Kamis, 02 November 2023

Esai UTS Psikologi Lingkungan Deni Mulyanto 21310410185 Psikologi SP

 

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DENGAN PERILAKU ORANG-ORANG YANG BERKENAAN DENGAN SAMPAH 

Dosen Pengampu ; Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA MA

Deni Mulyanto

21310410185 ( SP )

Psikologi Lingkungan 

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

2023


Hubungan Antara Persepsi Dengan Perilaku Yang Berkenaan Dengan Sampah

Persepsi adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu dan merupakan proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indranya, persepsi menjadi hal yang cukup penting dalam merespon berbagai aspek dan gejala di sekitarnya (KBBI). Persepsi ini dapat mempengaruhi pandangan seseorang terhadap suatu hal, contohnya si A dan si B sama-sama melihat sampah di sungai, namun cara pandang mereka mengenai hal tersebut bisa berbeda. Si A yang beranggapan bahwa sudah biasa adanya sampah di sungai dan tidak perlu merespon berlebihan, sedangkan si B beranggapan bahwa membuang sampah di sungai merupakan tindakan yang salah dan harus segera di bersihkan.

Sekarang ini masalah sampah telah menjadi masalah yang cukup serius di beberapa negara (Dortman, 2015) termasuk Indonesia. Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan bahwa timbunan sampah di Indonesia telah mencapai kurang lebih 175.000 (2015) dan bisa bertambah setiap tahunnya, dengan pengelolaan di angkut dan di timbun di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sebesar 69%, di kubur 10%, di jadikan kompos dan di daur ulang sebanyak 7%, di bakar 5%, dan sisanya tidak terkelola sebanyak 7%. Bisa dilihat melalui data tersebut bahwa pengolahan sampah masih terpusat di TPA dan menumpuk dari berbagai tempat tanpa melalui proses 3R (reduce, reuse, recycle) terlebih dahulu.

Jika hal tersebut terus terjadi maka TPA di Indonesia akan sangat kerepotan dan menyebabkan menumpuknya sampah, sampah yang sangat banyak dan terus berdatangan akan menyulitkan pengolah TPA. Untuk itu dari masyarakat itu sendiri harus membantu dengan berusaha sebisa mungkin mengolah sampah sendiri, dengan melakukan hal tersebut setidaknya akan mengurangi penumpukan sampah di TPA dan membuatnya tidak terkelola. Sudah banyak TPA yang di tutup akibat terlalu menumpuk dan tidak terkelola, seperti layaknya contoh di atas. Keluarga A yang melakukan pengolahan sampah dengan menggonakan metode 3R dan keluarga B yang tidak peduli dan hanya membuang sampah kemudian membakarnya, akibatnya keluarga A bisa menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat serta bisa mendapat sedikit penghasilan dengan melakukan penjualan sampah yang sudah di proses ke bank sampah maupun menjual sampah dalam bentuk barang daur ulang seperti tas dan lain sebagainya. Sementara keluarga B hanya menyebabkan penumpukan sampah mentah dan menyebabkan polusi di lingkungan, itu lah contoh dari persepsi bahwa setiap orang memandang suatu hal secara berbeda.

Jadi apa yang bisa dilakukan dengan menggunakan prinsip 3R, pertama adalah reduce, kita harus mengurangi timbunan sampah di mana pun itu dengan cara mulai menggunakan barang yang bisa di daur ulang atau di gunakan kembali serta mengurangi penggunaan barang seperti botol minum plastik dan sebagainya. Kemudian ada reuse, kitab bisa mulai mamanfaatkan barang yang tidak terpakai menjadi suatu karya yang mungkin bernilai, seperti membuat tempat pensil dari botol bekas, membuat tas dari sampah kertas dan lain-lain. Selanjutnya ada recycle, mendaur ulang sampah dan mengubahnya menjadi barang yang dapat di jual atau pun di pakai secara pribadi. Dari uraian di atas maka secara langsung maupun tidak langsung kitab isa mengurangi masalah penimbunan sampah dengan cara mengolahnya sebisa mungkin.

Dalam melakukan hal tersebut prinsip 3R menjadi cukup penting, karena dengan hal tersebut dapat di jadikan sebagai acuan unuk memulai pengoalahan, mengetahui arah kemana barang harus di olah, dan bagaimana cara mengolahnya. Selanjutnya hal tersebut harus dilakukan secara konsisten untuk terus mengurangi sampah yang berlebihan di TPA. Namun langkah tersebut harus di lakukan oleh masyarakat Indonesia di mana pun dan dari kalangan apa pun, jika hanya satu dua orang yang melakukan prinsip tersebut namun ada 10 orang yang membuang sampah sembarangan. Hal tersebut di rasa akan percuma saja, untuk itu di perlukannya kesadaran dari masyarakat untuk hal tersebut demi keberlangsungan lingkungan yang sehat dan bersih secara berkelanjutan. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

Isthofiyani, Sri Endhes., Prasetyo, Andreas Priyono Budi., Iswari, Retno Sari. (2016). Persepsi Pola Perilaku Masyarakat Bantaran Sungai Damar Dalam Membuang sampah Di Sungai. Journal of Innovative Science Education. 5(2).

Nugraha, Aditya., Sutjahjo, Surjono H., Amin, Akhmad Arif. (2018). Persepsi Dan Partisipasi Masyarakat Terhadap Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Melalui Bank Sampah Di Jakarta Selatan. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 8(1), 7-14.

Yudistirani, Sri Anastasia., Syaufina, Lailan., Mulatsih, Sri. (2015). Desain Sistem Pengelolaan Sampah Melalui Pemilahan Sampah Organik Dan Anorganik Berdasarkan Persepsi Ibu-Ibu Rumah Tangga. KONVERSI. 4(2).

 

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar