ESSAY UTS PSIKOLOGI LINGKUNGAN
 HUBUNGAN ANTARA
PERSEPSI DAN PERILAKU ORANG-ORANG TERKAIT DENGAN SAMPAH
RIZQI BAYU NUR HANAFI
 22310410134 
Dosen Pengampu : 
Dr., Dra. Arundhati Shinta MA
 FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Hubungan antara persepsi dan
perilaku orang-orang terkait dengan sampah sangat erat.    Persepsi merupakan cara seseorang memahami, menilai, dan
menginterpretasikan      informasi dari
lingkungan sekitarnya. Dalam konteks sampah, persepsi seseorang       terhadap sampah dapat memengaruhi perilaku mereka dalam beberapa cara
berikut:
·                 Kesadaran Terhadap Sampah Persepsi
awal yang penting adalah kesadaran terhadap sampah. Bagaimana seseorang melihat
dan memahami masalah sampah di lingkungannya akan memengaruhi tingkat perhatian
mereka terhadap masalah ini. Orang yang memiliki persepsi yang kuat tentang
dampak negatif sampah terhadap lingkungan akan lebih cenderung peduli dan
terlibat dalam upaya pengelolaan sampah yang baik.
·        
Persepsi Tentang Tanggung Jawab
Pribadi  Orang yang merasa bahwa mereka
memiliki tanggung jawab pribadi terhadap masalah sampah akan lebih cenderung
melakukan tindakan yang ramah lingkungan, seperti pemilahan sampah, pengurangan
penggunaan plastik, dan pengelolaan sampah yang benar. Persepsi ini dapat
muncul dari pemahaman akan dampak buruk sampah terhadap lingkungan.
·        
Persepsi tentang norma sosial atau
apa yang dianggap masyarakat sebagai perilaku yang benar dalam hal sampah juga
memengaruhi perilaku individu. Jika seseorang merasa tekanan sosial untuk
melakukan praktik pengelolaan sampah yang baik, mereka lebih mungkin mengikuti
norma tersebut.
·        
Pengetahuan dan Pendidikan
Persepsi terhadap pengetahuan dan pendidikan tentang pengelolaan sampah dapat
memengaruhi perilaku. Jika seseorang memahami secara lebih baik bagaimana
sampah dapat didaur ulang atau dampak buruk dari pembakaran sampah, mereka
mungkin lebih cenderung mengadopsi praktik-praktik yang lebih ramah lingkungan.
·        
Hambatan Psikologis  Beberapa orang mungkin memiliki persepsi
hambatan psikologis terhadap pengelolaan sampah yang baik, seperti anggapan
bahwa itu merepotkan atau mahal. Persepsi semacam ini dapat menghambat perilaku
yang ramah lingkungan.
Dalam konteks masalah sampah
di Yogyakarta, mungkin banyak warga yang      memiliki
persepsi yang kurang peduli terhadap sampah, sehingga mereka mungkin        tidak     mengambil tindakan yang
sesuai. Oleh karena itu, pendekatan psikologi, seperti     kampanye penyuluhan, edukasi, dan perubahan persepsi masyarakat terhadap
sampah,          dapat menjadi strategi penting untuk
mengubah perilaku masyarakat dalam hal    pengelolaan
sampah yang lebih baik.
 

 






 
 
 
 
 
 
 
 
0 komentar:
Posting Komentar