Persepsi Terhadap Lingkungan
Psikologi
Lingkungan UTS
Membuat
Tulisan Untuk Ujian MID
Dosen
Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta MA
Nama:
Indriyani
NIM:
22310410035
Fakultas
Psikologi
Universitas
Proklamasi 45
Yogyakarta
Sampah
merupakan salah satu permasalahan lingkungan hidup yang memerlukan perhatian
serius. Sampah merupakan suatu bahan yang dibuang dari hasil aktivitas manusia
maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis (Cahyo, Suryaningsih,
& Lestari, 2018).
Seiring
meningkatnya jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi di suatu daerah, semakin
meningkat pula volume sampah yang dihasilkan. Hal ini disebabkan karena setiap
penduduk mulai dari bayi sampai orang tua pasti menghasilkan sisa buangan dari
proses aktivitasnya hidupnya seperti makan, masak, mandi, bekerja dan
sebagainya.
Permasalahan
sampah erat sekali kaitannya dengan perilaku masyarakat dalam pengelolaan
sampah, sebab masyarakatlah yang merupakan sumber utama sampah itu sendiri.
Mengatasi permasalahan sampah dari sumbernya akan menjadikan permasalahan
sampah menjadi lebih sederhana. Di tengah kesulitan dan keterbatasan pemerintah
dalam hal penyediaan fasilitas dan sumber daya manusia untuk pengelolaan sampah
maka peran masyarakat dalam pengelolaan sampah menjadi aspek yang sangat
penting.
Perilaku
merupakan proses interaksi antara kepribadian dan lingkungan yang mengandung
rangsangan (stimulus), kemudian ditanggapi dalam bentuk respon. Respon inilah
yang disebut perilaku. Perilaku ditentukan oleh persepsi dan kepribadian,
sedang persepsi dan kepribadian dilatar belakangi oleh pengalamannya. Perilaku
merupakan keadaan jiwa (berfikir, berpendapat, bersikap dan sebagainya) untuk
memberikan respon terhadap situasi di luar subjek tertentu. Respon ini dapat
bersifat positif (tanpa tindakan) dan bersifat aktif (dengan tindakan) (Umar,
2009).
Pengelolaan
sampah oleh pemerintah tertuang dalam UU nomor 18 tahun 2008 dimana pemerintah
bersama dengan masyarakat wajib melakukan pengelolaan sampah bersama-sama untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan
sampah sebagai sumber daya. Oleh karena itu, permasalahan sampah tidak hanya
menjadi tanggung jawab pemerintah akan tetapi menjadi tanggung jawab seluruh
lapisan masyarakat. Berbagai upaya masyarakat dalam mengelola sampah telah
banyak dipelopori oleh tokoh-tokoh masyarakat yang peduli lingkungan. Salah
satu upaya yang dilakukan adalah sampah dikelola melalui 3 prinsip yaitu
reduce, reuse dan recycle atau pengurangan, penggunaan kembali dan daur ulang
sampah (Cahyo, Suryaningsih, & Lestari, 2018).
Reduce
adalah mengurangi penggunaan sesuatu yang menghasilkan sampah. Menurut Suyoto
(2008) dalam Darmawan (2013) tindakan yan dapat dilakukan berkaitan dengan
program Reduce antara lain: 1) hindari pemakaian dan pembelian produk yang
menghasilkan sampah dalam jumlah besar; 2) gunakan kembali wadah/kemasan untuk
fungsi yang sama atau fungsi lain; 3) gunakan baterai yang dapat di charge kembali.
Reuse
adalah gerakan menggunakan kembali sampah untuk fungsi yang sama atau fungsi
lainnya. Menurut Suyoto (2008) dalam Darmawan (2013) tindakan yang dapat
dilakukan berkaitan dengan program Reuse antara lain: 1) pilih produk dengan
pengemas yang dapat didaur ulang; 2) gunakan produk yang dapat diisi ulang
(refill); 3) kurangi penggunaan bahan sekali pakai.
Recycle
adalah mendaur ulang atau mengolah sampah menjadi barang atau produk baru
lainnya (Ling and Leo, 2000; Duran, et al., 2006; & Tam, 2008). Prinsip
Recycle dilakukan dengan cara sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak
berguna lagi bisa didaur ulang. Memang tidak semua barang bisa didaur ulang,
namun saat ini sudah banyak industri non-formal dan industri rumah tangga yang
memanfaatkan sampah menjadi barang lain. Menurut Suyoto (2008) dalam Darmawan
(2013) tindakan yang dapat dilakukan berkaitan dengan program Recycle adalah;
1) mengubah sampah plastik menjadi souvenir; 2) lakukan pengolahan sampah
organik menjadi kompos; dan 3) mengubah sampah kertas menjadi lukisan atau
mainan miniature.
Pengetahuan
dapat mempengaruhi perilaku, hal ini didukung oleh hasil penelitian (Sari,
Lestari, & Awal, 2018) bahwa terdapat peningkatan motivasi untuk menerapkan
pengelolaan sampah karena memahami pemanfaatannya yang besar. Persepsi individu
dalam Health Belief Model juga berpendapat bahwa perilaku tidak hanya
dipengaruhi oleh pengetahuan tetapi seluruh faktor intrapersonal yang
mempengaruhi perilaku kesehatan seperti usia, jenis kelamin, kepribadian,
sosial ekonomi dan edukasi yang didapatkan (Kamal, El-Borgy, & Wahba,
2017).
Daftar
Pustaka
Herlinawati, H., Marwa, M., & Zaputra, R.
(2022). Sosialisasi Penerapan Prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Sebagai Usaha
Peduli Lingkungan. COMSEP: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2),
209-215.
Natalia, L., Wihardja, H., & Ningsih, P. W.
(2021). Pendampingan pengelolaan sampah terpadu berbasis masyarakat dengan
konsep 3R di desa Sukaluyu. Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat) Royal, 4(1), 21-26.
Rahman, A.
(2013). Perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga (studi kasus
di Kelurahan Pasar Sarolangun). Jurnal Bina Praja: Journal of Home
Affairs Governance, 5(4), 215-220.
0 komentar:
Posting Komentar