Selasa, 01 Oktober 2024

ESAI 1-MERINGKAS JURNAL ENTREPRENEURSHIP: “PENGEMBANGAN JIWA WIRAUSAHA MAHASISWA: MENDORONG KEMANDIRIAN EKONOMI MELALUI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN”

“PENGEMBANGAN JIWA WIRAUSAHA MAHASISWA: MENDORONG KEMANDIRIAN EKONOMI MELALUI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN”

PSIKOLOGI INOVASI

ESAI 1-MERINGKAS JURNAL ENTREPRENEURSHIP

DOSEN PENGAMPU: Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA.


Sari Rizka Yani

22310410001

 

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

YOGYAKARTA

OKTOBER/2024




Topik

"Membangun jiwa wirausahawan" pada mahasiswa agar mereka menjadi entrepreneurship student, untuk mengurangi ketergantungan pada pencarian kerja setelah lulus, dan mendorong mereka untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.

Sumber

Pelipa, E. D., & Marganingsih, A. (2020). Membangun jiwa wirausahawan (entrepreneurship) menjadi mahasiswa pengusaha (entrepreneur student) sebagai modal untuk menjadi pelaku usaha baru. JURKAMI: Jurnal Pendidikan Ekonomi, 5(2).

Permasalahan

Kecenderungan para lulusan perguruan tinggi yang lebih memilih mencari pekerjaan daripada menciptakan lapangan kerja sendiri. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti keterbatasan daya serap instansi swasta maupun pemerintah yang menyebabkan lamanya masa tunggu untuk mendapatkan pekerjaan. Permasalahan ini menjadi semakin krusial karena para lulusan, meskipun memiliki pendidikan formal yang baik, sering kali tidak memiliki jiwa wirausaha yang dapat membantu mereka menciptakan peluang usaha baru.

Tujuan penelitian

Untuk membangun jiwa wirausahawan (entrepreneurship) pada mahasiswa sehingga mereka dapat menjadi entrepreneurship student, yaitu mahasiswa yang mampu menciptakan usaha baru dan mandiri secara ekonomi.

1. Memahami konsep, strategi, dan karakteristik yang diperlukan untuk menjadi entrepreneurship student.

2. Dapat memulai sebuah usaha sejak masih kuliah, dengan harapan mereka tidak hanya mencari pekerjaan setelah lulus, tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja.

Isi

Pentingnya membangun jiwa kewirausahaan pada mahasiswa agar mereka dapat menjadi pengusaha (entrepreneur) yang mandiri setelah lulus.

1. Mahasiswa lulusan perguruan tinggi sering kali lebih fokus mencari pekerjaan daripada menciptakan peluang usaha sendiri. Ini disebabkan oleh terbatasnya kapasitas serapan kerja di sektor swasta dan pemerintah, sehingga menyebabkan lamanya masa tunggu bagi lulusan untuk mendapatkan pekerjaan. Oleh karena itu, penting untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan sejak dini di kalangan mahasiswa.

2. Wirausaha didefinisikan sebagai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang bernilai dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Seorang wirausahawan tidak hanya menciptakan produk atau layanan, tetapi juga mampu menciptakan perubahan dan inovasi dalam masyarakat.

3. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain pre-test dan post-test pada satu kelompok mahasiswa. Sampel penelitian terdiri dari 28 mahasiswa yang merupakan anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) bidang kewirausahaan di STKIP Persada Khatulistiwa Sintang.

4. Setelah diberikan pelatihan dan pendampingan, hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berwirausaha mahasiswa meningkat secara signifikan, terbukti dari hasil pengujian statistik yang menunjukkan Thitung > Ttabel (4,56 > 2,052). Ini mengindikasikan adanya perbedaan kemampuan berwirausaha mahasiswa sebelum dan sesudah perlakuan.

5. Jurnal ini menekankan pentingnya pelatihan kewirausahaan, mulai dari pemilihan ide bisnis yang sesuai dengan minat mahasiswa, strategi pemasaran, hingga manajemen bisnis. Mahasiswa diajarkan bagaimana cara mengelola waktu, membuat prioritas, serta menjalin relasi yang dapat mendukung usaha mereka.

6. Beberapa karakteristik yang harus dimiliki oleh entrepreneurship student antara lain adalah kecerdasan emosional, tekad kuat, disiplin, kreativitas, kemampuan mengelola risiko, dan ketekunan. Ini dianggap sebagai faktor kunci dalam mencapai kesuksesan dalam bisnis.

7. Membangun jiwa wirausahawan pada mahasiswa sangat penting agar mereka dapat menjadi pengusaha yang sukses. Jurnal ini merekomendasikan pentingnya memulai pengembangan kewirausahaan sejak mahasiswa agar mereka siap untuk menghadapi tantangan di dunia bisnis setelah lulus.

Metode

Metode penelitian yang digunakan dalam jurnal tersebut adalah metode kuantitatif dengan desain pre-experimental dalam bentuk one group pretest-posttest design.

1. Penelitian ini menggunakan desain pretest-posttest pada satu kelompok tanpa kelompok kontrol. Ini berarti peneliti mengukur kemampuan kewirausahaan mahasiswa sebelum (pretest) dan setelah (posttest) perlakuan diberikan.

2. Sampel penelitian terdiri dari 28 mahasiswa yang merupakan anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) bidang Kewirausahaan di STKIP Persada Khatulistiwa Sintang. Sampel ini dipilih sebagai responden untuk melihat perubahan kemampuan kewirausahaan mereka.

3. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes kreativitas berwirausaha, yang diberikan sebelum dan sesudah mahasiswa mengikuti pelatihan dan pendampingan kewirausahaan.

4. - Mahasiswa diberikan pelatihan dan penyuluhan kewirausahaan secara berkala. Pelatihan ini meliputi teori dan praktik kewirausahaan, serta mahasiswa diminta untuk memulai usaha berdasarkan pilihan masing-masing.

   - Setelah pelatihan, mahasiswa diminta untuk mempraktikkan materi yang telah dipelajari dan dilatih dalam proses memulai usaha baru.

5. Data dianalisis menggunakan pengujian hipotesis komparatif untuk sampel berkorelasi, yang bertujuan untuk melihat perbedaan kemampuan kewirausahaan mahasiswa sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai Thitung = 4,56 lebih besar dari Ttabel = 2,052, yang menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam kemampuan kewirausahaan mahasiswa setelah perlakuan diberikan.

Hasil

Hasil penelitian dalam jurnal tersebut menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam kemampuan berwirausaha mahasiswa setelah mereka menerima pelatihan dan pendampingan kewirausahaan.

1. Setelah perlakuan, analisis data menunjukkan bahwa nilai Thitung (4,56) lebih besar dari Ttabel (2,052). Ini mengindikasikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam kemampuan berwirausaha mahasiswa sebelum dan setelah pelatihan. Dengan kata lain, kemampuan berwirausaha mahasiswa meningkat secara signifikan.

2. Hasil ini menegaskan bahwa pelatihan dan penyuluhan yang diberikan kepada mahasiswa efektif dalam membangun jiwa kewirausahaan. Mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga dipandu untuk mempraktekkan keterampilan kewirausahaan melalui usaha nyata.

3. Mahasiswa didorong untuk memulai usaha sesuai dengan pilihan mereka, yang menunjukkan bahwa mereka tidak hanya mendapatkan pengetahuan tetapi juga pengalaman praktis dalam menjalankan usaha.

4. Peningkatan kemampuan berwirausaha diharapkan dapat membantu mahasiswa menjadi lebih mandiri dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan untuk diri mereka sendiri dan orang lain, bukan hanya mencari pekerjaan setelah lulus.

5. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa pentingnya membangun kesadaran kewirausahaan sejak dini, agar mahasiswa lebih siap menghadapi tantangan di dunia bisnis.

Diskusi

1. Membangun jiwa kewirausahaan pada mahasiswa sangat penting untuk mempersiapkan mereka menjadi pengusaha yang mandiri setelah lulus. Hal ini dapat membantu mengurangi ketergantungan pada pencarian pekerjaan di sektor formal yang terbatas.

2. Pelatihan dan pendampingan yang diberikan kepada mahasiswa terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan berwirausaha. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kemampuan kewirausahaan mahasiswa setelah mengikuti program tersebut.

3. Mahasiswa tidak hanya diberikan pengetahuan teoretis tentang kewirausahaan, tetapi juga didorong untuk mempraktekkan keterampilan kewirausahaan melalui pengalaman nyata dalam memulai usaha. Ini menciptakan kesempatan bagi mereka untuk belajar secara langsung dan mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan di dunia bisnis.

4. Untuk menjadi entrepreneurship student, mahasiswa perlu memiliki karakteristik seperti kecerdasan emosional, tekad kuat, disiplin, kreativitas, dan kemampuan mengelola risiko. Karakteristik ini penting untuk mendukung kesuksesan mereka di bidang kewirausahaan.

5. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya membangun kesadaran dan jiwa kewirausahaan sejak masa perkuliahan agar mahasiswa dapat siap menghadapi tantangan di dunia usaha dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.

 


0 komentar:

Posting Komentar