Kamis, 02 November 2023

ESSAY UTS PSI LINGKUNGAN INDRIYANI 22310410035

 

Persepsi Terhadap Lingkungan

Psikologi Lingkungan UTS

Membuat Tulisan Untuk Ujian MID

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta MA

 


Nama: Indriyani

NIM: 22310410035

 

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta

 

Sampah merupakan salah satu permasalahan lingkungan hidup yang memerlukan perhatian serius. Sampah merupakan suatu bahan yang dibuang dari hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis (Cahyo, Suryaningsih, & Lestari, 2018).

Seiring meningkatnya jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi di suatu daerah, semakin meningkat pula volume sampah yang dihasilkan. Hal ini disebabkan karena setiap penduduk mulai dari bayi sampai orang tua pasti menghasilkan sisa buangan dari proses aktivitasnya hidupnya seperti makan, masak, mandi, bekerja dan sebagainya.

Permasalahan sampah erat sekali kaitannya dengan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah, sebab masyarakatlah yang merupakan sumber utama sampah itu sendiri. Mengatasi permasalahan sampah dari sumbernya akan menjadikan permasalahan sampah menjadi lebih sederhana. Di tengah kesulitan dan keterbatasan pemerintah dalam hal penyediaan fasilitas dan sumber daya manusia untuk pengelolaan sampah maka peran masyarakat dalam pengelolaan sampah menjadi aspek yang sangat penting.

Perilaku merupakan proses interaksi antara kepribadian dan lingkungan yang mengandung rangsangan (stimulus), kemudian ditanggapi dalam bentuk respon. Respon inilah yang disebut perilaku. Perilaku ditentukan oleh persepsi dan kepribadian, sedang persepsi dan kepribadian dilatar belakangi oleh pengalamannya. Perilaku merupakan keadaan jiwa (berfikir, berpendapat, bersikap dan sebagainya) untuk memberikan respon terhadap situasi di luar subjek tertentu. Respon ini dapat bersifat positif (tanpa tindakan) dan bersifat aktif (dengan tindakan) (Umar, 2009).

Pengelolaan sampah oleh pemerintah tertuang dalam UU nomor 18 tahun 2008 dimana pemerintah bersama dengan masyarakat wajib melakukan pengelolaan sampah bersama-sama untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya. Oleh karena itu, permasalahan sampah tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah akan tetapi menjadi tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat. Berbagai upaya masyarakat dalam mengelola sampah telah banyak dipelopori oleh tokoh-tokoh masyarakat yang peduli lingkungan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah sampah dikelola melalui 3 prinsip yaitu reduce, reuse dan recycle atau pengurangan, penggunaan kembali dan daur ulang sampah (Cahyo, Suryaningsih, & Lestari, 2018).

Reduce adalah mengurangi penggunaan sesuatu yang menghasilkan sampah. Menurut Suyoto (2008) dalam Darmawan (2013) tindakan yan dapat dilakukan berkaitan dengan program Reduce antara lain: 1) hindari pemakaian dan pembelian produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar; 2) gunakan kembali wadah/kemasan untuk fungsi yang sama atau fungsi lain; 3) gunakan baterai yang dapat di charge kembali.

Reuse adalah gerakan menggunakan kembali sampah untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya. Menurut Suyoto (2008) dalam Darmawan (2013) tindakan yang dapat dilakukan berkaitan dengan program Reuse antara lain: 1) pilih produk dengan pengemas yang dapat didaur ulang; 2) gunakan produk yang dapat diisi ulang (refill); 3) kurangi penggunaan bahan sekali pakai.

Recycle adalah mendaur ulang atau mengolah sampah menjadi barang atau produk baru lainnya (Ling and Leo, 2000; Duran, et al., 2006; & Tam, 2008). Prinsip Recycle dilakukan dengan cara sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna lagi bisa didaur ulang. Memang tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industri non-formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain. Menurut Suyoto (2008) dalam Darmawan (2013) tindakan yang dapat dilakukan berkaitan dengan program Recycle adalah; 1) mengubah sampah plastik menjadi souvenir; 2) lakukan pengolahan sampah organik menjadi kompos; dan 3) mengubah sampah kertas menjadi lukisan atau mainan miniature.

Pengetahuan dapat mempengaruhi perilaku, hal ini didukung oleh hasil penelitian (Sari, Lestari, & Awal, 2018) bahwa terdapat peningkatan motivasi untuk menerapkan pengelolaan sampah karena memahami pemanfaatannya yang besar. Persepsi individu dalam Health Belief Model juga berpendapat bahwa perilaku tidak hanya dipengaruhi oleh pengetahuan tetapi seluruh faktor intrapersonal yang mempengaruhi perilaku kesehatan seperti usia, jenis kelamin, kepribadian, sosial ekonomi dan edukasi yang didapatkan (Kamal, El-Borgy, & Wahba, 2017).

 

Daftar Pustaka

Herlinawati, H., Marwa, M., & Zaputra, R. (2022). Sosialisasi Penerapan Prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Sebagai Usaha Peduli Lingkungan. COMSEP: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat3(2), 209-215.

Natalia, L., Wihardja, H., & Ningsih, P. W. (2021). Pendampingan pengelolaan sampah terpadu berbasis masyarakat dengan konsep 3R di desa Sukaluyu. Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal4(1), 21-26.

Rahman, A. (2013). Perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga (studi kasus di Kelurahan Pasar Sarolangun). Jurnal Bina Praja: Journal of Home Affairs Governance5(4), 215-220.

                                                  

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar