HUBUNGAN
ANTARA PERSEPSI DENGAN PERILAKU ORANG-ORANG YANG BERKENAAN DENGAN SAMPAH
Psikologi
Lingkungan Essay Ujian Tengah Semester
Dosen
Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta MA.
AISYAH
ZULAINA
22310410067
PSIKOLOGI
SJ
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
Setiap individu dalam kehidupan
pasti tidak luput dari persepsi yang dimana dapat mempengaruhi pola pikir dan
perilaku serta menentukan keputusan yang diambil. Dalam masyarakat persepsi
terhadap lingkungan hidup adalah cara-cara individu memahami dan menerima
stimulus lingkungan yang dihadapinya. Proses pemahaman tersebut menjadi lebih
mudah karena individu mengaitkan objek yang diamatinya dengan pengalaman
tertentu, dengan fungsi objek, dan dengan menciptakan makna-makna yang
terkandung dalam objek itu (Shinta, 2013). Salah satu persepsi pada masyarakat
adalah mengenai perilaku mereka terhadap sampah. Sampah pada umumnya dihasilkan
dari berbagai kegiatan manusia sehari-hari. Perlaku masyarakat yang timbul dari
persepsi yang ada bisa mengarah pada hal positif maupun negative. Positif nya
adalah masyarakat menyiapkan temapat pembuangan sampah sendiri dan mengikuti
aturan untuk mengupulkan sampah pada waktu yang ditentukan. Sedangkan dari
persepsi itu juga bisa mengarahkan perilaku ke negative seperti membuang sampah
pada disembarang tempat, tidak memilah sampah dengan benar, tidak aware dengan masalah sampah yang ada. Biasanya
masyarakat seperti ini hanya mengganggap sepele sampah, ketika mereka sudah
merasa mampu membayar iuran sampah dan membuang sampah pada tempatnya muncul
persepsi bahwa hal itu sudah benar sehingga perilaku yang nampak tidak lagi
menghiraukan sampah lebih dari itu. padahal sampah telah menjadi masalah yang
cukup berbahaya bagi kehidupan.
Bencana yang
diakibatkan perilaku manusi terhadap sampah seringkali terjadi. Walaupun sudah
ada petugas kebersihan yang menjalankan tugasnya dengan optimal, namun bila
perilaku masyarakat tidak mendukung peenanganan sampah secara baik dan benar,
maka lingkungan tetap tidak akan terjaga. Akan banyak sekali sektor-sektor yang
terkena imbasnya. Mulai dari sektor pariwisata, kesehatan dan sektor lainnya. Perilaku yang tidak mendukung penanganan
sampah ini akan menimbulkan dampak seperti sampah dapat merusak keindahan,
menganggu kenyamanan, merusak lingkungan dan menyebabkan bencana, mengurangi
kesuburan tanah dan merusak lingkungan hidup. Persepsi-persepsi ini biasanya
muncul karena factor budaya, status social-ekonomi, usia, agama, dan interaksi
antar peran gender, desa/kota, dan suku, Sarwono, 1995 (Shinta, 2013).
Permasalahan dalam
persepsi terhadap perilaku masyarakat berkaitan sampah ini yaitu kebiasan buruk
atau perilaku negative masyarakat dalam menangani sampah terutama di wilayah
Yogyakarta, yang dimana di tahun 2024 TPA Piyungan akan ditutup secara resmi
sehingga masyarakat yang aware akan sampah menjadi resah. Sehingga sebagai
masyarakat dalam menangani hal tersebut harus seperti dan bagaimana ?
Menuurut World Bank
(2012) terjadi peningkatan yang sangat cepat timbulan sampah yang dihasilkan
penduduk. Berbagai cara dalam mengelola sampah pada program Bank Sampah dengan
membuat suatu konsep mengelola sampah dengan cara 3R meliputi Reduce, Reuse dan
Recycle (Nurjanah, 2020). Sampah terbanyak dihasilkan dari rumah tangga dan
paling banyak adalah sisa makanan. Dengan ini, untuk mengurangi sampah semakin
menggunung, mengurangi perilaku negatif masyarakat dan membantu Pemda
menenangkan masyarakat hendaknya menggunakan pendekatan dengan 3R behaviors. Proses
pengolahan sampah berbasis 3R dimulai dengan mengurangi penggunaan sampah (jika
memungkinkan), memilah sampah sesuai dengan karakteristik sampah, menggunakan
kembali sampah yang masih layak, dan mendaur ulang sampah sehingga dapat
bernilai ekonomis. Menurut Fauzi (2018), sampah daur ulang menghasilkan Rp 16.379.472/bulan/48
ton sampah plastic (Fauzi, 2018). Sehingga pada akhirnya, proses pengolahan
sampah berbasis 3R ini tidak hanya dalam rangka untuk mengurani jumlah sampah,
tetapi dapat menjadi alternatif pendapatan bagi masyarakat.
Pengolahan sampah
berbasis 3R ditekankan pada sumbernya yaitu rumah tangga, diantaranya:
1. Reduce (mengurangi).
Langkah ini menekan pada pengurangan produksi dan penggunaan sampah yang dapat
dilakukan dengan menggunakan tas untuk berbelanja (bukan plastik), mengurangi
penggunaan barang sekali pakai (seperti tissue, kapas, pembalut), dan lainnya.
2. Reuse (menggunakan
kembali). Langkah ini menekankan pada penggunaan kembali sampah yang memiliki
fungsi sama maupun berbeda yang dapat dilakukan dengan menggunakan kaleng
sebagai tempat pensil, menggunakan bak sebagai pot bunga, menggunakan botol
plastic sebagai vas bunga, dan lainnya.
3. Recycle (daur
ulang). Langkah ini menekan kan padapemanfaat kembali sampah setelah dilakukan
proses pengolahan yang dapat dilakukan dengan membuat kertasbaru dari kertas
bekas/Koran, membuat hiasa dari kaleng susu, membuat kompos, dan lainnya. Bisa
juga dengan membeli barang yang memiliki logo daur ulang (Maharja, 2022).
Pengolahan sampah berbasis
3R merupakan salah satu alternatif pengolahan sampah yang ada di Indonesia.
Akan tetapi, konsep pengolahan ini masih belum diketahui seluruh lini
masyarakat, khususnya masyarakat pedesaan. Oleh karena itu, perlu dilakukan
pengenalan pengolahan sampah berbasis 3R pada masyarakat pedesaan agar
masyarakat dapat mengurangi produksi sampah, dapat memilah sampah sejak dari rumah
tangga, dan dapat melakukan daur ulang sampah yang pada akhirnya dapat membantu
mengurangi timbulan sampah yang ada di TPA. Adapun tahapan pelaksanaan kegiatan
ini adalah identifikasi masalah, sosialisasi pengolahan sampah berbasis 3R, dan
praktik pengolahan sampah organik (kompos).
Dalam kaitanya dengan
sampah, perilaku masyarakat dari adanya persepsi bisa berbeda karena ada atau
tidaknya kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap lingkungan terutama pada
sampah sehingga memungkinkan bagi upaya pemerintah terhadap pengelolaan sampah
kota.
DAFTAR PUSTAKA:
Maharja, Rizky, dkk.
(2022). Pengenalan Pengolahan Sampah Berbasis 3R Pada Masyarakat Pedesaan
sebagai Upaya Pengurangan Timbulan Sampah Rumah Tangga. Jurnal Abdimas Berdaya:
Jurnal Pembelajaran, Pemberdayaan dan Pengabdian Masyarakat, Vol. 5 No. 1.
Nurjanah. (2020).
Hubungan Perilaku 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) Dengan Timbunan Sampah Di
Kelurahan Poyo Selincah Kota Jambi.
Shinta, A. (2013).
Persepsi Terhadap Lingkungan.







0 komentar:
Posting Komentar