Kamis, 02 November 2023

Essai UTS Psikologi Lingkungan_RIFKY BACHTIAR LISANDRA_22310410011_SJ

 

Hubungan Antara Persepsi Dengan Perilaku Orang-Orang

Yang Berkenaan Dengan Sampah

 

Essay untuk memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Psikologi Lingkungan

    Dosen pengampu : Dr.,Dra Arundati Shinta MA


RIFKY BACHTIAR LISANDRA

22310410011 

FAKULTAS PSIKOLOGI SJ

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

YOGYAKARTA


   Hubungan antara persepsi dengan perilaku orang-orang yang berkenaan dengan sampah sangat penting dalam memahami mengapa orang bertindak seperti yang mereka lakukan terkait pengelolaan sampah. Persepsi merupakan proses bagaimana individu menginterpretasikan, memahami, dan memberikan makna terhadap informasi dan stimulus yang ada di sekitarnya. Persepsi individu terhadap sampah dapat mempengaruhi tingkat kesadaran mereka akan pentingnya pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.

   Dalam hal ini, Pemerintah Daerah Kabupaten dan pemangku kepentingan terkait dapat melakukan upaya untuk meningkatkan persepsi positif terhadap pentingnya pengelolaan sampah yang ramah lingkungan melalui kampanye edukasi, peningkatan fasilitas pengelolaan sampah, dan perluasan pengetahuan masyarakat tentang manfaat dan cara pengelolaan sampah yang benar.

   Dalam konteks pengelolaan sampah di Yogyakarta, persepsi individu terhadap sampah dapat mempengaruhi perilaku mereka sebagai berikut:

1.      Persepsi terhadap keparahan sampah:

Jika individu menyadari dampak buruk dari jumlah sampah yang tidak terkelola secara ramah lingkungan terhadap pariwisata, kesehatan, dan sektor lainnya, mereka lebih mungkin untuk mengambil tindakan untuk mengurangi dampak tersebut.

2.      Persepsi terhadap manfaat pengelolaan sampah:

Jika individu menganggap pengelolaan sampah dengan metode 3R (Reduce, Reuse, Recycle) memiliki manfaat positif, seperti menjaga kebersihan lingkungan, mencegah penyebaran penyakit, dan mempertahankan sektor pariwisata yang berkembang, maka mereka cenderung akan lebih termotivasi untuk melibatkan diri dalam perilaku pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.

3.      Persepsi terhadap hambatan dalam pengelolaan sampah:

Jika individu menganggap ada hambatan-hambatan, seperti kurangnya fasilitas pengelolaan sampah, kurangnya kesadaran masyarakat, atau kurangnya waktu dan upaya yang diperlukan untuk mengelola sampah, mereka mungkin menjadi kurang termotivasi atau enggan untuk mengubah perilaku mereka.

   Berdasarkan teori persepsi sosial, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi persepsi individu terhadap sampah dan berdampak pada perilaku mereka terkait sampah.

1.      Pengalaman Pribadi: Pengalaman individu terkait dengan sampah dapat membentuk persepsi mereka. Misalnya, jika sebelumnya seseorang telah mengalami dampak buruk dari pengelolaan sampah yang buruk, mereka mungkin akan memiliki persepsi yang negatif terhadap sampah dan lebih cenderung untuk mengadopsi perilaku yang ramah lingkungan.

2.      Norma Sosial: Norma sosial merujuk pada pandangan dan aturan yang ada dalam masyarakat yang mempengaruhi perilaku individu. Jika norma sosial di masyarakat mendukung perilaku ramah lingkungan seperti pemilahan sampah dan daur ulang, individu cenderung akan memiliki persepsi yang positif terkait sampah dan berperilaku sesuai dengan norma tersebut.

3.      Konteks Budaya: Persepsi individu terhadap sampah juga dapat dipengaruhi oleh konteks budaya di mana mereka hidup. Misalnya, dalam budaya yang menghargai alam dan ramah lingkungan, orang cenderung memiliki persepsi yang positif terhadap sampah dan berperilaku untuk mengelola sampah dengan baik.

   Dalam konteks 3R behaviors (reduce, reuse, recycle), persepsi individu dapat mempengaruhi keputusan mereka untuk mengadopsi perilaku tersebut. Jika individu memiliki persepsi yang positif terhadap efektivitas dari ketiga perilaku tersebut, mereka cenderung lebih mungkin untuk melakukannya. Misalnya, seseorang yang menyadari bahwa daur ulang dapat mengurangi penggunaan sumber daya alam dan mengurangi polusi lingkungan, akan lebih cenderung untuk mengadopsi perilaku daur ulang dalam pengelolaan sampah mereka.

   Di sisi lain, individu yang memiliki persepsi positif terhadap sampah dan menyadari pentingnya pengelolaan sampah yang ramah lingkungan akan cenderung memiliki perilaku yang peduli terhadap sampah. Misalnya, mereka akan memilah sampah, menggunakan produk yang dapat didaur ulang, atau mengurangi penggunaan bahan-bahan yang sulit terurai.

   Namun, penting juga untuk diingat bahwa persepsi saja tidak cukup untuk mengubah perilaku individu. Ada faktor-faktor lain seperti pengetahuan, keterampilan, motivasi, dan aksesibilitas yang juga berperan dalam keputusan individu untuk mengadopsi perilaku 3R. Oleh karena itu, dalam mengubah perilaku individu terkait sampah, pendekatan yang komprehensif melibatkan edukasi, pembentukan norma sosial, serta penyediaan sarana dan infrastruktur yang mendukung, sangat diperlukan.


DAFTAR PUSTAKA 

Arundati shinta. 2013. Presepsi terhadap lingkungan. kup45iana. Retrived on April, 2013 from. http://kupasiana.psikologiup45.com/2013/04/persepsi-terhadap-lingkungan.html?m=1

White, K., Habib, R., & Hardisty, D. J. (2016). The impact of perceived norms on pro-environmental behaviour: A meta-analysis. Journal of Environmental Psychology, 45, 206-217.

Schultz, P. W., Nolan, J. M., Cialdini, R. B., Goldstein, N. J., & Griskevicius, V. (2019). Values and pro-environmental behavior: A five-country study of norms and action. Environment and Behavior, 51(7), 880-910.

Luchs, M. G., Naylor, R. W., & Irwin, J. R. (2020). The effects of perceived product attributes on recycling: Combining insights from marketing and psychological literatures. Journal of Public Policy & Marketing, 39(2), 174-193.

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar