Rosita
Permatahati (20310410075)
Program
Studi Psikologi
Fakultas
Psikologi
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Topik |
Motivasi belajar, psychological well being,
tingkat pemahaman akuntansi |
Sumber |
Leunupun, E. G., Limba, F. B., & Sapulette,
S. G. (2021). Pengaruh motivasi belajar dan psychological well being terhadap
tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa FEB UNPATTI. Kunpa Jurnal, 1 (2). April: 81-96. |
Permasalahan |
Kondisi perkuliahan secara daring tentu merubah
metode belajar yang dilakukan oleh mahasiswa akuntansi. Mahasiswa yang
cendrung merasa stress atau cemas akan mempengaruhi motivasi mereka dalam
belajar yang dapat menyebabkan rendahnya pemahaman mereka terhadap materi
perkuliahan yang disajikan. Salah satu hal yang dapat mempengaruhi motivasi
belajar adalah kesejahteraan psikologi atau lebih dikenal dengan nama
Psychological Well-Being (PWB). Perkuliahan akuntansi yang membutuhkan teknik
analisa dan perhitungan yang baik, mengharuskan mahasiswa akuntansi FEB
UNPATTI untuk memiliki kesejahteraan psikologi yang dapat memotivasi mereka
untuk belajar agar mampu memahami, menganalisa dan menghitung setiap materi
atau tugas yang diberikan kepada mereka secara mandiri. |
Tujuan Penelitian |
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui
pengaruh motivasi belajar dan psychological well being terhadap tingkat
pemahaman akuntansi. |
Isi |
·
Motivasi belajar Motivasi
belajar memiliki peranan besar dalam keberhasilan individu. Motivasi belajar
pada dasarnya dibagi menjadi dua, yaitu motivasi instrinsik dan motivasi
ekstrinsik. Individu dengan motivasi intrinsik berusaha mengembangkan diri
untuk mencapai tujuan dan prestasi belajar. Motivasi ekstrinsik mengacu pada
sesuatu yang berasal dari luar dan terpisah dari perilaku diri seseorang,. ·
Tingkat pemahaman akuntansi Tingkat
pemahaman seorang mahasiswa terhadap apa yang telah dipelajari dari
matakuliah akuntansi, yang bisa diukur dengan menggunakan nilai matakuliah
akuntansi. Nilai yang diperoleh mahasiswa mempunyai dua fungsi yang berkaitan
yaitu, sebagai suatu alat ukur keberhasilan mahasiswa tersebut dalam
mempelajari dan memahami mata kuliah dan sekaligus sebagai alat evaluasi
keberhasilan mata kuliah tersebut. ·
Psychological well being Merupakan
realisasi dan pencapaian penuh dari potensi individu dimana individu dapat
menerima segala kekurangan dan kelebihan dirinya, mandiri, mampu membina
hubungan yang positif dengan orang lain, dapat menguasai lingkungannya dalam
arti dapat memodifikasi lingkungan agar sesuai dengan keinginannya, memiliki
tujuan dalam hidup, serta terus mengembangkan pribadinya. PWB terdiri dari 6
dimensi yaitu Autonomy, Environmental Mastery, Personal Growth, Positive
Relations with Others, Purpose In Life, dan Self-Acceptance. ·
Pengaruh motivasi belajar terhadap tingkat
pemahaman akuntansi Pembe;ajaran
daring menimbulkan keterbatasan dosen dalam mengontrol dan mengendalikan
kelas. Hal ini menyebabkan menurunnya motivasi belajar mahasiswa bahkan
mahasiswa bersikap acuh sehingga berpengaruh pada hasil belajar mahasiswa.
Jadi motivasi belahar berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Maka
hipotesis pertama adalah motivsai belajar berpengaruh positif terhadap
tingkat pemahaman akuntansi. ·
Pengaruh psychological well being terhadap
tingkat pemahaman akuntans Psychological
well being merupakan aspek penting bagi mahasiswa untuk memiliki
keberfungsian psikologis yang optimal sehingga mampu mengahadapi berbagai
tantangan kehidupan. Dimensi dalam psychological well being berpengaruh
terhadap tingkat pemahaman mereka, antara lain kemandirian dalam belajar,
mengembangkan potensi, dapat menjalin komunikasi yang baik, dapat menghadapi
tekanan dengan baik, serta memiliki cita-cita sehingga terdorong untuk terus
belajar, menerima kelebihan serta kekurangan diri. ·
Pengaruh motivasi belajar dan PWB secara
stimulant terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Motivasi
belajar akuntansi pada mahasiswa FEB UNPATTI bertujuan untuk menggerakkan
atau menggugah mereka agar memiliki keinginan dan kemauan untuk melakukan
aktivitas belajar sehingga dapat memperoleh hasil yang maksimal. Karena
proses pembelajaran secara daring, mahasiswa kurang termotivasi mengikuti
perkuliahan serta mengalami kebingungan dalam beradaptasi dengan metode
pembalajarannya, sehingga menimbulkan kecemasan. Maka dari itu, penting bagi
mahasiswa memiliki kesejahteraan psikologi untuk mencapai keberhasilan di
bidang akademik. ketika kesejahteraan psikologis mahasiswa baik dan memiliki
motivasi belajar yang tinggi maka akan berpengaruh terhadap meningkatnya
pemahaman mereka akan matakuliah akuntansi. |
Metode |
Populasi pada penelitian ini ayitu mahasiswa
jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pattimura,
sampel yang akan diambil dengan menggunakan metode purposive sampling.
Pengumpulan data survey dengan menyebarkan kuisioner kepada respondensecara
online melalui aplikasi google form. Metode analisis penelitian ini adalah
menggunakan analisis regresi berganda, dengan aplikasi SPSS. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
yang bertujuan menganalisa pengaruh antara motivasi belajar, dan
psychological well being terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Definisi
operasionalnya antara lain 1.
Tingkat pemahaman akuntansi ditunjukkan
melalui nilai hasil evaluasi setelah proses pembelajaran. 2.
Motivasi belajar merupakan dorongan intrinsic
dan ekstrinsik. 3.
Psychological well being adalah realisasi dan
pencapaian penuh dari potensi individu. Variabel PWB memiliki Psychological
Well Being Scale (PWBS) yang dikembangkan oleh Ryff tahun 1989 yaitu short
form (18 item), medium form (42 item) dan long form (84 item). Penelitian ini
menggunakan short form. |
Hasil |
Responden merupakan mahasiswa aktif S! akuntansi
FEB Universitas Pattimura angkatan 2019, atau yang telah lulus matakuliah PA
1, PA 2, dan AKM 1. Kuisioner disebar sebanyak 120 kuisioner. Lama
pengumpulan data pada peneltiian ini selama kurang lebih satu bulan. Uji koefisien determinasi Hasil Adj.R2 didapat sebesar 0,092 yang artinya
9.2 % variasi dari variabel dependen tingkat pemahaman akuntansi dapat
diprediksi dari kombinasi seluruh variabel independen (motivasi belajar dan
PWB) sedangkan sisanya (100% - 9.2% = 90.8%) mampu dijelaskan oleh
faktor-faktor lain yang tidak diikut sertakan dalam model. Uji reabilitas Hasil uji reliabilitas menunjukan bahwa seluruh
instrument penelitian dinyatakan telah memenuhi syarat reliabilitas dengan
nilai koefisien Cronbach’s Alpha lebih dari 0.60. Uji validitas Hasil uji validitas menunjukan bahwa seluruh
instrument penelitian yang digunakan memiliki nilai korelasi yang positif dan
signifikan. Uji multikolinearitas Hasil uji multikolinearitas menujukan bahwa nilai
tolerance untuk setiap variabel lebih besar dari 0.10 dan nilai VIF untuk
setiap variabel lebih kecil dari 10. Hal ini berarti model persamaan regresi
bebas dari multikolinearitas Uji heteroskedastisitas Hasil uji heteroskedastisitas menujukan bahwa
nilai signifikansi dari masing-masing variabel independen lebih besar dari
0.5. Dengan demikian, model regeresi dinyatakan bebas heteroskedastisitas. Uji normalitas Nilai uji normalitas dengan menggunakan
Kolmogorov-Smirnov menunjukan bahwa nilai signifikansi lebih besar dari 0.05.
Dengan demikian, model persamaan regresi dinyatakan berdistribusi normal. uji regresi hipotesis 1 (motivasi belahar mempengaruhi
pemahaman akuntansi) diterima hipotesis 2 (psychological well being
mempengaruhi pemahaman akuntansi) ditolak hipotesis 3 (motivasi belajar dan psychological
well being mempengaruhi pemahaman akuntansi) diterima. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan
hipotesis yang telah dirumuskan dan diuji, psychological well being tidak
mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa. Artinya kenaikan atau
penurunan variable tersebut tidak berpengaruh pada tingkat pemahaman
akuntansi. Sedangkan, variable motivasi belajar mempengaruhi tingkat
pemahaman akuntansi mahasiswa, hal ini berarti semakin tinggi motivasi
belajar mata kuliah akuntansi mahasiswa akan meningkakan tingkat pemahaman
mereka. selain itu, motivasi belajar dan psychological well being secara
stimulant juga mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi. |
Diskusi |
·
Motivasi belajar berpengaruh terhadap tingkat
pemahaman mahasiswa mengenai akuntansi. Tingginya motivasi belajar mahasiswa
akan menambah dorongan dan kebutuhan mahasiswa untuk memahami dan mempelajari
tentang akuntansi sehingga akan meningkatkan tingkat pemahaman mahasiswa. ·
Psychologiucal well being tidak berpengaru terhadap
tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa. Hal ini disebabkan karena mahasiswa
dituntut untuk harus selalu siap dan mampu belajar dan memahami setiap materi
yang diberikan. ·
Motivasi belajar dan psychological well being
berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Mahasiswa yang memiliki
kesejahteraan psikologi yang baik, mampu mengatasi tekanan, dan memiliki
motivasi untuk belajar yang tinggi akan membantu mereka dalam memahami
tentang akuntansi |
0 komentar:
Posting Komentar