Senin, 07 Oktober 2024

E1-MERINGKAS JURNAL ENTREPRENEURSHIP: Analysis of Entrepreneurship Interest on Business Productivity

 

Analysis of Entrepreneurship Interest on Business Productivity

PSIKOLOGI INOVASI

ESAI 1-MERINGKAS JURNAL ENTREPRENEURSHIP

Dosen Pengampu: Dr. Dra. Arundita Shinta, MA.

EDWIN DWI YUNIARTO

21310410203

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

YOGYAKARTA

 SEPTEMBER 2024

 

                                          

Case

Information

Topik

Pemahaman Kewirausahaan, Pelatihan Kewirausahaan,Minat Berwirausaha,Produktivitas Usaha.

Sumber

Nanang Adie Setyawan, Bagus Yunianto Wibowo, Mellasanti Ayuwardani (1 Juni 2021). Analysis of Entrepreneurship Interest on Business Productivity.

Permasalahan

Masih rendahnya minat mahasiswa untuk berwirausaha. Sebagian besar mahasiswa berorientasi sebagai pencari kerja (job seeker), bukan pencipta lapangan kerja (job creator). Kondisi ini dialami oleh mahasiswa di Politeknik Negeri Semarang, dengan asumsi bahwa membuat lapangan kerja baru berbanding terbalik dengan jumlah pencari kerja. Minat berwirausaha dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan ekternal orang tersebut. Dalam penelitian ini yang mempengaruhi minat berwirausaha mahasiswa difokuskan pada faktor internal, yaitu: faktor pemahaman kewirausahaan dan faktor pelatihan kewirausahaan.

Tujuan Penelitian

Mengetahui bagaimana minat berwirausaha meningkatakan produktivitas usaha mahasiswa politeknik negeri semarang melalui faktor pemahaman kewirausahaan; faktor pelatihan kewirausahaan di masa pandemi covid-19, Penelitian dipercaya dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan, bermanfaat bagi para mahasiswa khususnya mahasiswa politeniknik negeri semarang guna meningkatkan minat berwirausaha di masa pandemi covid-19.

Penelitian

Minat Berwirausaha

Minat berwirausaha merupakan keinginan, ketertarikan, serta kesediaan guna bekerja keras atau berkemauan keras untuk berdikari atau berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi, serta berkemauan keras untuk belajar dari kegagalan. Bagi sejumlah peneliti, minat berwirausaha ialah prediktor yang reliabel dari perilaku kewirausahaan menurut Ni Made Sintya (2019). sedangkan peneliti lain menganggap minat berwirausaha lebih merupakan tendensi individu untuk melakukan tindakan berwirausaha dengan menciptakan produk baru melalui peluang bisnis dan pengambilan risiko (Setyawan, 2021). Sejumlah peneliti lainnya menyatakan adanya beberapa istilah lain untuk minat berwirausaha, seperti orientasi karir, wirausahawan yang baru lahir, dan lainnya; mereka mengartikan minat berwirausaha sebagai orientasi mental seperti keinginan yang kuat, impian, dan harapan untuk mempengaruhi pilihan mereka melakukan kegiatan kewirausahaan.

 

Pelatihan Kewirausahaan

Dalam prakteknya, program pendidikan dan pelatihan kewirausahaan/ diklasifikasikan menjadi dua kategori program yaitu education program (program pendidikan) dan training program (program pelatihan). Keduanya dibedakan dari tujuan dan hasil dari masing-masing program. Academic Entrepreneurship Education (EE) Program cenderung fokus untuk membangun pengetahuan dan keterampilan tentang kewirausahaan, termasuk tujuan kewirausahaan. Sedangkan Entrepreurship Training (ET) Program cenderung fokus untuk membangun pengetahuan dan keterampilan secara eksplisit dalam persiapan untuk memulai suatu usaha.

Metode Penelitian

Jenis data yang digunakan dalam penelititan ini adalah data primer yang diolah secara kuantitatif. Adapun sumber data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara survei dan wawancara dengan menggunakan kuisioner dengan skala semantik differensial kepada para mahasiswa politeknik negeri semarang yang berjumlah 100 responden, penentuan responden dalam penelitian ini menggunakan teknik non probability sampling yaitu insidential sampling merupakan teknik yang digunakan untuk penentuan sampel menggunakan pertimbangan tertentu agar sampel tersebut benar-benar dapat mempresentasikan populasi, Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis faktor konfirmatori dan maximum likehood estimation pada SEM dan uji asumsi klasik (uji Normalitas, uji Measurement Model, uji Goodness of Fit, dan uji hipotesis) dari dari paket statistik AMOS 24.0 (Analysis of Moment Structure).

Langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu meliputi: (1) Pengembangan model berdasarkan teori, (2) Menyusun diagram jalur dan persamaan struktural, (3) Memilih jenis input matrik dan estimasi model yang diusulkan, (4) Menilai identifikasi model struktural (5) Menilai Kriteria Goodness of fit, (7) Interpretasi dan modifikasi model (Ghozali, 2017).

Diskusi

Diskusi atau musyawarah sangat membantu dalam peran pertumbuhan kewirausahaan kita bisa menggutarakan pendapat untuk satu target yang saling menguntungkan.

Setelah berdiskusi penting nya juga kita untuk melakukan pelatihan dan membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar.

Hasil Penelitian

Pertumbuhan pemahaman kewirausahaan pada seseorang berpengaruh positif terhadap peningkatan minat berwirausaha mahasiswa Politeknik Negeri Semarang. Kondisi ini dibuktikan dengan diterapkaannya pendidikan pemahaman kewirausahaan yang ada pada mahasiswa di lembaga Politeknik Negeri Semarang mampu menguatkan minat berwirausaha mahasiswa dalam melakukan bisnis, sehingga apa yang dilakukan mahasiswa dengan meningkatkan pemahaman berwirausaha berdampak pada peningkatan minat berwirausaha dalam kegiatan bisnis. Hasil ini selaras dengan penelitian Aditya dan Ketut (2016), Herwin Saputri (2016) yang mengatakan bahwa peningkatan pemahaman kewirausahaan mempunyai pengaruh pasitif dan signifikan terhadap minat berwirausaha, pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh Ni Made Sintya (2019) dalam penelitiannya yang menyatakan bahwa pemahaman kewirausahaan berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha bagi peserta pelatihan kewirausahaan mandiri.

Pemahaman kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas usaha. Semakin tinggi tingkat pemahaman kewirausahaan akan menjadi dasar untuk meningkatkan produktivitas usaha bagi mahasiswa program pengembangan kewirausahaan Politeknik Negeri Semarang. Sejalan dengan penelitian Retno, dkk (2017), menunjukkan bahwa penguatan pemahaman kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas usaha, artinya apabila pendidikan pemahaman kewirausahaan semakin ditingkatkan maka akan mampu meningkatkan produktivitas usaha bagi mahasiswa. Hasil penelitian yang sama juga diungkapkan oleh Sahban (2016), Asep Munawar (2018) yang menyatakan bahwa pemahaman kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas usaha.

Pelatihan kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas usaha. Semakin tinggi pelaksanaan pelatihan kewirausahaan akan mampu meningkatkan produktivitas usaha bagi mahasiswa program penggembangan kewirausahaan Politeknik Negeri Semarang. Sejalan dengan hasil penelitian Sukirman (2017), yang menguji pengaruh pelatihan kewirausahaan terhadap produktivitas usaha, menunjukkan bahwa pelatihan kewirausahaan berpengaruh pasitif terhadap peningkatan produktivitas usaha. Berarti pelatihan kewirausahaan perlu dikembangkan agar terbentuknya produktivitas usaha mahasiswa semakin kuat. Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh Tjipto dan Subroto (2016) yang menyatakan bahwa pelatihan kewirausahaan berpengaruh pasotif dan signifikan terhadap produktivitas usaha. Didukung hasil penelitian Aditya dan Ketut (2016), yang mengatakan bahwa peningkatan minat berwirausaha berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas usaha.

 

0 komentar:

Posting Komentar