BANK SAMPAH : UBAH SAMPAH MENJADI BERKAH
Vina Milatul Azka (21310410181)
PSIKOLOGI LINGKUNGAN
Arundati Shinta
Di
zaman sekarang sudah banyak sekali tempat yang telah tercemar oleh banyaknya
sampah yang tidak diolah dengan benar, atau memang sulit dihancurkan. Hal ini
jika dibiarkan begitu saja, akan berdampak buruk bagi lingkungan dan
masyarakat. Maka dari itu, orang-orang yang memiliki kesadaran tinggi mengenai
pentingnya menjaga lingkungan untuk tetap bersih, mereka membangun sebuah
komunitas guna mengurangi sampah.
Bank
sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta manajemen
layaknya perbankan tapi yang ditabung bukan melainkan sampah. Warga yang
menabung disebut sebagai nasabah memiliki buku tabungan dan dapat meminjam uang
yang nantinya dikembalikan dengan sampah seharga uang yang dipinjam. (Makmur
dkk, 2016) Bank sampah adalah strategi untuk membangun kepedulian masyarakat
terhadap sampah untuk mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari sampah.
Bank
Sampah Apel merupakan salah satu dari banyaknya lembaga swasta yang menjadikan
sampah sebagai kerajinan dan mereka olah dengan tepat. Bank sampah ini terletak
di Jl. Cempaka No.143 b, Gempol, Condongcatur, Kec. Depok, Kab. Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta. Lokasinya yang berada di tengah-tengah desa membuatnya
lebih mudah mengajak masyarakat sekitar untuk turut berpartisipasi dalam
pengelolaan sampah.
Bank
Sampah Apel memiliki misi mengajak warga mengelola sampah dengan 3R, mengelola
sampah terpilah dari warga agar bisa mendapatkan penghasilan tambahan dan
penataan lingkungan dengan himbauan penanaman pohon di setiap halaman.
Bank
Sampah Apel berdiri sejak 12 Oktober 2010 hingga sekarang. Ibu L.Herliyanti
selaku ketua komunitas Bank Sampah Apel memiliki motivasi mendirikan bank
sampah tersebut supaya lingkungan tetap bersih dan hijau. Bank sampah ini
dibuka setiap hari Minggu dan mengadakan rapat rutin tiga bulan sekali.
Sampah
yang dibawa ke Bank Sampah Apel harus dalam keadaan bersih dan kering. Hal ini
dilakukan agar Bank sampah tetap dalam keadaan bersih dan tidak bau. Sampah
yang dijual ditukar dengan uang sesuai dengan beratnya. Bagi yang rutin menjual
sampah maka akan menjadi nasabah tetap dengan menabung uang yang mereka
dapatkan dari menjual sampah. Uang tabungan dapat diambil minimal satu bulan
setelah penyetoran sampah. Sampah yang sudah dibeli akan dijadikan berbagai
macam kerajinan tangan dengan harga jual yang tinggi.
Salah
satu hasil kerajinan tangan dari Bank Sampah Apel adalah tas dan bunga yang
terbuat dari plastik. Selain itu, botol yang sudah tidak terpakai akan diisi
dengan berbagai sampah plastik hingga dan menjadi keras. Beberapa botol
tersebut akan disatukan dengan lem sehingga bisa dijadikan kursi. Karya-karya
tersebut akan dijual saat ada pameran.
Selain
sampah kering, Bank Sampah Apel juga mengelola sampah organik basah yang akan
diolah menjadi Eco Enzyme. Eco Enzyme ini terbuat dari sisa sayuran dan kulit
buah-buahan segar yang difermentasi selama tiga bulan. Selain itu, sampah
organik juga dapat diolah menjadi kompos.
Ternyata
dari sampah ini ada banyak sekali kegunaan yang belum diketahui oleh
masyarakat. Melalui bank sampah ini memberikan banyak pengetahuan kepada
masyarakat akan manfaat sampah yang dapat kita peroleh. Tidak hanya menjadikan
lingkungan bersih namun juga menjadi nilai ekonomi buat kita.









0 komentar:
Posting Komentar