur dedak, anfush, Garam (untuk pestisida alami) campur grajen tambah air sampai tidak terlalu kering jika adonan terlalu basah tambah sampah daun kering yg sudah diolah. Gentong tanah liat diberi bantal (potongan kardus yg sudah dimasukan) masukan campuran kompos lalu ditambah kompos yg sudah jadi (kompos lama) ditutup selama 14 hari. Gentong dari tanah liat dipilih karena tanah liat memiliki pori-pori yang bisa mempercepat terjadinya kompos.

 

Eco-enzyme

Ecoenzym merupakan hasil fermentasi sampah dapur organik  menjadi bahan yang memiliki banyak manfaat bagi alam dan manusia. Manfaat eco-enzyme bagi pertanian adalah penyaringan udara, herbisida dan pestisida alami, penyaringan air, pupuk alami bagi tanaman serta dapat mengurangi efek rumah kaca. Pembuatan eco enzym ini hanya menggunakan sampah dapur yang ada di rumah seperti, sayuran, kulit buah, dan sisa makanan.

· Bahan-bahan yang dibutuhkan:

Gula, Air, Sisa sayur dan buah. Sisa buah/sayur dipotong kecil-kecil dan semakin banyak jenis bahan yang digunakan akan semakin kaya hasil eco-enzyme.

· Langkah Pembuatan:

1. Membersihkan wadah dari sisa sabun/bahan kimia. Wadah yang digunakan memiliki tutup bermulut lebar, bisa besar/kecil, berbahan plastik, tidak bermulut sempit karena rentan meledak, dan tidak berwadah kaca karena rentan pecah.

2. Ukur volume wadah.

3. Masukkan air bersih sebanyak 60% dari volume wadah.

4. Masukkan gula sesuai takaran yaitu 10% dari berat air.

5. Masukkan potongan sisa buah dan sayur sebesar 30% dari berat air, lalu aduk rata.

6. Tutup rapat dan beri label tanggal pembuatan dan tanggal panen.

7. Selama 1 minggu pertama, buka tutup wadah untuk membuang gas.

8. Aduk pada hari ke-7, hari ke-30, dan hari ke-90.

Lokasi penyimpanan ecoenzyme yang baik yaitu tidak terkena sinar matahari langsung, memiliki sirkulasi udara yang baik, jauh dari wifi, WC, tong sampah, tempat pembakaran sampah dan bahan kimia.

Pemanfaatan sampah organic hasil sisa limbah rumah tangga yang diolah menjadi salah satu bentuk konservasi lingkungan seperti ecoenzyme yang dapat dimanfaatkan sebagai penggunaan pembersih rumah tangga agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan dan kesehatan maupun lingkungan (Mardatillah, dkk., 2022). Dimana ecoenzym ini merupakan hasil metode pemanfaatan unsur organik, antara lain tumbuhan protein, enzim, dan estrogen yang memiliki banyak fungsi yang dapat memperpanjang lama simpanan pada buah- buahan hasil panen atau penanganan pasca panen (Nazurahani, dkk., 2022). Selain itu pengomposan yang baik bisa diukur dari ukuran dan warnanya yang tua atau hitam dan aroma yang seperti tanah.

Referensi :

Mardatillah, A., Mikra, D.P., Salma, F., & Fevria, R. (2022). Pembuatan Ecoenzyme sebagai Upaya Pengolahan Limbah Rumah Tangga. Prosiding SEMNAS BIO 2022. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. ISSN : 2809-8447

Nazurahani, A., Ribka, N.C. Prabu,. & Ningsih, A.P. (2022). Pembuatan Ecoenzyme sebagai Upaya Pengolahan Limbah Rumah Tangga. Jurnal Pendidikan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Indonesia (JPPIPAI), 2(1) : 16-22.

0 komentar:

Posting Komentar