Kamis, 02 November 2023

ESSAY UTS PSIKOLOGI LINGKUNGAN RIZQI BAYU NUR HANAFI 22310410134

 ESSAY UTS PSIKOLOGI LINGKUNGAN
 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DAN PERILAKU ORANG-ORANG TERKAIT DENGAN SAMPAH


RIZQI BAYU NUR HANAFI
 22310410134 

Dosen Pengampu : 
Dr., Dra. Arundhati Shinta MA


 FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA


Hubungan antara persepsi dan perilaku orang-orang terkait dengan sampah sangat erat.    Persepsi merupakan cara seseorang memahami, menilai, dan menginterpretasikan      informasi dari lingkungan sekitarnya. Dalam konteks sampah, persepsi seseorang       terhadap sampah dapat memengaruhi perilaku mereka dalam beberapa cara berikut:

·                 Kesadaran Terhadap Sampah Persepsi awal yang penting adalah kesadaran terhadap sampah. Bagaimana seseorang melihat dan memahami masalah sampah di lingkungannya akan memengaruhi tingkat perhatian mereka terhadap masalah ini. Orang yang memiliki persepsi yang kuat tentang dampak negatif sampah terhadap lingkungan akan lebih cenderung peduli dan terlibat dalam upaya pengelolaan sampah yang baik.

·         Persepsi Tentang Tanggung Jawab Pribadi  Orang yang merasa bahwa mereka memiliki tanggung jawab pribadi terhadap masalah sampah akan lebih cenderung melakukan tindakan yang ramah lingkungan, seperti pemilahan sampah, pengurangan penggunaan plastik, dan pengelolaan sampah yang benar. Persepsi ini dapat muncul dari pemahaman akan dampak buruk sampah terhadap lingkungan.

·         Persepsi tentang norma sosial atau apa yang dianggap masyarakat sebagai perilaku yang benar dalam hal sampah juga memengaruhi perilaku individu. Jika seseorang merasa tekanan sosial untuk melakukan praktik pengelolaan sampah yang baik, mereka lebih mungkin mengikuti norma tersebut.

·         Pengetahuan dan Pendidikan Persepsi terhadap pengetahuan dan pendidikan tentang pengelolaan sampah dapat memengaruhi perilaku. Jika seseorang memahami secara lebih baik bagaimana sampah dapat didaur ulang atau dampak buruk dari pembakaran sampah, mereka mungkin lebih cenderung mengadopsi praktik-praktik yang lebih ramah lingkungan.

·         Hambatan Psikologis  Beberapa orang mungkin memiliki persepsi hambatan psikologis terhadap pengelolaan sampah yang baik, seperti anggapan bahwa itu merepotkan atau mahal. Persepsi semacam ini dapat menghambat perilaku yang ramah lingkungan.

Dalam konteks masalah sampah di Yogyakarta, mungkin banyak warga yang      memiliki persepsi yang kurang peduli terhadap sampah, sehingga mereka mungkin        tidak     mengambil tindakan yang sesuai. Oleh karena itu, pendekatan psikologi, seperti     kampanye penyuluhan, edukasi, dan perubahan persepsi masyarakat terhadap sampah,          dapat menjadi strategi penting untuk mengubah perilaku masyarakat dalam hal    pengelolaan sampah yang lebih baik.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

0 komentar:

Posting Komentar