Kamis, 02 November 2023

Esai UTS Psikologi Lingkungan Prabawati Tresnaning Jati 21310410175 Psikologi SP

 

UJIAN TENGAH SEMESTER

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Prabawati Tresnaning Jati / 21310410175

Fakultas Psikologi, Kelas SP

Psikologi Lingkungan

 


Menurut Gibson dan Donely (1994) Persepsi adalah proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh seorang individu. Presepsi lingkungan dan perilaku manusia saling berhubungan dan saling mempengaruhi titik persepsi individu terhadap lingkungan dapat membentuk sikap, keputusan, dan tindakan yang diambil terkait dengan lingkungan tersebut. Sebaliknya perilaku manusia juga dapat mempengaruhi persepsi dan interpretasi mereka terhadap lingkungan. Dalam teori Gastalt tentang persepsi lingkungan, memberikan pemahaman tentang bagaimana manusia mempersepsikan lingkungan sebagai suatu kesatuan yang utuh,bukan hanya sebagai kumpulan elemen yang terpisah. Persepsi lingkungan dapat mempengaruhi manusia dengan berbagai cara. Misalnya, persepsi terhadap lingkungan alam juga dapat mempengaruhi perilaku manusia terkait dengan pelestarian lingkungan seperti sikap dan tindakan yang pro lingkungan. Sikap   terhadap suatu perilaku manusia yang diasumsikan oleh Ajzen       pada tahun 2005 menyatakan bahwa perilaku didasarkan pada suat keyakinan individu akan kemungkinan konsekuensi atas tindakan tersebut   (De Leeuw, et al., 2015).

 

Persepsi orang terhadap sampah dapat mempengaruhi perilaku mereka terkait dengan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Hubungan antara persepsi dan perilaku orang-orang terkait dengan sampah seperti :

1.     Persepsi tentang pentingnya pengelolaan sampah jika seseorang memiliki persepsi yang kuat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan ramah lingkungan mereka akan cenderung lebih mungkin mengadopsi perilaku 3R. Mereka akan lebih sadar terhadap dampak negatif yang ditimbulkan dari sampah yang tidak dikelola dengan baik dan mereka akan berusaha untuk mengurangi penggunaan sampah terutama sampah yang sulit untuk diolah kembali.

2.     Persepsi tentang manfaat dari praktik 3R, jika seseorang memiliki persepsi yang positif tentang manfaat yang diperoleh dari praktik 3R, kemungkinan besar orang-orang akan mengurangi limbah, menghemat sumber daya alam dan akan memiliki motivasi untuk memilih menggunakan produk yang dapat digunakan lebih dari satu kali.

3.     Persepsi tentang kemudahan kenyamanan dalam menerapkan 3R jika seseorang memiliki persepsi bahwa praktik 3R mudah untuk dilakukan dan tidak merepotkan, mereka akan cenderung untuk mengadopsi perilaku 3R jika mereka melihat bahwa ada fasilitas yang memadai untuk mendaur ulang atau tempat-tempat yang memudahkan mereka untuk mengurangi dan menggunakan kembali barang-barang mereka akan lebih termotivasi untuk melakukan tindakan recycle ini. Sampah biasanya di definisikan  sebagai barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai jika dikelola dengan prosedur yang benar (Basriyanta, 2007).

 

 

 

Persepsi yang positif tentang sampah dan praktik 3R dapat mendorong orang-orang untuk mengubah perilaku mereka menjadi perilaku yang lebih Pro terhadap lingkungan. Dalam konteks lingkungan di Yogyakarta, jika masyarakat memiliki persepsi yang kuat mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan ramah lingkungan serta manfaat dan kemudahan dalam menerapkan praktik 3R kemungkinan besar mereka akan mengurangi penggunaan sampah dan menggunakan kembali serta mendaur ulang sampah yang mereka hasilkan. Pengurangan sampah meliputi kegiatan pembatasan, penggunaan kembali, dan pendauran ulang, sedangkan kegiatan penanganan sampah meliputi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pemrosesan akhir yang kesemuanya saling berinteraksi dan mendukung untuk mencapai tujuan (Dept. Pekerjaan Umum, SNI 19-2454-2002). Hal ini dapat membantu untuk mengurangi jumlah sampah yang tidak dapat dikelola secara ramah lingkungan di Yogyakarta dan dapat mengatasi persoalan-persoalan lainnya yang timbul akibat dari sampah seperti ancaman terhadap sektor pariwisata dan kesehatan di Yogyakarta. Penting  untuk  kita  memeriksa  dan  merubah  perilaku  kita  sehari-hari  terhadap lingkungan (Priadi, Fatria, Nadiroh, Sarkawi, & Oktaviani, 2018).


 

Daftar pustaka

 

 

 

Ajzen,  I.         (2015).            Consumer      Attitudes         and      Behavior:        The     Theory            of        Planned            Behavior         Applied           to        Food            Consumption   Decisions.       Rivista di         Economia            Agraria,           2, pp.   121-13.

 

Badan Standarisasi Nasional (BSN). 2002. Standar Nasional Indonesia (SNI) 19- 2454-2002 tentang Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan,Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.

 

Basriyanta. 2007. Memanen Sampah. Yogyakarta: Kanisius.

 

De       Leeuw, A.,        Valois, P.,        Ajzen,  I.,         &            Schmidt,          P.         (2015). Using   the       Theory of            Planned           Behavior          to         Identify Key            Beliefs Underlying      Pro-Environmental     Behavior            in        High-School   Students:        ImplMKAtions for        Educational     Interventions. Journal of            Environmental Psychology, 42, pp.    128–138

 

Priadi, A., Fatria, E., Nadiroh, Sarkawi, D., & Oktaviani, A. (2018). Environmental citizenship behavior  (the  effect  of  environmental  sensitivity,  knowledge  of  ecology,  personal investment  in  environmental  issue,  locus  of  control  towards  students’  environmental citizenship  behavior).  E3S  Web  of  Conferences,  74,  08002. https://doi.org/10.1051/e3sconf/20187408002

 

Gambar ilustrasi : https://pin.it/670VECw

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar