Selasa, 18 April 2023

Meringkas Jurnal 1

 

Rosita Permatahati (20310410075)

Program Studi Psikologi

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


Topik

Culture shock, mahasiswa rantau, cunture intelligence

 

Sumber

Geofanny, N., dkk. (2022). Penerapan cunture intelligence pada mahasiswa rantau yang mengalami cunture shock dalam pembelajaran. Jurnal Khazanah, 14 (1). Agustus: 49 – 55.

 

Permasalahan

Sistem pembelajaran yang berbeda antara perkuliahan dengan Sekolah Menengah Atas serta budaya yang berbeda antara daerah asalnya dan daerah perantauannya membuat siswa mengalami culture shock. Perbedaan yang signifikan tersebut tidak sedikit berdampak dari mereka yang mengalami kegagalan prestasi akademik atau masalah drop out.  Culture shock yang sering terjadi pada mahasiswa akan mengakibatkan kondisi yang tidak stabil padanya. Oleh karena itu, culture shock harus dapat diatasi, salah satunya dengan peningkatan culture intelligence pada mahasiswa.

 

Tujuan Penelitian

Untuk menjelaskan bahwa culture intelligence dapat mengatasi culture shock pada mahasiswa.

 

Isi

Mahasiswa rantau pasti mengalami culture shock. Culture schock dapat diatasi dengan culture intelligence. Mahasiswa yang memiliki kecerdasan budaya akan mampu mengatasi perubahan-perubahan yang membuat dirinya cemas, gelisah dan bingung dengan cara sadar akan perbedaan budaya yang ada disekitarnya. Artinya mahasiswa tersebut harus mempunya beberapa komponen, antara lain:

         Kecerdasan metakognisis

Merupakan kemampuan mengendalikan pikiran sehingga individu dapat mengembangkan dan menemukan cara atau aturan baru untuk melakukan interaksi sosial.

        Kecerdasan kognitif

Keserdasan ini membantu individu dalam melakukan atau membuat penilaian serta membuat keputusan dengan tepat, sesuai dengan situasi atau konteks budaya yang berbeda.

         Kecerdasan motivasional

Kemampuan mengarahkan atau memusatkan perhatian dan energinya untuk mempelajari dan mengoptimalkan kemampuan. Kemampuan ini terbagi tida faktor, yaitu faktor intirinsik, faktor ekstrinsik, dan self efficancy.

        Kecerdasan perilaku

Kemampuan individu menunjukkan perilaku verbal dan non-verbal secara fleksibel yang sesuai.

Kecerdasan budaya dapat diimplementasikan dengan beberapa skala. Skala-skala ini menunjukkan tingkat kecerdasan mahasiswa dalam menangani culture shock. Antara lain:

         Skala 1

Individu membuat penilaian berdasarkan budayanya sendiri.

        Skala 2

Individu mulai mengenali dan mempelajari norma yang berlaku dalam budaya yang lain.

        Skala 3

Individu dapat mengkoordinir dan memahami norma dari budaya lain ke dalam pikirannya dan dapat mempengaruhi orang dalam merespon keadaan.

        Skala 4

Individu mulai mampi menyesuaian pikiran dan perilakunya sesuai norma yang berlaku.

         Skala 5

Individu secara otomatis melakukan penyesuaian pikiran dan perilaku.

 

Metode

Disusun dengan menggunakan kajian literature. Penulis atau peneliti bukanlah orang pertama yang langsung meneliti topic yang dimaksud, namun meneliti secara tidak langsung atau dari sumber kedua.

 

Hasil

Mahasiswa dengan kecerdasan budaya yang tinggi dapat mengubah atau menggunakan dua gaya belajar berbeda, yaitu gaya belajar collaborative dan independent sebagai cara mengatasi culture shock yang dialami. Mahasiswa dapat melakukan pernukaran ide dan bekerja sama dengan teman yang berbeda budaya. Gaya belajar independent membantu mahasisiswa memiliki keinginan mencari tahu suatu hal dengan kemampuannya sendiri serta akan sangat membantu mendukung pemahaman dan penyerapan informasi baru terutama terkait dengan budaya-budaya baru yang ditemui di perantauan. Culture intelligence membantu mahasiswa dalam meningkatkan pemahaman, kerja sama, berinterkasi dengan teman-temannya.

 

Diskusi

·         Culture shock dapat diatasi dengan culture intelligence. Culture intelligence memiliki empat kecerdasan, yaitu kecerdasan kognitif, metakognitif, motivasional, dan perilaku.

·         Dalam mengatasi culture shock secara keseluruhan, keempat kecerdasan tersebut harus memiliki nilai skala 5.

·         Dalam mengatasi culture shock sistem pembelajaran mahasiswa dapat memfokuskan dirinya dalam kecerdasan motivasional dan perilaku, seperti strategi belajar collaborative dan independent.

 


Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar