UTS PSIKOLOGI
LINGKUNGAN
CHELSEA
OKTAVIA ANJANI
22310410027
Dosen
Pengampu: Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA MA
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Hubungan
Persepsi dengan Perilaku Orang-Orang yang Berkenaan dengan Sampah
(TPA Piyungan
Ditutup)
Permasalahan lingkungan dalam rangka mewujudkan lingkungan yang bersih sehat dan lestari adalah sampah. Kita menyadari bahwa sampah akan terus diproduksi dan tidak akan berhenti selama manusia tetap ada, pertumbuhan penduduk dan gaya hidup masyarakat kita yang semakin modern merupakan salah satu pemicu permasalahan sampah. Persepsi memegang peranan penting dalam melakukan sesuatu dan berpengaruh dalam pola pikir dan perilaku tentang apa yang akan dilakukan. Penilaian terhadap sesuatu sangat dipengaruhi oleh persepsi yang diberikan terhadap sesuatu tersebut, bisa dianggap negatif atau positif sangat tergantung pada persepsi yang diberikan. Sampah umumnya dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia sehari -hari. Dan hingga saat ini, sampah telah menjadi masalah yang cukup berbahaya bagi kehidupan.
Persepsi merupakan salah satu faktor psikologis yang berperan dalam pembentukan perilaku seseorang. Adanya persepsi terhadap suatu objek, peristiwa atau benda, dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Dalam konteks sampah, persepsi orang terhadap sampah dapat mempengaruhi perilaku mereka terhadap sampah. Jika persepsi orang terhadap sampah buruk, mereka cenderung tidak peduli dengan sampah dan membuangnya sembarangan. Sebaliknya, jika persepsi orang terhadap sampah baik, mereka cenderung membuang sampah pada tempatnya dan memilah sampah untuk didaur ulang. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan persepsi orang terhadap sampah agar dapat mempengaruhi perilaku mereka terhadap sampah dan mengurangi jumlah sampah yang tidak terkelola secara ramah lingkungan.
Pada kasus TPA Piyungan yang akan ditutup persepsi Masyarakat terhadap sampah ialah Pada Februari 2019, terjadi pembengkakan jumlah sampah di area TPA Piyungan, Yogyakarta, yang menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat dalam membuang sampah masih rendah. Selain itu, dalam penelitian lain mengenai kelayakan lingkungan permukiman di sekitar TPA Piyungan, ditemukan bahwa permukiman di sekitar TPA Piyungan sebagian besar masuk kategori sedang dan semakin buruk semakin dekat dengan TPA Piyungan. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi masyarakat terhadap sampah di sekitar TPA Piyungan masih rendah dan perlu ditingkatkan agar dapat mempengaruhi perilaku mereka terhadap sampah dan mengurangi jumlah sampah yang tidak terkelola secara ramah lingkungan. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kesadaran dan persepsi masyarakat terhadap sampah, seperti edukasi dan sosialisasi mengenai pengelolaan sampah yang baik dan benar
Perilaku masyarakat dalam mengelola sampah dipengaruhi oleh pengetahuan masyarakat tentang sampah. Kebiasaan masyarakat membakar sampah dihalaman, membuang sampah dipinggir jalan dan pinggir laut menyebabkan lingkungan terlihat kurang nyaman dipandang. Keadaan ini yang meyebabkan lingkungan yang kotor dan pencemaran lingkungan sehingga berdampak pada kesehatan Masyarakat.
Tiga konsep penting dalam pengelolaan sampah yang bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dan memanfaatkan kembali sampah yang sudah ada. Yang pertama ialah Reduce (Mengurangi) yaitu mengurangi penggunaan bahan yang sulit didaur ulang seperti plastik, membeli hanya barang yang dibutuhkan, memilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang, dan membeli produk dalam jumlah besar. Yang kedua Reuse (Memanfaatkan kembali) yaitu menggunakan kembali barang yang masih bisa digunakan, seperti botol minuman, kantong belanja, dan kemasan makanan. Selain itu, dapat juga memanfaatkan kembali barang bekas untuk keperluan lain, seperti membuat kerajinan tangan. Yang ketiga Recycle (Mendaur ulang) yaitu mendaur ulang sampah menjadi barang yang baru dan bermanfaat, seperti kertas, plastik, dan logam. Daur ulang dapat dilakukan dengan cara memilah sampah berdasarkan jenisnya dan mengirimkannya ke tempat pengolahan sampah yang terpercaya. Dengan menerapkan konsep 3R, kita dapat membantu mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dan memanfaatkan kembali sampah yang sudah ada. Hal ini dapat membantu menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi dampak negatif sampah terhadap kesehatan dan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
-
Marojahan,
R. (2015) Hubungan Pengetahuan Masyarakat Tentang Sampah Dengan Perilaku
Mengelola Sampah Di Rt 02 Dan Rt 03 Kampung Garapan Desa Tanjung Pasir
Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang. Vol 12, No 1.
https://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.php/Formil/article/view/1147
-
Manengkey,
A, A. (2014). Persepsi Dan Perilaku Masyarakat Tentang Masalah Sampah Di Kota
Manado (Studi Fenomenologi Masyarakat Tentang Pengelolaan Sampah). Jurnal
Realitas, Vol. 1, No. 1, Maret 2014.
-
Kurniawan,
Andri dan Ulfatun Ni’mah. Kelayakan Lingkungan Permukiman Di Sekitar Tempat
Pengolahan Sampah Terpadu (Tpst) Piyungan, Kabupaten Bantul.
-
Habibah,
Erpin. Febi N., dan Hanafi S. (2020). Analisis Terhadap Faktor Yang Berpengaruh
Terhadap Penerapan Kebijakan Pengelolaan Sampah Di Yogyakarta Menggunakan
Pemodelan Sistem Dinamis. Jurnal Analisa Sosiologi. Februari 2020, 9, Vol. 9,
hal 124-136.
https://jurnal.uns.ac.id/jas/article/view/39809
-
Shinta, A. (2013, April). PERSEPSI
TERHADAP LINGKUNGAN. Retrieved from Kupasiana Psikologi UP45.
http://kupasiana.psikologiup45.com/2013/04/persepsi-terhadap-lingkungan.html







0 komentar:
Posting Komentar