Wening Rahmawati
20310410003
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
|
Topik
|
Penerimaan
Diri Remaja Hamil Diluar Nikah |
|
|
Sari Kartika & Syafiq (2022). PENERIMAAN DIRI REMAJA PEREMPUAN YANG MENIKAH DINI
KARENA HAMIL, Jurnal Penelitian psikologi
|
|
Permasalahan |
penelitian dengan deviasi negative dan
positif . Permasalahannya adalah 2 subjek yang memiliki penerimaan diri
berbeda, penerimaan diri posistif dan negative dari segi umur juga berbeda. Remaja yang hamil diluar nikah mengalami perubahan yang
sangat bertolak belakang dengan sebelum menikah. Dampak dari hal tersebut
adalah harus terputusnya pendidikan, hilangnya masa depan yang sudah disusun.
Hamil di luar nikah memiliki dampak tersendiri bagi remaja perempuan. Secara
psikologis dampak yang didapatkan adalah adanya kecemasan menanggapi keadaan
lingkungannya dan harus bisa berdamai dan menerima keadaan yang sulit untuk
dilakukan |
|
| Untuk mendeskripsikan bagaimana penerimaan diri yang dilakukan oleh remaja yang hamil diluar nikah. Hal apa saja yang membuat dirinya bisa menerima keadaan tersebut |
|
Isi |
Menikah karena hamil terutama pada remaja adalah fenomena yang
tidak diinginkan kondisi remaja yang sudah hamil duluan membuat orang tua
mencari jalan keluar dan menikah sebagai penyelesaiyannya Pernikahan anak atau yang umum di sebut pernikahan dini adalah
hal yang mudah untuk ditemui.Sejumlah 64.196 kasus dispensasi pernikahan di
terima oleh pengadilan agama dan 411 kasus yang sama di terima oleh
pengadilan negeri pada tahun 2020 selanjutnya proporsi perempuan berumur
20-24 tahun yang menikah atau tinggal bersama sebelum umur 18 tahun di
Indonesia mencapai 10,35% pada tahun 2020 dan paling tinggi terjadi di
pedesaan sekitar 15,34% Sekitar 21 juta remaja perempuan yang berumur 15-19 tahun di
Negara berkembang setiap tahunnya mengalami kehamilan 49% dari jumlah
tersebut terjadi dalam kondisi belum menikah. |
|
Metode |
metode
yang digunakan penelitian kualitatif karena penelitian ini adalah suatu
sarana yang dapat digunakan untuk mengeskplorasi dan juga memhamai makna
dalam suatu individu maupun kelompok yang bermasalah bersumber dari manusia. Subjek penelitian ini adalah 2 remaja yang
dipilih sesuai dengan tujuan
penelitian. Kriteria yang ditetapkan
adalah hamil sebelum menikah, berusia kurang dari 20 tahun, usia pernikahan
maksimal 2 tahun dan bersedia menjadi partisipan penelitian. Calon partisipan
dalam penelitian ini awalnya direkrut dengan bantuan staf Dinas Pengendalian
Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (PP KB
PP PA) Kabupaten Magetan. Metode pengambilan informasi adalah
wawancara semi terstruktur. dipilih
karena sesuai dengan tujuan penelitian untuk mengetahui lebih dalam informasi
dari partisipan tetapi peneliti masih dapat memprediksi kecepatan wawancara
yang dilakukan .proses pengambilan data dilakukan mellaui media Google meet
karena masih dalam kondisi pandemic parisipan kurang berkenan jika dilakukan
wawancara secara langsung . alasannya karena partisipan takut menimbulkan
gunjingan tetangga. Catatan dan alat perekam suara digunakan sebagai alat
pengumpulan data. |
|
|
self
disclosure : sikap terbuka keterbukaan diri
untuk berani mengatakan sesuatu
pikiran dan perasaannnya kepada orang lain. Pengungkapan diri dapat
mempengaruhi hubungan social, mendaptakan makna mendalam dalam hubungan
interpersonal dan mengembangkan penerimaan diri dan pemahman. Melalui perisitwa kehamilan
yang tidak diinginkan hingga dinikahkan dini partisipan berharap
anaknya tumbuh menjadi anak yang lebih baik dari dirinya dan tidak mengalami
hal yang sama sperti dirinya dengan tidak mengalami latar belakang ekonomi
menengah kebawah |
|
|
Hasil penelitian menujukkan
bahwa remaja yang hamil pranikah kemudian menikah diusia dini memiliki
penerimaan diri yang cukup berbeda di usia pernikahannya kurang dari 2 tahun Kondisi psikologis pada remaja saat di wawancara cukup menunjukan kemajuan meskipun demikian emosi negative yang dialami dari masing-masing subjek berbeda Kondisi yang berbeda dari segi pendidikan, pengalaman mengasuh
anak dan kondisi keluarganya memiliki perbedaan sebelum dan sesudah menikah |







0 komentar:
Posting Komentar