UTS Psikologi Lingkungan
Hubungan Antara Persepsi Dengan Perilaku Orang-orang Yang
Berkenaan Dengan Sampah
Dosen
Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta MA
Anis Nur Latifah
22310410042
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Jumlah sampah yang tidak terkelola secara ramah lingkungan di Yogyakarta
sekarang ini menjadi persoalan besar dan merembet ke persoalan-persoalan
lainnya. Apalagi dengan kabar yang beredar
bahwa pada tahun 2024, TPA Piyungan akan ditutup secara resmi. Menurut
Sawali (2002) bahwa persoalan sampah antara lain diakibatkan oleh kecenderungan
masyarakat yang memiliki gaya hidup konsumtif. Pengelolaan sampah dewasa ini
dimana sampah hanya dikumpulkan, diangkut dan dibuang saja (open dumping),
dibakar sembarangan menghasilkan gas CO2 menimbulkan dampak lepasnya gas
methane (CH4) ke udara sehingga ikut memicu terjadinya pemanasan global dan
perubahan iklim, mempunyai kekuatan merusak 20 kali gas CO2. Efek dasyat gas
methane di atmosfir yang semakin parah membuat kepunahan spesies di bumi
(Kementerian Lingkungan Hidup. 2008). Hal ini menyebabkan terjadinya bejana
lebih besar yang melanda bumi seisinya akibat ulah manusia dalam memperlakukan
sampah. Sampah dapat diartikan sebagai suatu barang atau benda yang tidak
terpakai lagi dan tidak digunakan lagi. Kebersihan suatu lingkungan dari sampah
berkaitan erat dengan persepsi masyarakat mengenai sampah itu sendiri. Setiap
individu memiliki persepsi masing-masing dalam dirinya tentang sesuatu.
Sebagai calon sarjana Psikologi UP45, saya akan mencoba untuk membahas
tentang bagaimana hubungan antara persepsi dengan perilaku orang-orang yang
berkenaan dengan sampah. Apa persepsi lingkungan
hidup itu? Persepsi terhadap lingkungan hidup adalah cara-cara individu
memahami dan menerima stimulus lingkungan yang dihadapinya. Proses pemahaman
tersebut menjadi lebih mudah karena individu mengaitkan objek yang diamatinya
dengan pengalaman tertentu, dengan fungsi objek, dan dengan menciptakan
makna-makna yang terkandung dalam objek itu. Penciptaan makna-makna itu
terkadang meluas, sesuai dengan kebutuhan individu (Fisher, Bell, & Baum,
1984). Menurut Gibson dan Donely (1994) Persepsi adalah proses
pemberian arti terhadap lingkungan oleh seorang individu, selain itu dari Linda
(1998) persepsi juga dipahami sebagai sebuah proses menerima, menyeleksi,
mengorganisasikan, mengartikan, menguji, dan memberikan reaksi kepada suatu
objek, peristiwa atau permasalahan. Maka persepsi seseorang mengenai suatu hal
menjadi penting karena akan berpengaruh pada apa yang berkaitan dengan hal
tersebut. Dalam hal ini persepsi masyarakat mengenai sampah akan berpengaruh
pada lingkungan hidupnya.
Ketika masyarakat memiliki
persepsi yang positif
mengenai sampah dan
menganggap sampah adalah sesuatu yang
memerlukan pengelolaan dengan baik maka dalam pengelolaan sampah masyarakat
akan memperhatikan agar
dari pengelolaan sampah tersebut
tidak menimbulkan pencemaran lingkungan,
dalam perilaku juga masyarakat yang memiliki persepsi positif tentu tidak akan
sembarangan dalam membuang sampah, dan sebaliknya jika masyarakat memiliki
persepsi yang negatif atau tidak
memiliki kepedulian terhadap sampah maka yang terjadi adalah masyarakat tak
akan peduli bagaimana sampah akan dikelola, apakah akan mencemari lingkungan atau tidak dan membiarkan sampah
dibuang disembarang tempat. Padahal menjaga lingkungan agar menjadi lingkungan
yang sehat dan bersih adalah kewajiban seluruh anggota masyarakat. Maka
persepsi seseorang sangat mempengaruhi perilaku mereka.
Persepsi yang diutarakan seseorang terhadap sampah biasanya disebabkan oleh
perbedaan karakteristik seseorang yang dalam hal ini adalah perbedaan tempat
tinggal (topografi). Selain itu persepsi seseorang terhadap sampah juga ditunjang
dari pengetahuan dan pemahaman orang tersebut mengenai definisi sampah dan
dampak apa saja yang akan ditimbulkan sampah bila masyarakat tak dapat
mengelola sampah tersebut dengan baik dan benar.
Untuk membangun persepsi yang positif mengenai sampah pada masyarakat, maka
Pemda perlu untuk mengembangkan solusi pengelolaan sampah, mempromosikan
perilaku ramah lingkungan seperti 3R, dan mengedukasi masyarakat agar memiliki
kesadaran dan kepesulian terhadap pengelolaan sampah. Pengenalan dan penerapan
konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) atau pengurangan, penggunaan kembali dan
mendaur ulang sampah merupakan salah satu cara dalam pengelolaan sampah. Dengan
konsep ini masyarakat tidak hanya membuang sampah tapi sekaligus memanfaatkannya.
Daftar Pustaka
Rarindo, H., Husodo, KRT Adi H., Soebijanto. & Tandjung, S. D. (2010).
Hubungan Antara Persepsi dan Kesadaran Siswa SMA Tentang Pengelolaan Sampah
Memakai Tong Komposter Dengan Pemahaman Kesehatan Lingkungan. Teknologi dan
Kejuruan. 33. (2), 171-182.
Shinta, A. (2013). Persepsi Terhadap Lingkungan. Retrieved on November
2, 2023 from:
http://kupasiana.psikologiup45.com/2013/04/persepsi-terhadap-lingkungan.html
Pentinawati. (2019). Pengaruh Presepsi Masyarakat
Tentang Sampah Terhadap Lingkungan. Retrieved on November 2, 2023 from:






0 komentar:
Posting Komentar