Rabu, 01 November 2023

Essay UTS Psikologi Lingkungan

 

Nama: Asmi Wati

NIM:22310410123

Kelas: Reguler A1

Dosen pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta MA 

PRESEPSI DENGAN PERILAKU MANUSIA TERHADAP LINGKUNGAN


Pendahuluan

Lingkungan hidup merupakan semua benda, daya, dan kondisi yang terdapat dalam suatu tempat atau ruang dimana manusia atau makluk hidup berada dan dapat memenuhi hidupnya, salah satu masalah lingkungan yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari manusia adalah masalah sampah.

Salah satu program pengelolaan lingkungan yang telah diperkenalkan kepada masyarakat dunia dan juga masyarakat Indonesia adalah pengelolaan sampah melalui program 3R yaitu, Reduce (mengurangi sampah), Reuse (memanfaatkan kembali), Recycle (mendaur ulang), akan tetapi dengan menggunakan metode ini, tidak banyak perubahan yang terjadi. Pada kenyataannya, masalah sampah masih menjadi perbincangan yang hangat untuk dibicarakan. Masalah sampah menjadi persoalan yang tidak akan pernah ada habisnya seiring dengan semakin majunya kehidupan manusia.

Permasalahan lingkungan hidup merupakan masalah yang akan terus berkembang dan berproses. Salah satu masalah lingkungan yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari adalah masalah sampah. Berbagai hasil dari aktivitas manusia dan makin bertambahnya jumlah penduduk mengakibatkan bahan buangan makin hari makin bertambah banyak (Chandra, 2006). Sampah seringkali menjadi persoalan rumit dalam masyarakat, sampah juga dapat menjadi peluang terjadinya pencemaran lingkungan disertai penurunan kualitas lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan adanya pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan dengan tujuan utama untuk mengurangi sampah dan mendayagunakan sampah agar tidak menjadi barang yang benarbenar tidak berguna dan dibuang.

Berbagai bentuk program dibuat oleh pemerintah pusat maupun daerah bertujuan untuk mengatasi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh sampah. Salah satunya program pengelolaan sampah secara 3R. Pengelolaan sampah secara Reduce, Reuse, Recycle (3R) sudah menjadi kebijakan secara nasional sejak disahkannya Undang-undang No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.


Pembahasan 

Menurut Kreitner dan Kinicki persepsi adalah merupakan proses kognitif yang memungkinkan kita menginterpretasikan dan memahami sekitar kita. Dikatakan pula sebagai proses ,menginterpestasikan suatu lingkungan.

Persepsi dalam kaitannya dengan lingkungan, yaitu sebagai proses dimana individu-individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna kepada lingkungannya. Dengan adanya persepsi maka akan terbentuk sikap yaitu suatu kecenderungan yang stabil untuk bertindak secara tertentu di dalam situasi tertentu pula. Penelitian tentang persepsi masyarakat sangat penting karena dengan mengetahui persepsi tersebut akan membantu mencegah bahkan menanggulangi dampak lingkungan hidup yang timbul.

Menurut (Thoha, 2008:34) perilaku merupakan suatu fungsi dari interaksi antara seseorang individu dengan lingkungannya. Ini berarti bahwa seseorang individu dengan lingkungannya menentukan perilaku keduanya secara langsung.

Perilaku merupakan proses interaksi antara kepribadian dan lingkungan yang mengandung rangsangan (stimulus), kemudian ditanggapi dalam bentuk respon. Respon inilah yang disebut perilaku. Perilaku ditentukan oleh persepsi dan kepribadian, sedang persepsi dan kepribadian dilatarbelakangi oleh pengalamannya. Perilaku merupakan keadaan jiwa (berfikir, berpendapat, bersikap dan sebagainya) untuk memberikan respon terhadap situasi di luar subjek tertentu. Respon ini dapat bersifat positif (tanpa tindakan) dan bersifat aktif (dengan tindakan) (Umar, 2009).

Perilaku Masyarakat dalam Penerapan Prinsip Reduce, Reuse dan Recycle. Penerapan Reduce dapat terlihat dari beberapa indikator seperti, membawa keranjang sendiri untuk berbelanja, mengumpulkan barang bekas untuk dijual, menggunakan lap kain dari pada tissu untuk keperluan makan dan dapur, dan membawa wadah sendiri ketika akan membeli makanan. Penerapan reuse dapat terlihat dari indikator seperti menggunakan kembali botol bekas, menggunakan kertas bolak balik untuk menulis dan mencetak, menggunakan kantong plastik secara berulang, menggunakan kembali kaleng bekas untuk berbagai keperluan. Penerapan recycle dapat dilihat dari indikator seperti daur ulang membuat kompos, membuat sisa kain menjadi selimut, mengolah sampah kertas atau plastik menjadi berbagai produk lain dan sebagainya.



DAFTAR PUSTAKA

Malee, Mario Rinaldi. dkk (2016). Persepsi masyarakat terhadap program pengelolaan sampah.jurnal Agri-sosioekonomi 12(2) 137-156.

Rahman, Adi (2013). Behavior In The Household Waste Management. Case Study in the village market Sarolangun. (215).

Simarmata, Nikita(2018). Pengaruh persepsi dan perilaku terhadap partisipasi masyarakat pada pengelolaan bank sampah di kecamatan batu aji

0 komentar:

Posting Komentar