BANK SAMPAH : UBAH SAMPAH MENJADI BERKAH
Prabawati
Tresnaning Jati
21310410175
PSIKOLOGI LINGKUNGAN
ARUNDATI SHINTA
Salah satu
tujuan berdirinya bank sampah afalah untuk menggerakkan ekonomi di tingkat
terbawah masyarakat dan mengelola sampah dengan lebih baik. Metode pengembangan
bank sampah melibatkan pendirian bank sampah di setiap Kelurahan pembentukan
pengurus bank sampah, dan partisipasi warga masyarakat sebagai pelanggan atau
nasabah bank sampah titik Bank Sampah juga memberikan harga berdasarkan harga
pasaran dari pengumpul sampah.
Bank sampah
sendiri biasanya memiliki fasilitas seperti tabungan sampah yang merupakan
akumulasi simpanan sampah nasabah yang dikonversi menjadi nilai uang titik
penyetoran Dan penimbangan Sampah dilakukan secara rutin dan nasabah dapat
mengambil tabungannya sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati.
Siapa yang masih asing dengan nasabah
sampah? Tentu menjadi seorang nasabah bank sampah bukan hal yang asing lagi
bagi kita. Nasabah bank sampah bertugas untuk menyetorkan sampah yang memiliki
nilai jual seperti, kardus, botol plastik, kertas, logam, dsb. Nasabah bank
sampah biasanya akan diberikan kertas atau buku catatan yang hampir mirip
dengan buku tabungan untuk mencatat jumlah setoran sampahnya. Nasabah bank
sampah bisa mengambil atau menarik uang hasil dari menabung sampahnya sesuai
dengan ketentuan yang diberikan oleh petugas bank sampah.
Pada tanggal 12
November lalu saya mendatangi bank sampah yang letaknya tidak jauh dari rumah
saya bank sampah tersebut buka pada hanya pada hari Minggu mulai pukul 07.00
hingga 09.00. Menurut informasi yang saya dapat tong sampah tersebut masih baru
didirikan kurang lebih slama 2 bulan. Bank sampah tersebut dikelola oleh warga
masyarakat setempat dengan diketuai oleh kepala dusun. Saat pertama kali saya
datang ke sana saya hanya membawa sampah berupa koran dan kardus bekas.
Dikarenakan
bank sampah di sana baru saja berdiri dan belum terlalu dikelola dengan dengan
baik, pengurus di sana mengatakan kepada saya jika di sana belum disediakan
buku tabungan Bank Sampah. Saya menceritakan alasan saya pergi ke bank sampah
dengan alasan ada tugas dari kampus. Lalu oleh ibu RT yang ada di sana, saya
dibantu untuk dibuatkan catatan menggunakan selembar kertas sebagai catatan
tabungan saya selama menjadi nasabah bank sampah di sana. Alasan belum
disediakan buku tabungan dikarenakan selama ini warga yang menjadi nasabah bank
sampah, uangnya akan dikumpulkan dan digunakan sebagai kas desa. Petugas di
sana juga mengatakan jika baru pertama kali ada orang yang bukan dari desa
setempat datang untuk berkunjung sekaligus mendaftar sebagai nasabah bank
sampah.
Selanjutnya
untuk kedua kali saya datang di sana pada tanggal 19 november 2023, saat itu
saya hanya membawa satu kantong kresek yang berisi gelas bekas minuman.
Banyaknya sampah yang disetorkan tidak menjadi masalah ketika menjadi seorang
nasabah bank sampah di sana sedikit banyaknya sampah pasti akan selalu diterima
dan selalu dicatat pada buku catatan yang diberikan. Ketiga kalinya saya datang
di sana pada tanggal 3 bulan Desember, sama seperti kunjungan kedua saya,
lagi-lagi saya hanya membawa satu kresek
yang berisi gelas warna.
Awalnya saya
masih merasa asing dengan menjadi nasabah bank sampah, namun setelah saya
rasakan hasilnya seperti lingkungan saya semakin bersih dan sampah tidak
terbuang sia-sia, saya menjadi sadar dan mulai enjoy menjadi seorang nasabah
bank sampah. Setidaknya dari sedikit sampah yang bisa saya kumpulkan bisa
menjadi tabungan saya dan menjadi aksi saya untuk peduli dengan lingkungan.
0 komentar:
Posting Komentar