Kamis, 02 November 2023

Essay Ujian Tengah Semester Psikologi Lingkungan Presepsi dan Perilaku Masyarakat Terhadap Sampah Oktaviana Wahyuningtyas

 

Essay Ujian Tengah Semester

Psikologi Lingkungan

Presepsi dan Perilaku Masyarakat Terhadap Sampah

Oktaviana Wahyuningtyas

22310410106

Dosen Pengampu: Dr., Dra Arundati Shinta, MA

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


Persepsi yang dimiliki oleh seseorang dapat dipengaruhi oleh perilaku yang dimunculkan (Ajzen, 2006). Perubahan presepsi dan perilaku masyarakat saling berhubungan dengan peningkatan kualitas lingkungan. Islam et al. (2004) menyatakan bahwa presepsi seseorang terhadap lingkungan berpengaruh dalam menentukan perilaku peduli lingkungan.  Mengubah pola pikir masyarakat terhadap sampah merupakan komponen penting bagi pengelolah sampah yang memadai (Puspitasari,2009).

Masyarakat yang tinggal dibataran sungai kadang kurang peduli dengan dampak sampah pada lingkungan. Pinggir sungai biasanya tidak ada tempat sampah yang menyebabkan banyak orang membuang sampah di sungai. Perilaku peduli lingkungan berkaitan dengan Pendidikan lingkungan hidupyang di dapatkan sejak dini.  Persepsi dan perilaku membuang sampah di sungai berhubungan dengan literasi lingkungan yang dimiliki oleh masyarakat. Pendidikan lingkungan hidup dapat diketahui dengan perubahan persepsi dan perilaku yang di miliki masyarakat. Masyarakat yang berliterasi lingkungan akan memiliki persepsi yang tinggi terhadap lingkungan dan berpartisipasi dalam menjaga lingkungan dengan membuang sampah di tempat sampah (Tekso et al., 2012).

Persepsi masyarakat bantaran sungai Damar pada sampah rendah. Masyarakat memiliki keterbatasan dalam pengetahuan mengelolah sampah, sehingga sampah dianggap sebagai sesuatu yang tidak berguna dan harus dibuang. Persepsi yang dimiliki oleh masyarakat dipengaruhi oleh pengetahuan, lingkungan, dan mental set (pola pikir). Perbedaan perilaku dan persepsi dapat juga dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, dan latar belakang Pendidikan (Chun et al., 2012). Tidak ada nya fatilitas yang mendukung juga bisa mempengaruhi persepsi dan perilaku masyarakat.

Perempuan cenderung memiliki kepedulian lingkungan yang lebih tinggi daripada laki-laki. Begitu juga dengan usia seseorang yang memiliki usia lebih dari 30 tahun dengan Pendidikan yang lebih tinggi biasanya memiliki persepsi dan perilaku peduli lingkungan yang lebih tinggi daripada yang memiliki usia dibawah 30 tahun dengan Pendidikan yang lebih rendah. Namun, pendapat tersebut tidak berlaku secara mutlak. Jika seseorang memiliki jenjang Pendidikan yang lebih tinggi biasaya orang tersebut akan memiliki pengetahuan tentang lingkungan hidup akan lebih luas. Dan jika seseorang yang memiliki jenjang Pendidikan sampai SD biasanya kurang luas Pendidikan lingkungan karena, yang dipelajari biasanya dasarnya saja.

Persepsi masyarakat yang rendah pada sampah dapat membuktikan jika belum tercapai tujuan Pendidikan IPA. Terciptanya masyarakat yang peduli terhadap permasalahan sain, seperti permasalahan lingkungan merupakan tujuan dari Pendidikan IPA (OECD, 2013). Sampah salah satu permasalahan lingkungan global yang sampai saat ini membutuhkan penyelesaian yang efektif. Perilaku membuang sampah dipengaruhi oleh kognisi tentang perilaku, konsekuensi dari perilaku, motivasi untuk menampilkan perilaku (Kaplan, 2000; Jacobson et al., 2006).

Masyarakat menganggap sampah sebagai barang yang tidak bernilai. Presepsi masyarakat pada sampah akan tinggi jika mereka mendapatkan manfaat dari sampah dan memiliki ketergantungan yang tinggi pada sampah (Ajzen, 2006). Sebenarnya sampah memiliki nilai ekonomi jika dikelolah dengan benar tetapi kadang memerlukan waktu yang lebih lama seperti pengomposan, dapat dijual atau digunakan di kebun sendiri. Reuse, reduce, dan recycling (3R) juga bisa di terapkan untuk mengurangi sampah yang ada di sekitar menjadi kerajinan tangan yang memiliki nilai jual. Kepedulian terhadap lingkungan tergolong tinggi bila kepedulian tersebut terwujud dalam tindakan (Sarwono, 2010).

Leaflet berisi tentang informasi ringkasan sampah, permasalahan, dan cara pengelolahaan sampah sederhana yang bermanfaat bagi masyarakat. Leaflet dapat dibagikan Bersama pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat sebagai sosialisasi. Leaflet diharapkan sebagai sarana menambah pengetahuan masyarakat sehingga persepsi masyarakat terhadap sampah dapat meningkat.

 

Daftar pustaka:

Ajzen, I. 2006. Behavioral Interventions Based on the Theory of Planned Behavior. http://people.umass.edu/~aizen/pdf/tpb.intervent ion.pdf.

Teksoz, G., Sahin, E., & Tekkaya, O.C. (2012). Modelling Environmental Literacy of University Students. Journal of Science Education Technology (2012) 21: 157-166.

Chun, M.H., Sulaiman, W.N.A., & Samah, M.A.A. (2012). “A Case Study on Public Participation for the Conservation of a Tropical Urban River”. Pol. J. Environmental Study 21 (4), 821- 829.

Isthofiyani, S. I., Prasetyo, A. P. B., & Iswari, R. S. (2016). Persepsi dan Pola Perilaku Masyarakat Bantaran Sungai Damar dalam Membuang Sampah di Sungai. Journal of Innovative Science Education, 5 (2), 128-136.

Kaplan, S. (2000). Human Nature and Environmentally Responsible Behavior. Journal of Social Issues 56 (3): 491-508.

Maharani, S. E., Suarna, I. W., & Suyasa, I. W. B. (2007). Karakteristik Sampah dan Persepsi Masyarakat Terhadap Pengelolahaan Sampah di Kecamatan Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur. ECOTROPHIC, 2 (1), 1-8.

 



Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar