Analysis of Entrepreneurship Interest on
Business Productivity
PSIKOLOGI
INOVASI
ESAI 1-MERINGKAS JURNAL ENTREPRENEURSHIP
Dosen Pengampu: Dr. Dra. Arundita Shinta, MA.
EDWIN DWI
YUNIARTO
21310410203
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
SEPTEMBER 2024
Case |
Information |
Topik |
Pemahaman
Kewirausahaan, Pelatihan Kewirausahaan,Minat Berwirausaha,Produktivitas
Usaha. |
Sumber |
Nanang Adie Setyawan, Bagus
Yunianto Wibowo, Mellasanti Ayuwardani (1 Juni 2021). Analysis of
Entrepreneurship Interest on Business Productivity. |
Permasalahan |
Masih
rendahnya minat mahasiswa untuk berwirausaha. Sebagian besar mahasiswa
berorientasi sebagai pencari kerja (job seeker), bukan pencipta lapangan
kerja (job creator). Kondisi ini dialami oleh mahasiswa di Politeknik Negeri
Semarang, dengan asumsi bahwa membuat lapangan kerja baru berbanding terbalik
dengan jumlah pencari kerja. Minat berwirausaha dipengaruhi oleh dua faktor,
yaitu faktor internal dan ekternal orang tersebut. Dalam penelitian ini yang
mempengaruhi minat berwirausaha mahasiswa difokuskan pada faktor internal,
yaitu: faktor pemahaman kewirausahaan dan faktor pelatihan kewirausahaan. |
Tujuan
Penelitian |
Mengetahui
bagaimana minat berwirausaha meningkatakan produktivitas usaha mahasiswa
politeknik negeri semarang melalui faktor pemahaman kewirausahaan; faktor
pelatihan kewirausahaan di masa pandemi covid-19, Penelitian dipercaya dapat
memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan, bermanfaat bagi
para mahasiswa khususnya mahasiswa politeniknik negeri semarang guna
meningkatkan minat berwirausaha di masa pandemi covid-19. |
Penelitian |
Minat Berwirausaha Minat berwirausaha merupakan
keinginan, ketertarikan, serta kesediaan guna bekerja keras atau berkemauan
keras untuk berdikari atau berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa
merasa takut dengan resiko yang akan terjadi, serta berkemauan keras untuk
belajar dari kegagalan. Bagi sejumlah peneliti, minat berwirausaha ialah
prediktor yang reliabel dari perilaku kewirausahaan menurut Ni
Made Sintya (2019). sedangkan peneliti lain menganggap minat berwirausaha
lebih merupakan tendensi individu untuk melakukan tindakan berwirausaha
dengan menciptakan produk baru melalui peluang bisnis dan pengambilan risiko
(Setyawan, 2021). Sejumlah peneliti lainnya menyatakan adanya beberapa
istilah lain untuk minat berwirausaha, seperti orientasi karir, wirausahawan
yang baru lahir, dan lainnya; mereka mengartikan minat berwirausaha sebagai
orientasi mental seperti keinginan yang kuat, impian, dan harapan untuk
mempengaruhi pilihan mereka melakukan kegiatan kewirausahaan. Pelatihan Kewirausahaan Dalam prakteknya, program
pendidikan dan pelatihan kewirausahaan/ diklasifikasikan menjadi dua kategori
program yaitu education program (program pendidikan) dan training program
(program pelatihan). Keduanya dibedakan dari tujuan dan hasil dari
masing-masing program. Academic Entrepreneurship Education (EE) Program
cenderung fokus untuk membangun pengetahuan dan keterampilan tentang
kewirausahaan, termasuk tujuan kewirausahaan. Sedangkan Entrepreurship
Training (ET) Program cenderung fokus untuk membangun pengetahuan dan
keterampilan secara eksplisit dalam persiapan untuk memulai suatu usaha. |
Metode
Penelitian |
Jenis
data yang digunakan dalam penelititan ini adalah data primer yang diolah
secara kuantitatif. Adapun sumber data dalam penelitian ini menggunakan data
primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara survei dan
wawancara dengan menggunakan kuisioner dengan skala semantik differensial
kepada para mahasiswa politeknik negeri semarang yang berjumlah 100
responden, penentuan responden dalam penelitian ini menggunakan teknik non
probability sampling yaitu insidential sampling merupakan teknik yang
digunakan untuk penentuan sampel menggunakan pertimbangan tertentu agar
sampel tersebut benar-benar dapat mempresentasikan populasi, Teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis faktor
konfirmatori dan maximum likehood estimation pada SEM dan uji asumsi klasik
(uji Normalitas, uji Measurement Model, uji Goodness of Fit, dan uji
hipotesis) dari dari paket statistik AMOS 24.0 (Analysis of Moment Structure). Langkah-langkah
yang harus dilakukan yaitu meliputi: (1) Pengembangan model berdasarkan
teori, (2) Menyusun diagram jalur dan persamaan struktural, (3) Memilih jenis
input matrik dan estimasi model yang diusulkan, (4) Menilai identifikasi
model struktural (5) Menilai Kriteria Goodness of fit, (7) Interpretasi dan
modifikasi model (Ghozali, 2017). |
Diskusi |
Diskusi
atau musyawarah sangat membantu dalam peran pertumbuhan
kewirausahaan kita bisa menggutarakan pendapat untuk satu target yang saling
menguntungkan. Setelah berdiskusi penting nya juga kita untuk
melakukan pelatihan dan membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar. |
Hasil
Penelitian |
Pertumbuhan
pemahaman kewirausahaan pada seseorang berpengaruh positif terhadap
peningkatan minat berwirausaha mahasiswa Politeknik Negeri Semarang. Kondisi
ini dibuktikan dengan diterapkaannya pendidikan pemahaman kewirausahaan yang
ada pada mahasiswa di lembaga Politeknik Negeri Semarang mampu menguatkan
minat berwirausaha mahasiswa dalam melakukan bisnis, sehingga apa yang
dilakukan mahasiswa dengan meningkatkan pemahaman berwirausaha berdampak pada
peningkatan minat berwirausaha dalam kegiatan bisnis. Hasil ini selaras
dengan penelitian Aditya dan Ketut (2016), Herwin Saputri (2016) yang
mengatakan bahwa peningkatan pemahaman kewirausahaan mempunyai pengaruh
pasitif dan signifikan terhadap minat berwirausaha, pernyataan yang sama juga
diungkapkan oleh Ni Made Sintya (2019) dalam penelitiannya yang menyatakan
bahwa pemahaman kewirausahaan berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha
bagi peserta pelatihan kewirausahaan mandiri. Pemahaman
kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas
usaha. Semakin tinggi tingkat pemahaman kewirausahaan akan menjadi dasar
untuk meningkatkan produktivitas usaha bagi mahasiswa program pengembangan
kewirausahaan Politeknik Negeri Semarang. Sejalan dengan penelitian Retno, dkk
(2017), menunjukkan bahwa penguatan pemahaman kewirausahaan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap produktivitas usaha, artinya apabila
pendidikan pemahaman kewirausahaan semakin ditingkatkan maka akan mampu
meningkatkan produktivitas usaha bagi mahasiswa. Hasil penelitian yang sama
juga diungkapkan oleh Sahban (2016), Asep Munawar (2018) yang menyatakan
bahwa pemahaman kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
produktivitas usaha. Pelatihan
kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas
usaha. Semakin tinggi pelaksanaan pelatihan kewirausahaan akan mampu
meningkatkan produktivitas usaha bagi mahasiswa program penggembangan
kewirausahaan Politeknik Negeri Semarang. Sejalan dengan hasil penelitian
Sukirman (2017), yang menguji pengaruh pelatihan kewirausahaan terhadap
produktivitas usaha, menunjukkan bahwa pelatihan kewirausahaan berpengaruh
pasitif terhadap peningkatan produktivitas usaha. Berarti pelatihan
kewirausahaan perlu dikembangkan agar terbentuknya produktivitas usaha
mahasiswa semakin kuat. Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh Tjipto dan
Subroto (2016) yang menyatakan bahwa pelatihan kewirausahaan berpengaruh
pasotif dan signifikan terhadap produktivitas usaha. Didukung hasil
penelitian Aditya dan Ketut (2016), yang mengatakan bahwa peningkatan minat
berwirausaha berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas usaha. |
0 komentar:
Posting Komentar