Selasa, 18 April 2023

MERINGKAS JURNAL 1


        

Wening Rahmawati

20310410003

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta




Topik

Penerimaan Diri Remaja Hamil Diluar Nikah

 

 Sumber

Sari Kartika & Syafiq  (2022). PENERIMAAN DIRI REMAJA PEREMPUAN YANG MENIKAH DINI KARENA HAMIL, Jurnal Penelitian psikologi

 

 

 

 

 

 

 

Permasalahan

penelitian dengan deviasi negative dan positif . Permasalahannya adalah 2 subjek yang memiliki penerimaan diri berbeda, penerimaan diri posistif dan negative dari segi umur juga berbeda. Remaja yang hamil diluar nikah mengalami perubahan yang sangat bertolak belakang dengan sebelum menikah. Dampak dari hal tersebut adalah harus terputusnya pendidikan, hilangnya masa depan yang sudah disusun. Hamil di luar nikah memiliki dampak tersendiri bagi remaja perempuan. Secara psikologis dampak yang didapatkan adalah adanya kecemasan menanggapi keadaan lingkungannya dan harus bisa berdamai dan menerima keadaan yang sulit untuk dilakukan

 

 

 Tujuan Penelitian


Untuk mendeskripsikan bagaimana penerimaan diri yang dilakukan oleh remaja yang hamil diluar nikah.  Hal apa saja yang membuat dirinya bisa menerima keadaan tersebut

 

 








Isi

          Menikah karena hamil terutama pada remaja adalah fenomena yang tidak diinginkan kondisi remaja yang sudah hamil duluan membuat orang tua mencari jalan keluar dan menikah sebagai penyelesaiyannya

          Pernikahan anak atau yang umum di sebut pernikahan dini adalah hal yang mudah untuk ditemui.Sejumlah 64.196 kasus dispensasi pernikahan di terima oleh pengadilan agama dan 411 kasus yang sama di terima oleh pengadilan negeri pada tahun 2020 selanjutnya proporsi perempuan berumur 20-24 tahun yang menikah atau tinggal bersama sebelum umur 18 tahun di Indonesia mencapai 10,35% pada tahun 2020 dan paling tinggi terjadi di pedesaan sekitar 15,34%

               Sekitar 21 juta remaja perempuan yang berumur 15-19 tahun di Negara berkembang setiap tahunnya mengalami kehamilan 49% dari jumlah tersebut terjadi dalam kondisi belum menikah.

 
















Metode

           metode yang digunakan penelitian kualitatif karena penelitian ini adalah suatu sarana yang dapat digunakan untuk mengeskplorasi dan juga memhamai makna dalam suatu individu maupun kelompok yang bermasalah bersumber dari manusia.

 

            Subjek penelitian ini adalah 2 remaja yang dipilih   sesuai dengan tujuan penelitian. Kriteria yang ditetapkan adalah hamil sebelum menikah, berusia kurang dari 20 tahun, usia pernikahan maksimal 2 tahun dan bersedia menjadi partisipan penelitian. Calon partisipan dalam penelitian ini awalnya direkrut dengan bantuan staf Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (PP KB PP PA) Kabupaten Magetan.

 

            Metode pengambilan informasi adalah wawancara semi terstruktur. dipilih karena sesuai dengan tujuan penelitian untuk mengetahui lebih dalam informasi dari partisipan tetapi peneliti masih dapat memprediksi kecepatan wawancara yang dilakukan .proses pengambilan data dilakukan mellaui media Google meet karena masih dalam kondisi pandemic parisipan kurang berkenan jika dilakukan wawancara secara langsung . alasannya karena partisipan takut menimbulkan gunjingan tetangga. Catatan dan alat perekam suara digunakan sebagai alat pengumpulan data.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 Hasil

             self disclosure : sikap terbuka keterbukaan diri  untuk berani mengatakan sesuatu  pikiran dan perasaannnya kepada orang lain. Pengungkapan diri dapat mempengaruhi hubungan social, mendaptakan makna mendalam dalam hubungan interpersonal dan mengembangkan penerimaan diri dan pemahman.

 

         Melalui perisitwa kehamilan  yang tidak diinginkan hingga dinikahkan dini partisipan berharap anaknya tumbuh menjadi anak yang lebih baik dari dirinya dan tidak mengalami hal yang sama sperti dirinya dengan tidak mengalami latar belakang ekonomi menengah kebawah

 

 

 

 

 

 

 

 Diskusi

               Hasil penelitian menujukkan bahwa remaja yang hamil pranikah kemudian menikah diusia dini memiliki penerimaan diri yang cukup berbeda di usia pernikahannya kurang dari 2 tahun

 

      Kondisi psikologis pada remaja saat di wawancara cukup menunjukan kemajuan meskipun demikian emosi negative yang dialami dari masing-masing subjek  berbeda


         Kondisi yang berbeda  dari segi pendidikan, pengalaman mengasuh anak dan kondisi keluarganya memiliki perbedaan sebelum dan sesudah menikah

 



0 komentar:

Posting Komentar