KECEMASAN MENCARI KERJA DAN PERILAKU PERSIAPAN KERJA DARI MAHASISWA
Nurul Khikmah
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Topik |
Kecemasan kerja; persiapan pekerjaan; perilaku;
mahasiswa; pencarian pekerjaan |
Sumber |
Kim, J.; Oh, J.; Rajaguru, V.Kecemasan Mencari Kerja dan Perilaku Persiapan KerjaMahasiswaS1.Kesehatan2022,10,288.https://doi.org/10.3390/kesehatan10020288,© 2022 oleh penulis. Penerima Lisensi MDPI, Basel, Swiss. Artikel ini adalah artikel akses terbuka didistribusikan dengan syarat dan kondisi Creative Commons Lisensi atribusi (CC BY) (https:// creativecommons.org/licenses/by/ 4.0/). |
Permasalahan |
- Perbandingan perilaku persiapan kerja dan kecemasan mencari kerja mahasiswa S1 - Perbandingan karakteristik umum subyek berdasarkan deret utama - Korelasi antara kecemasan mencari kerja dan perilaku persiapan kerja mahasiswa - Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan mencari kerja dan perilaku persiapan kerja |
Tujuan Penelitian |
Untuk menguji dan membandingkan kecemasan mencari
pekerjaan dan perilaku persiapan kerja mahasiswa sarjana. |
Isi |
- Variabel meliputi karakteristik umum,
kecemasan mencari pekerjaan dan perilaku persiapan kerja dan dianalisis
dengan statistik deskriptif, korelasi Pearson, dan analisis regresi berganda
dengan menggunakan program SPSS/ WIN 25.0. Dari total populasi, 70,8% adalah
perempuan dalam kelompok kesehatan dan ilmu sosial, kelompok usia 22-24 tahun
(55,2%; 50,2%) dan kelas empat 62%; 59,1%). - Tingkat kecemasan mencari kerja mahasiswa
menunjukkan proporsi yang lebih tinggi pada ilmu kesehatan (4,45 ± 0,81)
dibandingkan ilmu sosial (3,73 ± 0,55). Tingkat perilaku persiapan kerja juga
menunjukkan hasil yang sama pada ilmu kesehatan (4,28 ± 0,76) dan ilmu sosial
(4,06 ± 0,81). Kecemasan kerja menunjukkan korelasi positif dengan situasi
induksi kecemasan kerja (r = 0,32, p < 0,01) dan penyebab induksi
kecemasan kerja (r = 0,27, p < 0,01), dan mahasiswa ilmu sosial
menunjukkan korelasi positif dengan situasi induksi kecemasan kerja ( r =
0,24, p < 0,01) dan penyebab induksi kecemasan kerja (r= 0,23, p <
0,01). - Faktor usia, jenis kelamin dan posisi pekerjaan
yang diinginkan sangat terkait dengan kecemasan mencari pekerjaan dan
perilaku persiapan kerja. Temuan penelitian ini mengungkapkan kecemasan
mencari pekerjaan lebih tinggi di antara mahasiswa sarjana dan menunjukkan
tingkat perilaku persiapan kerja yang tinggi. Ada kebutuhan untuk
mengembangkan strategi intervensi untuk mempromosikan perilaku persiapan
kerja dan mengurangi kecemasan mencari kerja di kalangan mahasiswa sarjana
dengan memberikan perencanaan karir untuk meningkatkan sikap positif terhadap
pemilihan pekerjaan yang diinginkan. |
Metode |
-Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
dengan menggunakan kuosioner. Identifikasi variabel dalam penelitian ini
adalah variabel terikat (Y) kecemasan mendapatkan pekerjaan dan variabel
bebas (X) dan variable (Y)persiapan
pekerjaan. -Subjek dalam penelitian ini adalah 360 siswa (kelas 3 dan 4), yang dipilih
dari universitas K' di kota G. Datadikumpulkan dengan kuesioner terstruktur
yang dilaporkan sendiri dari November 2020 hingga Februari 2021. - Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian
kuantitatif.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan
menggunakan desain penelitian korelasional. Identifikasi variabel dalam
penelitian ini adalah variabel terikat (Y) kecemasan mendapatkan pekerjaan
dan variabel bebas (X) persiapan lapangan kerja. |
Hasil |
- Tingkat kecemasan kerja subjek kelompok studi lebih
tinggi pada mahasiswa ilmu kesehatan dibandingkan mahasiswa ilmu sosial.
Sejumlah penelitian telah melaporkan bahwa mahasiswa dari mata kuliah ilmu
kesehatan menganggap pengalaman praktikum klinis yang terbatas atau terputus
sebagai aspek yang paling memicu kecemasan [8,9]. Namun, dalam studi yang
dilakukan oleh Choi [5] dan Lee [6], dilaporkan bahwa di antara mahasiswa
empat tahun, kecemasan kerja subjek adalah 2,66, yang berada di bawah
rata-rata. Di subarea ketidakamanan kerja, kecemasan kerja adalah yang
tertinggi di departemen perawatan kesehatan. Dalam beberapa tahun terakhir,
pengangguran kaum muda telah menjadi masalah sosial yang serius tidak hanya
di Korea, tetapi juga di seluruh dunia [8– 10,19–22,30]. Selain itu, penyebab
kecemasan kerja adalah status siswa yang rendah, kemampuan bahasa Inggris
yang rendah dan kurangnya persiapan untuk pekerjaan [ 4,5,9–11,14]. Selain
itu, faktor prioritas untuk mencari pekerjaan dan menerima pelatihan kerja
berbanding terbalik dengan kecemasan kerja dalam penelitian ini. Mahasiswa
ilmu kesehatan memiliki faktor prioritas mereka ketika mencari pekerjaan,
seperti gaji, lokasi tempat kerja, dll. Namun, pekerjaan yang ideal
bertentangan dengan situasi pekerjaan yang serius, yang dapat menyebabkan
kecemasan [26-28]. Oleh karena itu, masalah kecemasan kerja bukan hanya
masalah individu. Untuk mengatasi masalah pekerjaan, perlu dilakukan upaya di
tingkat sekolah dan nasional serta menyiapkan program persiapan pekerjaan
yang disesuaikan. -Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kecemasan kerja dan perilaku persiapan kerja lebih tinggi daripada tingkat menengah pada mahasiswa yang mempelajari ilmu sosial dan ilmu kesehatan. Oleh karena itu, untuk menjaga dan mengelola kesehatan mental mahasiswa yang saat ini cemas akan masa depannya, pertama-tama perlu membantu mereka tumbuh dalam masyarakat yang sehat melalui pendidikan untuk manajemen stres mereka. Selain itu, mereka harus diberi program persiapan pekerjaan yang disesuaikan untuk setiap departemen guna membantu mengurangi pengangguran mahasiswa dan secara aktif mendukung pekerjaan mereka. |
Diskusi |
- Berfokus pada kecemasan mencari pekerjaan dan
perilaku persiapan kerja di kalangan mahasiswa di berbagai jurusan dengan
sampel besar di Korea. Masalah tentang kecemasan mencari pekerjaan dan
perilaku persiapan memiliki perhatian paling penting dan menyebabkan masalah
kesehatan mental termasuk stres, depresi, dan ide bunuh diri, seperti yang
dilaporkan dalam penelitian sebelumnya. - Mahasiswa harus membuat strategi manajemen yang efektif untuk memberikan promosi dan pencegahan kesehatan mental dengan mengembangkan program intervensi, seperti pusat konseling dan bimbingan mencari pekerjaan untuk mahasiswa selama tahun terakhir mereka saja. |
0 komentar:
Posting Komentar