Tourette Sindrom
Dosen : Dr., Dra Arundati Shinta, MA
Tugas Mata Kuliah : Psikologi Sosial
Nama : Oktaviana Wahyuningtyas
Nim : 22310410106
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
|
Topik |
Seorang Tourette sindrom di masyarakat dan dunia Pendidikan. |
|
Sumber |
Gustian, G.(2021, Januari). Film
Inspirasi Pendidikan. (video) https://www.youtube.com/watch?v=EwN6RyH9RqM&t=1354s |
|
Ringkasan |
Seorang anak umur 6 bernama bredley cohen, yang mengalami penyakit
sindrom Tourette dan mulai dibuly oleh teman-temanya. Guru sd juga mulai
terganggu oleh penyakit yang diderita oleh cohen dan cohen sering mendapat
teguran, bahkan dikeluarkan dari sekolah tersebut. Saat SMP cohen juga
mendapatkan perlakuan yang sama dari teman-teman barunya, maupun guru
barunya. Tetapi kepala sekolahnya menggap cohen berhak mendapt perlakuan yang
sama seperti murid yang lain. Jadi kepala sekolah mengungumkan kepada seluruh
murud maupun guru juka cohen tidak boleh mendapat perlakuan yang tidak adil.
Cohen berhasil menjadi lulusan terbaik di brodley university, dan mencari
pekerjaan menjadi guru seperti keinginanya. Setelah mencoba dan diremehkan di
berbagai sekolah Cohen tetap tidak putus asa memcari pekerjaan, sampai
akhirnya Cohen diterima di salah satu sekolah yang dia inginkan. Cohen juga
menjadi guru yang paling disukai oleh muridnya karena, gaya mengajarnya yang
berbeda dari guru yang lain. Sampai akhirnya Cohen terpilih memdapatkan
penghargaan Sallie Mae sebagai “Guru Tahun Ini”. Dan Cohen juga sudah
menemukan seorang wanita yang bisa menerima kekuranganya. |
|
Permasalahan |
Pada dunia kerja seorang sindrom Tourette jarang dipercaya akan hasil
kerjanya yang memuaskan dan dianggap orang yang kurang bisa menyelesaikan
pekerjaan. Sedangkan di masyarakat yang ada akan dibedakan atau dianggap
orang aneh atau gila oleh orang yang tidak tau apapun. |
|
Opini saya |
Sindrom Tourette adalah gangguan system syaraf yang menyebabkan
gerakan berulangkali atau suara yang tidak diinginkan berulangkali, dan tidak
bisa dikendalikan oleh penderita. Penyakit ini bisa ditandai dengan gejala
awal cemas berlebih, gagap, gangguan belajar, aktifitas oto meningkat dan
tidak dapat dihindari atau dikendalikan, bisa juga hiperaktif atau kehilangan
pengendalian, dan masih banyak lagi. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan dan
bertahan seumur hidup. Seorang sindrom Tourette tidak seharusnya dikucilkan oleh orang lain
karena mereka sebenarnya juga tidak ingin memiliki penyakit sindrom Tourette.
Kita tidak boleh memandang sebelah mata kepada seorang Tourette. Seorang
Tourette harus mendapat dukungan dan kasih sayang penuh supaya mereka tidak
merasa sendiri menjalani kehidupan mereka. |








0 komentar:
Posting Komentar