Sabtu, 15 April 2023

Essay 2 Mereview Film Youtube : SOCIALPHOBIA 2014

SOCIALPHOBIA 2014

Essay 2
Ferdi Zidhane Agibhran (22310410085)
Dosen Pengampu: Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA MA
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


Topik

Dampak dari media sosial dan dunia maya terhadap kehidupan sosial dan psikologis manusia, khususnya di kalangan anak muda.

Sumber

Yusman Hartono. 19 September 2021Socialphobia 2014 - 1:43:59 https://youtu.be/yKxNYrdYvxQ

Ringkasan

  • Socialphobia adalah sebuah film Korea Selatan yang dirilis pada tahun 2014. Film ini mengangkat isu mengenai peran media sosial sebagai tempat beraktivitasnya cyberbullies atau pelaku intimidasi dan pelecehan daring, serta penyebaran rumor dan informasi palsu. Film ini juga mengkritisi penggunaan media sosial sebagai tempat penyebaran kebencian dan intoleransi. Selain itu, film ini juga menyoroti masalah kesehatan mental yang terkait dengan kecanduan media sosial dan penyebaran informasi palsu.

  • Film ini bercerita tentang dua orang polisi bernama Ji-woong dan Yong-min yang sedang melakukan tugas pemantauan di jejaring sosial setelah adanya kasus bunuh diri di depan umum yang dianggap sebagai hasil dari komentar yang berlebihan di jejaring sosial.

  • Ketika mereka memantau akun-akun yang mencurigakan, mereka menemukan akun Se-mi, yang dianggap sebagai pembuat komentar yang memicu kasus bunuh diri tersebut. Namun, mereka merasa kesulitan untuk menemukan identitas Se-mi karena akun tersebut tidak memiliki informasi pribadi yang jelas.

  • Sementara itu, teman Se-mi yang bernama Jae-yeon mencoba membantunya keluar dari keterpurukan yang dialaminya akibat komentar-komentar kebencian yang dia terima di jejaring sosial. Jae-yeon akhirnya terjebak dalam situasi yang rumit ketika dia membantu Se-mi untuk menghindar dari polisi dan media.

  • Ketika kasus ini semakin rumit, Ji-woong dan Yong-min harus memutuskan antara melanjutkan tugas mereka sebagai polisi atau mencari tahu alasan Se-mi melakukan aksinya. Mereka berusaha memecahkan teka-teki dan menemukan fakta-fakta yang tersembunyi, termasuk keterlibatan orang-orang di sekitar Se-mi.

  • Setelah mengetahui bahwa Kyung-min melakukan bunuh diri, Ji-woong dan seorang rekan kerjanya yang lain mencoba mencari tahu apa yang mendorong Kyung-min untuk mengambil tindakan tersebut. Mereka menemukan bahwa Kyung-min mengalami banyak tekanan dari para netizen yang mengkritik tulisannya, dan bahkan ada grup online yang mengunggah informasi pribadinya.

  • Ji-woong dan rekannya kemudian memutuskan untuk membalas dendam pada para netizen dan membuat sebuah akun palsu. Mereka berhasil membuat kekacauan di antara para netizen, membuat mereka menjadi semakin parah dalam perilaku cyberbullying mereka.

  • Namun, rencana balas dendam mereka menjadi rumit ketika Ji-woong jatuh cinta pada seorang wanita bernama Min-ho, yang ternyata adalah seorang korban cyberbullying juga. Ji-woong berjuang antara cinta yang ia miliki pada Min-ho dan rasa balas dendamnya, yang membuatnya semakin terlibat dalam perilaku yang semakin destruktif.

  • Akhirnya, Ji-woong menyadari bahwa tindakannya tidak dapat menyelesaikan masalah cyberbullying dan ia memutuskan untuk menghentikan rencananya. Ia berusaha untuk memperbaiki hubungannya dengan Min-ho, dan bersama-sama mereka mencari solusi untuk mengatasi masalah cyberbullying yang semakin meningkat di masyarakat.

Permasalahan

Permasalahan utama yang diangkat dalam film Socialphobia adalah tentang pengaruh media sosial pada masyarakat modern dan bagaimana hal itu memengaruhi interaksi sosial dan mentalitas individu. Film ini menggambarkan betapa mudahnya orang menghakimi dan menyalahkan orang lain di media sosial, serta dampak buruk dari penyebaran hoaks dan konten yang tidak akurat. Film ini juga menyoroti masalah mobbing dan kejahatan siber yang mungkin terjadi dalam dunia maya. Selain itu, film ini juga menyoroti masalah kesehatan mental dan tekanan yang dialami oleh individu dalam menghadapi tekanan sosial dan ekspektasi yang ditetapkan oleh masyarakat dan lingkungan sekitar.

Opini Saya

Sebagai seorang psikologi sosial menurut saya, kita dapat melihat beberapa aspek yang menarik dalam film Socialphobia 2014 antara lain:


  • Pertama, film ini dapat membuka pandangan kita tentang bagaimana media sosial dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Kita dapat melihat bagaimana tekanan dan stres yang terjadi di media sosial dapat memicu gangguan kecemasan dan depresi pada individu.

  • Kedua, film ini juga dapat memperlihatkan bagaimana stigma dan diskriminasi dapat terjadi di media sosial, terutama terhadap kelompok yang dianggap berbeda. Hal ini dapat memperlihatkan betapa pentingnya kesadaran dan pemahaman tentang keragaman dan inklusi dalam komunikasi online.


Namun, kita juga harus mencatat bahwa film ini hanya merupakan representasi tertentu tentang masalah kesehatan mental dan media sosial, dan mungkin tidak mewakili pengalaman individu secara keseluruhan. Oleh karena itu, kita perlu melihat film ini sebagai bagian dari diskusi yang lebih luas tentang bagaimana media sosial dapat mempengaruhi kesehatan mental, dan mencari cara untuk mempromosikan kesehatan mental yang lebih baik dan penggunaan media sosial yang lebih positif.

            
                                 

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar