Rabu, 02 Oktober 2024

Psikologi Inovasi : E1 Meringkas Jurnal ( Siti Syarifatussa’adah / 223104100156 )

ESAI 1 : MERINGKAS JURNAL MOTIVASI 

PSIKOLOGI INOVASI

STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI INOVASI EKONOMI KREATIF

Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta, M.A

 


Nama: Siti Syarifatussa’adah

NIM: 21310410156

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta

SEPTEMBER 2024


Topik

Ekonomi kreatif, inovasi, strategi, penelitian kualitatif

Sumber

Sari, M. (2024). Strategi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Inovasi Ekonomi Kreatif.  JRIME: Jurnal Riset Manajemen dan Ekonomi, 2 (1), Januari 2024, 389-395. https://doi.org/10.54066/jrime-itb.v2i1.1523


Permasalahan

Penelitian ini  adalah deviasi positif. Meskipun permasalahan pada umumnya adalah deviasi negatif, yang seringkali fokus pada tantangan dan hambatan yang dihadapi masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya. Tetapi, pada penelitian ini menyoroti bagaimana ekonomi kreatif adalah salah satu solusi yang efektif untuk memberdayakan masyarakat dan meningkatkan pendapatan para pengrajin. Melalui pendekatan ini, peneliti berusaha untuk menggali potensi positif dari ekonomi kreatif untuk mengubah keadaan ekonomi dan sosial masyarakat agar lebih maju serta dapat berkontribusi pada Pembangunan ekonomi sosial. 


Tujuan Penelitian

Untuk menganalisis peran ekonomi kreatif dalam pemberdayaan masyarakat dan peningkatan pendapatan pengrajin di kecamatan Kemiling, serta memahami bagaimana faktor yang mempengaruhi keberhasilan pada program pemberdayaan masyarakat berbasis ekonomi kreatif ini. 


Topik

Ekonomi kreatif, inovasi, strategi, penelitian kualitatif

Sumber

Sari, M. (2024). Strategi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Inovasi Ekonomi Kreatif.  JRIME: Jurnal Riset Manajemen dan Ekonomi, 2 (1), Januari 2024, 389-395. https://doi.org/10.54066/jrime-itb.v2i1.1523


Permasalahan

Penelitian ini  adalah deviasi positif. Meskipun permasalahan pada umumnya adalah deviasi negatif, yang seringkali fokus pada tantangan dan hambatan yang dihadapi masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya. Tetapi, pada penelitian ini menyoroti bagaimana ekonomi kreatif adalah salah satu solusi yang efektif untuk memberdayakan masyarakat dan meningkatkan pendapatan para pengrajin. Melalui pendekatan ini, peneliti berusaha untuk menggali potensi positif dari ekonomi kreatif untuk mengubah keadaan ekonomi dan sosial masyarakat agar lebih maju serta dapat berkontribusi pada Pembangunan ekonomi sosial. 


Tujuan Penelitian

Untuk menganalisis peran ekonomi kreatif dalam pemberdayaan masyarakat dan peningkatan pendapatan pengrajin di kecamatan Kemiling, serta memahami bagaimana faktor yang mempengaruhi keberhasilan pada program pemberdayaan masyarakat berbasis ekonomi kreatif ini. 


Isi

  • Permasalahan kemiskinan di Indonesia merupakan hal yang sangat kompleks karena dalam mengatasinya tidak hanya fokus pada salah satu faktor saja melainkan berbagai macam faktor yang saling berhubungan. Tetapi ada satu upaya upaya untuk meminimalisir kemiskinan dengan melakukan program pemberdayaan lingkungan, seperti pemberdayaan masyarakat berbasis ekonomi kreatif.
  • Ekonomi kreatif telah dikembangkan di berbagai negara dan menghasilkan manfaat yang positif secara signifikan, seperti penyerapan tenaga kerja dan  menambah pendapatan keluarga. Ekonomi kreatif memiliki peran yang strategis untuk Pembangunan ekonomi nasional dalam pemecahan masalah dalam perekonomian global.
  • Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, subsector ekonomi kreatif memiliki kontribusi besar dalam pereknomian nasional. Pada tahun 2022 kontribusi terhadap PDB nasional mencapai Rp 1280 triliun. Kontribusi tenaga kerja sektor ekonomi kreatif pada nasional pun di tahun 2022 mencapai angka 17,7%.
  • Potensi sektor ekonomi kreatif di Kota Bandar Lampung terdiri dari subsektor kuliner dan kriya. Salah satu contoh ekonomi kreatif yaitu industri tapis yang berada di kecamatan Kemiling, dimana usaha ini masih bersifat tradisional dan secara turun menurun. Masyarakat Kecamatan Kemiling memiliki kemampuan dalam membuat Tapis, yang cocok digunakan dalam  berbagai jenis pakaian formal maupun non formal serta produk-produk olahan tradisional yang dikemas secara kekinian yang menambah nilai jual tetapi tidak menghilangkan nilai budaya tradisional, seperti peci tenun, jilbab, kipas, tas, dompet, dan lain sebagainya. Jadi untuk hal ini, pemberdayaan masyarakat dalam konteks ekonomi kreatif sangatlah diperlukan untuk pengembangan kreatif dan inovasi produk yang tinggi agar mampu menciptakan produk yang dapat menyesuaikan keinginan pasar, namun tidak mengubah ciri khas kedaerahan yaitu ciri motif Tapis Khas Lampung.
  • Menurut Kasmiah dan Rahmi Strategi Pemberdayaan meliputi tiga sisi, yaitu: 1) Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinan potensi masyarakat untuk berkembang (enabling). 2) Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat (empowering). 3) Memberdayakan mengandung arti melindungi. Untuk mengetahui tujuan operasional pemberdayaan dapat diketahui dengan beberapa indicator keberhasilan, seperti berkurangnya jumlah penduduk miskin, berkembangnya usaha peningkatan pendapatan yang dapat dilakukan penduduk miskin dengan pemanfaatan sumber daya yang ada, meningkatkan kepdulian masyarakat terhadap upaya peningkatan kesejahteraan, meningkatkan kemandirian kelompok, dan terakhir adalah meningkatkan kapasitas masyarakat serta pemerataan pendapatan  untuk memenuhi kebutuhan pokok dan sosial dasarnya.
  • Ekonomi kreatif adalah suatu konsep dimana dalam merealisasikan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan berbasis kreativitas. Menurut John Howkins ekonomi kreatif diartikan sebagai menjadikan kegiatan ekonomi dalam bidang kreativitas, serta lingkungan dan warisan budaya sebagai tumpuan masa depan.  Pendapatan dapat didefinisikan sebagai total penerimaan sejumlah uang yang diterima individu dalam periode tertentu. Penerimaan tersebut bisa didapatkan melalui usaha atas penjualan barang maupun jasa yang dilakukannya. (Iskandar, 2017:128)


Metode

  • Metode penelitiannya adalah penelitian kualitatif, karena fokus pada pemahaman mendalam tentang fenomena sosial pada pemberdayaan masyarakat berbasis ekonomi kreatif. 
  • Subjeknya adalah para pelaku usaha ekonomi kreatif di Kecamatan Kemiling, dengan fokus pada pengrajin yang berpengalaman memproduksi kerajinan selama lebih dari 3 tahun. Dengan pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, yang menghasilkan 16 sampel pengrajin sebagai subjek penelitian.
  • Metode pengambilan data terdiri dari data primer diperoleh melalui wawancara untuk menggali informasi terkait faktor yang berpengaruh terhadap pemberdayaan masyarakat berbasis ekonomi kreatif. Dan data sekunder diperoleh dari orang yang telah memiliki data penelitian. Data sekunder dalam penelitian ini adalah dokumen, pustaka, jurnal, peraturan pemerintah, dan dan berita yang telah di publikasikan.
  • Validitas dan reliabilitas informasi yang diperoleh di uji dengan teknik triangulasi, yaitu dengan membandingkan dari hasil wawancara dengan data sekunder, seperti dokumen, jurnal, dan lain-lain. Hal ini guna memastikan keakuratan dan konsistensi informasi yang dikumpulkan.

Hasil

Hasil dari jurnal tersebut mencakup temuan mengenai  pemberdayaan masyarakat berbasis  ekonomi kreatif dengan tahapan yang dilalui seperti tahapan penyadaran (Awakening). Pada tahapan ini masyarakat mulai menyadari potensi dan kemampuan mereka dalam produksi kerajinan, seperti Tapis. Selain itu pengrajin menjalin kemitraan dengan pengepul dan toko-toko untuk ,memperluas jaringan untuk pemasaran produk mereka. Melalui pemasaran yang luas dan baik serta inovasi produk, pendapatan pengrajin akan meningkat. Pengrajin pun dapat menerima pesanan khsusus  dari konsumen. Pemerintahan juga memiliki peran dalam memberikan kebijakan untuk mendorong keberlangsungan ekonomi kreatif  pada industri Tapis di kecamatan Kemiling serta memberikan dukungan untuk meningkatkan pendapatan pengrajin. Pada kesimpulannya, pemberdayaan masyarakat berbasis ekonomi kreatif berkontribusi  signifikan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Kemiling.

Diskusi

  • Pemerintah berperan penting dalam mendukung program ekonomi kreatif masyarakat  dalam mempromosikan produk kerajinan Tapis, melalui pameran-pameran serta pemerintah dapat menunjang bantuan modal sekaligus penambahan pendapatan pada pengrajin Tapis.
  • Inovasi dan kreativitas juga sangat diperlukan dalam mencipakan produk yang sesuai dengan keinginan pasar tanpa perlu menghilangkan ciri khas budaya tradisional untuk menjaga daya saing produk di pasar.
  • Kemitraan dalam usaha antara pengrajin dan pihak swasta, seperti pengepul dan toko-toko penting sekali untuk perluasan jaringan pasar dan peningkatan pendapatan pengrajin.
  • Dari akhir diskusi, menekankan bahwa pemberdayaan masyarakat berbasis ekonomi kreatif memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Kemiling serta berkontribusi secara signifikan terhadap PDB dan penciptaan lapangan pekerjaan pada masyarakat.

0 komentar:

Posting Komentar