Moderasi Norma Sosial dan Keterlibatan Personal terhadap Perilaku
Peduli Lingkungan
Psikologi Lingkungan Essay 1 Meringkas jurnal
Dosen Pengampu : Dr,. Dra. Arundati Shinta MA
Rosita
22310410108
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Topik |
Moderasi Norma Sosial dan Keterlibatan Personal terhadap Perilaku Peduli Lingkungan |
Sumber |
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan. Vol.11, No 2, 83-99 Yogi Pambudi dan Ni Putu Pristi Wisuantari (2021). Moderasi Norma Sosial dan keterlibatan Personal terhadap Perilaku Peduli Lingkungan. Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Depok. Indonesia
https://e-resources.perpusnas.go.id:2243/eds/detail/detail?vid=3&sid=e14 91d0c-8359-4eb6-a3e4-7aaf02084ac0%40redis&bdata=JnNpdGU9ZWR zLWxpdmU%3d#AN=edsdoj.b36690a9e1841c59ce9feba3acac5f9&db=e dsdoj |
Permasalahn |
Salah satu penyebab masalah lingkungan adalah dengan begitu banyaknya sampah sedotan plastik. |
Tujuan |
Untuk menguji interaksi moderasi dari norma sosial dan keterlibatan personal terhadap perilaku peduli lingkungan pada pengunjung restoran terkait penggunaan sedotan plastik. |
Isi |
Penyebab kerusakan lingkungan salah satunya adalah sampah plastik. Indonesia masih menghadapi kesulitan dalam mengelola sampah plastik. Sebanyak 3.2 juta ton sampah plastik di Indonesia tidak dikelola dengan baik, dan 1.29 juta ton sampah plastik berakhir di laut (Jambeck et al., 2015). Sampah laut yang dihasilkan oleh Indonesia merupakan terbanyak kedua di dunia (Tibbetts, 2015). Hal yang mempengaruhi seseorang untuk berperilaku peduli lingkungan disebabkan oleh keadaan sekitar dan identitas sosial (Dono, Webb, dan Richardson, 2010). Beberapa teori |
|
besar dalam psikologi yang melakukan upaya untuk peningkatan peduli lingkungan seperti; theory of planned behavior (Ajzen, 2011), norm activation model (J. De Groot & Steg, 2009) dan focus theory of normative conduct (Cialdini, Reno, & Kallgren, 1990) telah dilakukan.
Keadaan sekitar mampu mempengaruhi seseorang dalam bertindak peduli lingkungan. Penelitian Cialdini, Kallgren, dan Reno (1991) menunjukan bahwa lingkungan yang tidak ada sampah cenderung membuat seseorang untuk tidak membuang sampah sembarangan. Sebaliknya jika di suatu tempat banyak sampah berserakan, maka seseorang pun lebih mudah membuang sampah sembarangan. Pengaruh sosial yang muncul memicu untuk orang lain bertindak sesuai dengan keadaan. menurut Cialdini & Trost (1998), terdapat tiga komponen yang membuat pengaruh sosial dapat membentuk suatu perilaku, yakni; norma sosial, konformitas dan kepatuhan. Pertimbangan pengaruh sosial juga terbentuk dari individu dan lingkungan yang tercipta dari banyaknya interaksi antar kedua hal tersebut.
Interaksi norma sosial pada keadaan sekitar juga dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Seperti adanya efek moderasi terhadap norma sosial yang mendorong perilaku peduli lingkungan (Göckeritz et al., 2010). Kehadiran orang lain mampu memberi pengaruh cukup besar dalam mengarahkan suatu perilaku tertentu, hal tersebut terjadi karena adanya norma sosial di sekitar kita (Cialdini & Goldstein, 2004). Norma sosial juga dapat memunculkan konformitas yang dapat membuat orang lain mengikuti tindakan yang diinginkan sehingga pada akhirnya dapat melahirkan efek domino (Cialdini & Trost, 1998). Faktor-faktor yang mem- bentuk keterlibatan pada suatu hal terdiri dari tiga, yakni; nilai yang dianut, perilaku yang diinginkan, dan keinginan untuk memberikan impresi pada orang lain (Johnson & Eagly, 1989). Semakin tinggi tiga hal tersebut pada perilaku yang diinginkan, maka semakin tinggi pula berperilaku yang diharapkan terjadi.
Keterlibatan personal dapat menjadi moderasi pada hubungan norma sosial dan perilaku peduli lingkungan (Göckeritz et al., 2010). Penggunaan keterlibatan personal telah digunakan untuk melakukan intervensi perubahan perilaku. Salah satu contohnya adalah penggunaan pesan framing yang melibatkan keterlibatan personal menunjukan perubahan perilaku. ada hubungan moderasi antara norma deskriptif dan perilaku. Argumennya menyatakan bahwa perilaku yang dihasilkan muncul karena adanya identitas kelompok, dan norma injungtif yang memoderasi untuk mempengaruhi norma deskriptif dalam mendorong perilaku seseorang. Semakin tinggi bentuk penerimaan atau penghargaan sosial yang dihasilkan dari norma injungtif meningkatkan keberhasilan norma deskriptif dalam membentuk perilaku seseorang (Rimal & Real, 2005). |
Metode |
Metode kuantitatif terhadap 106 responden dengan rentang usia dari 18 – 54 tahun dan proporsi gender pria 44% dan perempuan 66%. Instrumen |
|
yang digunakan adalah alat ukur norma deskriptif, norma injungtif, dan keterlibatan personal. |
Hasil |
Keempat hipotesis tidak terbukti. Meskipun keempat hipotesis ditolak tetapi norma deskriptif, ketika berada nilai moderat dan tinggi, memiliki pengaruh interaksi dalam memoderasi peran norma injungtif terhadap perilaku peduli lingkungan, Sehingga norma injungtif yang dimoderasi oleh norma deskriptif berpotensi untuk meningkatkan perilaku peduli lingkungan. |
Diskusi |
Norma injungtif yang dominan terhadap perilaku peduli lingkungan dapat diandalkan untuk memberikan dorongan terhadap perilaku peduli lingkungan. Sedangkan norma deskriptif pada penggunaan sedotan plastik di restoran tidak dapat meningkatkan perilaku peduli lingkungan, hal tersebut disebabkan penggunaan sedotan plastik cukup tinggi di restoran. Norma sosial yang ada di restoran ialah menggunakan sedotan plastik, sehingga jika menggunakan norma deskriptif dalam mengurangi penggunaan sedotan plastik menjadi tidak efektif. Sedangkan, keterlibatan personal juga tidak menunjukkan pengaruh dalam mengarahkan perilaku peduli lingkungan. |
0 komentar:
Posting Komentar