UJIAN TENGAH SEMESTER
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Prabawati
Tresnaning Jati / 21310410175
Fakultas Psikologi, Kelas SP
Psikologi Lingkungan
Menurut Gibson dan Donely (1994)
Persepsi adalah proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh seorang
individu. Presepsi lingkungan dan perilaku manusia saling berhubungan dan
saling mempengaruhi titik persepsi individu terhadap lingkungan dapat membentuk
sikap, keputusan, dan tindakan yang diambil terkait dengan lingkungan tersebut.
Sebaliknya perilaku manusia juga dapat mempengaruhi persepsi dan interpretasi
mereka terhadap lingkungan. Dalam teori Gastalt tentang persepsi lingkungan,
memberikan pemahaman tentang bagaimana manusia mempersepsikan lingkungan
sebagai suatu kesatuan yang utuh,bukan hanya sebagai kumpulan elemen yang
terpisah. Persepsi lingkungan dapat mempengaruhi manusia dengan berbagai cara.
Misalnya, persepsi terhadap lingkungan alam juga dapat mempengaruhi perilaku
manusia terkait dengan pelestarian lingkungan seperti sikap dan tindakan yang
pro lingkungan. Sikap terhadap suatu
perilaku manusia yang diasumsikan oleh Ajzen pada
tahun 2005 menyatakan bahwa perilaku didasarkan pada suat keyakinan individu
akan kemungkinan konsekuensi atas tindakan tersebut (De Leeuw, et al., 2015).
Persepsi orang terhadap sampah dapat
mempengaruhi perilaku mereka terkait dengan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
Hubungan antara persepsi dan perilaku orang-orang terkait dengan sampah seperti
:
1. Persepsi tentang pentingnya
pengelolaan sampah jika seseorang memiliki persepsi yang kuat tentang
pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan ramah lingkungan mereka akan
cenderung lebih mungkin mengadopsi perilaku 3R. Mereka akan lebih sadar
terhadap dampak negatif yang ditimbulkan dari sampah yang tidak dikelola dengan
baik dan mereka akan berusaha untuk mengurangi penggunaan sampah terutama
sampah yang sulit untuk diolah kembali.
2. Persepsi tentang manfaat dari
praktik 3R, jika seseorang memiliki persepsi yang positif tentang manfaat yang
diperoleh dari praktik 3R, kemungkinan besar orang-orang akan mengurangi
limbah, menghemat sumber daya alam dan akan memiliki motivasi untuk memilih
menggunakan produk yang dapat digunakan lebih dari satu kali.
3.
Persepsi
tentang kemudahan kenyamanan dalam menerapkan 3R jika seseorang memiliki
persepsi bahwa praktik 3R mudah untuk dilakukan dan tidak merepotkan, mereka
akan cenderung untuk mengadopsi perilaku 3R jika mereka melihat bahwa ada
fasilitas yang memadai untuk mendaur ulang atau tempat-tempat yang memudahkan
mereka untuk mengurangi dan menggunakan kembali barang-barang mereka akan lebih
termotivasi untuk melakukan tindakan recycle ini. Sampah biasanya di
definisikan sebagai barang yang dianggap
sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih
bisa dipakai jika dikelola dengan prosedur yang benar (Basriyanta, 2007).
Persepsi yang positif tentang sampah
dan praktik 3R dapat mendorong orang-orang untuk mengubah perilaku mereka
menjadi perilaku yang lebih Pro terhadap lingkungan. Dalam konteks lingkungan
di Yogyakarta, jika masyarakat memiliki persepsi yang kuat mengenai pentingnya
pengelolaan sampah yang baik dan ramah lingkungan serta manfaat dan kemudahan
dalam menerapkan praktik 3R kemungkinan besar mereka akan mengurangi penggunaan
sampah dan menggunakan kembali serta mendaur ulang sampah yang mereka hasilkan.
Pengurangan sampah meliputi kegiatan pembatasan, penggunaan kembali, dan
pendauran ulang, sedangkan kegiatan penanganan sampah meliputi pemilahan,
pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pemrosesan akhir yang kesemuanya
saling berinteraksi dan mendukung untuk mencapai tujuan (Dept. Pekerjaan Umum,
SNI 19-2454-2002). Hal ini dapat membantu untuk mengurangi jumlah sampah yang
tidak dapat dikelola secara ramah lingkungan di Yogyakarta dan dapat mengatasi
persoalan-persoalan lainnya yang timbul akibat dari sampah seperti ancaman
terhadap sektor pariwisata dan kesehatan di Yogyakarta. Penting untuk
kita memeriksa dan
merubah perilaku kita
sehari-hari terhadap lingkungan
(Priadi, Fatria, Nadiroh, Sarkawi, & Oktaviani, 2018).
Daftar
pustaka
Ajzen, I.
(2015). Consumer Attitudes
and Behavior: The Theory of
Planned Behavior Applied to Food Consumption Decisions. Rivista di Economia Agraria, 2, pp. 121-13.
Badan
Standarisasi Nasional (BSN). 2002. Standar Nasional Indonesia (SNI) 19-
2454-2002 tentang Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah
Perkotaan,Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
Basriyanta.
2007. Memanen Sampah. Yogyakarta: Kanisius.
De Leeuw, A., Valois, P., Ajzen, I., & Schmidt, P. (2015). Using the Theory of Planned Behavior to Identify Key Beliefs Underlying
Pro-Environmental Behavior in
High-School Students: ImplMKAtions for Educational Interventions. Journal of Environmental Psychology, 42, pp. 128–138
Priadi, A.,
Fatria, E., Nadiroh, Sarkawi, D., & Oktaviani, A. (2018). Environmental
citizenship behavior (the effect
of environmental sensitivity,
knowledge of ecology,
personal investment in environmental
issue, locus of
control towards students’
environmental citizenship
behavior). E3S Web
of Conferences, 74,
08002. https://doi.org/10.1051/e3sconf/20187408002
Gambar
ilustrasi : https://pin.it/670VECw
0 komentar:
Posting Komentar