Kamis, 02 November 2023

UTS Psi.Lingkungan Reny Stevanie Ningrum Suremi 21310410203 - SJ

 

Kesadaran Lingkungan pada Perilaku Pengelolaan Sampah Psikologi Lingkungan UTS

Membuat Tulisan Untuk Ujian MID

 

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta MA


Reny Stevanie Ningrum Suremi

21310410166

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


Pertumbuhan penduduk, tingkat urbanisasi yang tinggi dan perilaku manusia dalam

mengembangkan teknologi dan industri memberikan dampak negatif terhadap lingkungan (Arı & Yılmaz, 2022). Perkembangan ekonomi dan peningkatan standar hidup penduduk juga menyebabkan limbah padat rumah tangga perkotaan meningkat pesat (Meng et al., 2019). Pengelolaan sampah yang tidak ramah lingkungan di Yogyakarta telah menjadi isu yang semakin mendalam, dengan konsekuensi yang merembet ke berbagai sektor penting dalam kehidupan masyarakat. Sektor pariwisata dan kesehatan, yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian daerah ini, terancam akibat persoalan ini. Persoalan- persoalan ini tampaknya sangat terkait dengan persepsi masyarakat terhadap sampah, yang kemudian memengaruhi perilaku mereka dalam mengelola sampah. Sebagai calon sarjana Psikologi dari UP45, saya ingin menjelaskan hubungan antara persepsi dan perilaku terkait sampah, serta mengusulkan konsep 3R Behaviors sebagai solusi yang potensial.

Persepsi adalah tahap awal dalam proses pengambilan keputusan manusia. Dalam konteks pengelolaan sampah, persepsi masyarakat tentang sampah melibatkan cara mereka melihat, memahami, dan mengevaluasi sampah. Faktor-faktor yang memengaruhi persepsi tentang sampah meliputi pendidikan, budaya, pengalaman pribadi, dan informasi yang mereka terima dari berbagai sumber.

Misalnya, jika masyarakat melihat sampah sebagai sesuatu yang tidak berharga atau tidak berbahaya, mereka mungkin cenderung mengabaikannya atau membuangnya sembarangan. Sebaliknya, jika mereka memiliki pemahaman yang baik tentang dampak negatif sampah terhadap lingkungan dan kesehatan, mereka mungkin akan lebih cenderung untuk berperilaku secara bertanggung jawab terkait sampah.

Dalam konteks pengelolaan sampah, konsep 3R Behaviors sangat relevan. 3R Behaviors mengacu pada Reducing (Mengurangi), Reusing (Menggunakan Ulang), dan Recycling (Mendaur Ulang) sampah (Arisona, 2018). Ketiga perilaku ini memiliki dampak positif dalam mengurangi jumlah sampah yang tidak terkelola secara ramah lingkungan. Mari kita bahas masingmasing perilaku ini dalam konteks persepsi masyarakat.

Pertama, "Reducing" (Mengurangi) mengacu pada upaya mengurangi sampah yang dihasilkan. Persepsi yang kuat tentang kebutuhan untuk mengurangi sampah dapat mendorong masyarakat untuk mengadopsi perilaku seperti membeli produk dengan sedikit kemasan, menggunakan kantong belanja yang dapat digunakan kembali, atau menghindari produk sekali pakai. Persepsi bahwa pengurangan sampah memiliki manfaat bagi lingkungan dan masyarakat secara keseluruhan dapat menjadi pendorong yang kuat untuk mengubah perilaku konsumsi. Kedua, "Reusing" (Menggunakan Ulang) melibatkan upaya untuk memanfaatkan kembali barang-barang dan material yang sebelumnya dianggap sebagai sampah. Persepsi tentang nilai barang bekas dan potensi kreatif dalam menggunakannya kembali dapat memotivasi masyarakat untuk mengambil tindakan ini. Edukasi dan kesadaran tentang cara mengubah


barang bekas menjadi barang yang berguna, seperti upcycling atau mendaur ulang pakaian bekas, dapat merangsang penggunaan kembali dan mengurangi limbah. Ketiga, "Recycling" (Mendaur Ulang) adalah proses mengubah sampah menjadi bahan baku baru. Persepsi masyarakat tentang pentingnya daur ulang dalam mengurangi tekanan pada sumber daya alam dan lingkungan adalah faktor utama dalam mendorong perilaku ini. Melalui pendidikan dan promosi yang tepat, masyarakat dapat lebih menyadari manfaat mendaur ulang dan mungkin lebih termotivasi untuk memisahkan sampah mereka untuk proses daur ulang (Atmajayanti, Risna Dwi Hermawanto, 2020; Ernyasih et al., 2020; Trisnawati & Khasanah, 2020).

Dalam konteks Yogyakarta, pentingnya memperkuat persepsi masyarakat tentang pentingnya 3R Behaviors tidak dapat diabaikan. Upaya pemerintah setempat, lembaga pendidikan, dan LSM dapat berperan dalam mengedukasi masyarakat tentang dampak negatif sampah yang tidak terkelola secara baik. Selain itu, mereka juga dapat mempromosikan dan memberikan contoh konkret tentang cara mengurangi, menggunakan ulang, dan mendaur ulang sampah. Selain pendidikan dan promosi, kebijakan yang mendukung 3R Behaviors juga sangat diperlukan. Misalnya, pemberian insentif untuk pengelolaan sampah yang ramah lingkungan, seperti penurunan tarif sampah bagi rumah tangga yang aktif mendaur ulang, dapat menjadi motivator yang kuat.

Dalam rangka menangani persoalan sampah yang sedang dihadapi Yogyakarta, peran psikologi sangat penting. Memahami bagaimana persepsi memengaruhi perilaku masyarakat terkait sampah adalah langkah awal yang krusial. Dengan mempromosikan dan memperkuat konsep 3R Behaviors, kita dapat memberikan landasan psikologis yang kokoh untuk perubahan perilaku yang lebih baik dalam mengelola sampah, yang pada gilirannya akan membantu menjaga keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat

1.      Hubungan antara persepsi dengan perilaku orang-orang yang berkenaan dengan sampah sangat erat, dan dapat dijelaskan dengan mengacu pada teori persepsi dan perilaku serta konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam pengelolaan sampah.

1.  Persepsi Terhadap Sampah:

Persepsi merupakan proses kognitif yang melibatkan pengenalan, interpretasi, dan pemahaman terhadap informasi dari lingkungan sekitar. Dalam konteks sampah, persepsi individu terhadap sampah mencakup bagaimana mereka melihat, menginterpretasikan, dan merespons sampah. Ini mencakup pemahaman mereka tentang dampak lingkungan, kesehatan, sosial, dan ekonomi dari sampah.

1.Peran 3R Behaviors:

Konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) adalah pendekatan yang diterapkan dalam pengelolaan sampah yang berfokus pada tiga perilaku utama:

a.  Reduce (Mengurangi): Mengurangi produksi sampah dengan menghindari pemborosan sumber daya dan produk sekali pakai. Persepsi individu tentang pentingnya mengurangi sampah sangat memengaruhi apakah mereka akan mengadopsi perilaku ini.

b.  Reuse (Menggunakan Kembali): Menggunakan kembali barang-barang yang masih layak pakai daripada membeli yang baru. Persepsi tentang nilai barang-barang bekas dan kepraktisannya berperan dalam perilaku ini.

c.  Recycle (Mendaur Ulang): Mendaur ulang bahan-bahan yang dapat didaur ulang untuk mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan sampah. Persepsi terhadap proses daur ulang dan manfaatnya dapat memengaruhi apakah individu akan mendukung dan berpartisipasi dalam program daur ulang.

2.  Faktor Persepsi yang Mempengaruhi Perilaku Sampah:

a.  Kesadaran Lingkungan: Individu yang memiliki persepsi yang tinggi tentang dampak negatif sampah terhadap lingkungan cenderung lebih memilih perilaku 3R.

b.  Pengetahuan: Pengetahuan tentang manfaat 3R dan konsekuensi buruk dari pembuangan sampah tidak ramah lingkungan memengaruhi perilaku.

c.  Sikap: Persepsi individu terhadap pentingnya perilaku 3R menciptakan sikap yang positif atau negatif terhadap perilaku tersebut.

d.Norma Sosial: Norma dalam masyarakat, seperti mendukung atau menghukum perilaku 3R, memainkan peran penting dalam memengaruhi perilaku individu


 Dalam konteks persoalan sampah di Yogyakarta, penting bagi Pemda Kabupaten dan komunitas lokal untuk memahami bagaimana memperbaiki persepsi dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya perilaku 3R guna mengatasi masalah sampah yang mengancam sektor pariwisata, kesehatan, dan sektor lainnya.

 Daftar Pustaka

 Arisona, R. D. (2018). Pengelolaan Sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Pada Pembelajaran IPS Untuk Menumbuhkan Karakter Peduli LingkunganAl Ulya: Jurnal Pendidikan Islam, 3(1), 39-51

Arı, E., & Yılmaz, V. (2022). Extended household waste separation model (HWSM) within the scope of moral norms, environmental values and facilitating conditions. Gazi Journal of Economics and Business, 8(3), 469-487. https://doi.org/10.30855/gjeb.2022.8.3.006

 Atmajayanti, Risna Dwi Hermawanto, T. (2020) Sosialisasi Pengelolaan Sampah Berbasis 3R Pada Siswa SD Ariyojeding II Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungangung. JPPNu (Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Nusantara), 2(1), 5-24.

Ernyasih, Fajrini, F., Elyasa, L. B., & Alfiana, Q. (2020) Edukasi Dan Pendampingan Pengolahan Sampah Berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Pada Santri Di Pesantren Sabilunnajat Ciamis. AS- SYIFA: Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat, 1(1), 16-22.

Meng, X., Tan, X., Wang, Y., Wen, Z., Tao, Y., & Qian, Y. (2019). Investigation on decision-making mechanism of residents' household solid waste classification and recycling behaviors. Resources, Conservation and Recycling, 140, 224-234. https://doi.org/10.1016/j.resconrec.2018.09.021

Trisnawati, O. R., & Khasanah, N(2020). Penyuluhan Pengelolan Sampah Dengan Konsep 3R Dalam Mengurangi Limbah Rumah Tangga. Cakrawala, 4(2), 153- 168. https://ejournal.iainukebumen.ac.id/index.php/cka/article/view/250

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar