Kamis, 02 November 2023

Essay UTS Psikologi Lingkungan_Anis Nur Latifah_22310410042_SJ

 

UTS Psikologi Lingkungan

Hubungan Antara Persepsi Dengan Perilaku Orang-orang Yang Berkenaan Dengan Sampah

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta MA

Anis Nur Latifah

22310410042

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta

 

 

   Jumlah sampah yang tidak terkelola secara ramah lingkungan di Yogyakarta sekarang ini menjadi persoalan besar dan merembet ke persoalan-persoalan lainnya. Apalagi dengan kabar yang beredar  bahwa pada tahun 2024, TPA Piyungan akan ditutup secara resmi. Menurut Sawali (2002) bahwa persoalan sampah antara lain diakibatkan oleh kecenderungan masyarakat yang memiliki gaya hidup konsumtif. Pengelolaan sampah dewasa ini dimana sampah hanya dikumpulkan, diangkut dan dibuang saja (open dumping), dibakar sembarangan menghasilkan gas CO2 menimbulkan dampak lepasnya gas methane (CH4) ke udara sehingga ikut memicu terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim, mempunyai kekuatan merusak 20 kali gas CO2. Efek dasyat gas methane di atmosfir yang semakin parah membuat kepunahan spesies di bumi (Kementerian Lingkungan Hidup. 2008). Hal ini menyebabkan terjadinya bejana lebih besar yang melanda bumi seisinya akibat ulah manusia dalam memperlakukan sampah. Sampah dapat diartikan sebagai suatu barang atau benda yang tidak terpakai lagi dan tidak digunakan lagi. Kebersihan suatu lingkungan dari sampah berkaitan erat dengan persepsi masyarakat mengenai sampah itu sendiri. Setiap individu memiliki persepsi masing-masing dalam dirinya tentang sesuatu.

   Sebagai calon sarjana Psikologi UP45, saya akan mencoba untuk membahas tentang bagaimana hubungan antara persepsi dengan perilaku orang-orang yang berkenaan dengan sampah. Apa persepsi lingkungan hidup itu? Persepsi terhadap lingkungan hidup adalah cara-cara individu memahami dan menerima stimulus lingkungan yang dihadapinya. Proses pemahaman tersebut menjadi lebih mudah karena individu mengaitkan objek yang diamatinya dengan pengalaman tertentu, dengan fungsi objek, dan dengan menciptakan makna-makna yang terkandung dalam objek itu. Penciptaan makna-makna itu terkadang meluas, sesuai dengan kebutuhan individu (Fisher, Bell, & Baum, 1984). Menurut Gibson dan Donely (1994) Persepsi adalah proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh seorang individu, selain itu dari Linda (1998) persepsi juga dipahami sebagai sebuah proses menerima, menyeleksi, mengorganisasikan, mengartikan, menguji, dan memberikan reaksi kepada suatu objek, peristiwa atau permasalahan. Maka persepsi seseorang mengenai suatu hal menjadi penting karena akan berpengaruh pada apa yang berkaitan dengan hal tersebut. Dalam hal ini persepsi masyarakat mengenai sampah akan berpengaruh pada lingkungan hidupnya.

   Ketika  masyarakat  memiliki  persepsi  yang  positif  mengenai  sampah  dan  menganggap sampah  adalah sesuatu yang memerlukan pengelolaan dengan baik maka dalam pengelolaan sampah  masyarakat  akan  memperhatikan  agar  dari  pengelolaan sampah  tersebut  tidak  menimbulkan pencemaran lingkungan, dalam perilaku juga masyarakat yang memiliki persepsi positif tentu tidak akan sembarangan dalam membuang sampah, dan sebaliknya jika masyarakat memiliki persepsi  yang negatif atau tidak memiliki kepedulian terhadap sampah maka yang terjadi adalah masyarakat tak akan peduli bagaimana sampah akan dikelola, apakah akan mencemari  lingkungan atau tidak dan membiarkan sampah dibuang disembarang tempat. Padahal menjaga lingkungan agar menjadi lingkungan yang sehat dan bersih adalah kewajiban seluruh anggota masyarakat. Maka persepsi seseorang sangat mempengaruhi perilaku mereka.

   Persepsi yang diutarakan seseorang terhadap sampah biasanya disebabkan oleh perbedaan karakteristik seseorang yang dalam hal ini adalah perbedaan tempat tinggal (topografi). Selain itu persepsi seseorang terhadap sampah juga ditunjang dari pengetahuan dan pemahaman orang tersebut mengenai definisi sampah dan dampak apa saja yang akan ditimbulkan sampah bila masyarakat tak dapat mengelola sampah tersebut dengan baik dan benar.

   Untuk membangun persepsi yang positif mengenai sampah pada masyarakat, maka Pemda perlu untuk mengembangkan solusi pengelolaan sampah, mempromosikan perilaku ramah lingkungan seperti 3R, dan mengedukasi masyarakat agar memiliki kesadaran dan kepesulian terhadap pengelolaan sampah. Pengenalan dan penerapan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) atau pengurangan, penggunaan kembali dan mendaur ulang sampah merupakan salah satu cara dalam pengelolaan sampah. Dengan konsep ini masyarakat tidak hanya membuang sampah tapi sekaligus memanfaatkannya.


Daftar Pustaka

Rarindo, H., Husodo, KRT Adi H., Soebijanto. & Tandjung, S. D. (2010). Hubungan Antara Persepsi dan Kesadaran Siswa SMA Tentang Pengelolaan Sampah Memakai Tong Komposter Dengan Pemahaman Kesehatan Lingkungan. Teknologi dan Kejuruan. 33. (2), 171-182.

Shinta, A. (2013). Persepsi Terhadap Lingkungan. Retrieved on November 2, 2023 from:

http://kupasiana.psikologiup45.com/2013/04/persepsi-terhadap-lingkungan.html

Pentinawati. (2019). Pengaruh Presepsi Masyarakat Tentang Sampah Terhadap Lingkungan. Retrieved on November 2, 2023 from:

https://www.researchgate.net/publication/333775006_Pengaruh_Persepsi_Masyarakat_Tentang_Sampah_Terhadap_Lingkungan#:~:text=Ketika%20masyarakat%20memiliki%20persepsi%20yang%20positif%20mengenai%20sampah,akan%20dikelola%2C%20apakah%20akan%20mencemari%20lingkungan%20atau%20tidak.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

0 komentar:

Posting Komentar