“PENGEMBANGAN JIWA WIRAUSAHA MAHASISWA: MENDORONG
KEMANDIRIAN EKONOMI MELALUI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN”
PSIKOLOGI INOVASI
ESAI 1-MERINGKAS JURNAL ENTREPRENEURSHIP
DOSEN PENGAMPU: Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA.
Sari Rizka Yani
22310410001
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
OKTOBER/2024
Topik |
"Membangun jiwa wirausahawan" pada mahasiswa
agar mereka menjadi entrepreneurship student, untuk mengurangi ketergantungan
pada pencarian kerja setelah lulus, dan mendorong mereka untuk menciptakan
lapangan pekerjaan sendiri. |
Sumber |
Pelipa, E. D., & Marganingsih, A. (2020). Membangun
jiwa wirausahawan (entrepreneurship) menjadi mahasiswa pengusaha
(entrepreneur student) sebagai modal untuk menjadi pelaku usaha baru.
JURKAMI: Jurnal Pendidikan Ekonomi, 5(2). |
Permasalahan |
Kecenderungan para lulusan perguruan tinggi yang lebih
memilih mencari pekerjaan daripada menciptakan lapangan kerja sendiri. Hal
ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti keterbatasan daya serap instansi
swasta maupun pemerintah yang menyebabkan lamanya masa tunggu untuk
mendapatkan pekerjaan. Permasalahan ini menjadi semakin krusial karena para
lulusan, meskipun memiliki pendidikan formal yang baik, sering kali tidak
memiliki jiwa wirausaha yang dapat membantu mereka menciptakan peluang usaha
baru. |
Tujuan penelitian |
Untuk membangun jiwa wirausahawan (entrepreneurship)
pada mahasiswa sehingga mereka dapat menjadi entrepreneurship student, yaitu
mahasiswa yang mampu menciptakan usaha baru dan mandiri secara ekonomi. 1. Memahami konsep, strategi, dan karakteristik yang
diperlukan untuk menjadi entrepreneurship student. 2. Dapat memulai sebuah usaha sejak masih kuliah,
dengan harapan mereka tidak hanya mencari pekerjaan setelah lulus, tetapi
juga mampu menciptakan lapangan kerja. |
Isi |
Pentingnya membangun jiwa kewirausahaan pada mahasiswa
agar mereka dapat menjadi pengusaha (entrepreneur) yang mandiri setelah
lulus. 1. Mahasiswa lulusan perguruan tinggi sering kali lebih
fokus mencari pekerjaan daripada menciptakan peluang usaha sendiri. Ini
disebabkan oleh terbatasnya kapasitas serapan kerja di sektor swasta dan
pemerintah, sehingga menyebabkan lamanya masa tunggu bagi lulusan untuk
mendapatkan pekerjaan. Oleh karena itu, penting untuk menumbuhkan jiwa
kewirausahaan sejak dini di kalangan mahasiswa. 2. Wirausaha didefinisikan sebagai kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang bernilai dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.
Seorang wirausahawan tidak hanya menciptakan produk atau layanan, tetapi juga
mampu menciptakan perubahan dan inovasi dalam masyarakat. 3. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
desain pre-test dan post-test pada satu kelompok mahasiswa. Sampel penelitian
terdiri dari 28 mahasiswa yang merupakan anggota Unit Kegiatan Mahasiswa
(UKM) bidang kewirausahaan di STKIP Persada Khatulistiwa Sintang. 4. Setelah diberikan pelatihan dan pendampingan, hasil
penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berwirausaha mahasiswa meningkat
secara signifikan, terbukti dari hasil pengujian statistik yang menunjukkan
Thitung > Ttabel (4,56 > 2,052). Ini mengindikasikan adanya perbedaan
kemampuan berwirausaha mahasiswa sebelum dan sesudah perlakuan. 5. Jurnal ini menekankan pentingnya pelatihan
kewirausahaan, mulai dari pemilihan ide bisnis yang sesuai dengan minat
mahasiswa, strategi pemasaran, hingga manajemen bisnis. Mahasiswa diajarkan
bagaimana cara mengelola waktu, membuat prioritas, serta menjalin relasi yang
dapat mendukung usaha mereka. 6. Beberapa karakteristik yang harus dimiliki oleh
entrepreneurship student antara lain adalah kecerdasan emosional, tekad kuat,
disiplin, kreativitas, kemampuan mengelola risiko, dan ketekunan. Ini
dianggap sebagai faktor kunci dalam mencapai kesuksesan dalam bisnis. 7. Membangun jiwa wirausahawan pada mahasiswa sangat
penting agar mereka dapat menjadi pengusaha yang sukses. Jurnal ini
merekomendasikan pentingnya memulai pengembangan kewirausahaan sejak
mahasiswa agar mereka siap untuk menghadapi tantangan di dunia bisnis setelah
lulus. |
Metode |
Metode penelitian yang digunakan dalam jurnal tersebut
adalah metode kuantitatif dengan desain pre-experimental dalam bentuk one
group pretest-posttest design. 1. Penelitian ini menggunakan desain pretest-posttest
pada satu kelompok tanpa kelompok kontrol. Ini berarti peneliti mengukur
kemampuan kewirausahaan mahasiswa sebelum (pretest) dan setelah (posttest)
perlakuan diberikan. 2. Sampel penelitian terdiri dari 28 mahasiswa yang
merupakan anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) bidang Kewirausahaan di STKIP
Persada Khatulistiwa Sintang. Sampel ini dipilih sebagai responden untuk
melihat perubahan kemampuan kewirausahaan mereka. 3. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah
tes kreativitas berwirausaha, yang diberikan sebelum dan sesudah mahasiswa
mengikuti pelatihan dan pendampingan kewirausahaan. 4. - Mahasiswa diberikan pelatihan dan penyuluhan
kewirausahaan secara berkala. Pelatihan ini meliputi teori dan praktik
kewirausahaan, serta mahasiswa diminta untuk memulai usaha berdasarkan
pilihan masing-masing. - Setelah
pelatihan, mahasiswa diminta untuk mempraktikkan materi yang telah dipelajari
dan dilatih dalam proses memulai usaha baru. 5. Data dianalisis menggunakan pengujian hipotesis
komparatif untuk sampel berkorelasi, yang bertujuan untuk melihat perbedaan
kemampuan kewirausahaan mahasiswa sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil
pengujian menunjukkan bahwa nilai Thitung = 4,56 lebih besar dari Ttabel =
2,052, yang menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam kemampuan
kewirausahaan mahasiswa setelah perlakuan diberikan. |
Hasil |
Hasil penelitian dalam jurnal tersebut menunjukkan
adanya peningkatan signifikan dalam kemampuan berwirausaha mahasiswa setelah
mereka menerima pelatihan dan pendampingan kewirausahaan. 1. Setelah perlakuan, analisis data menunjukkan bahwa
nilai Thitung (4,56) lebih besar dari Ttabel (2,052). Ini mengindikasikan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam kemampuan berwirausaha
mahasiswa sebelum dan setelah pelatihan. Dengan kata lain, kemampuan
berwirausaha mahasiswa meningkat secara signifikan. 2. Hasil ini menegaskan bahwa pelatihan dan penyuluhan
yang diberikan kepada mahasiswa efektif dalam membangun jiwa kewirausahaan.
Mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga dipandu untuk mempraktekkan
keterampilan kewirausahaan melalui usaha nyata. 3. Mahasiswa didorong untuk memulai usaha sesuai dengan
pilihan mereka, yang menunjukkan bahwa mereka tidak hanya mendapatkan
pengetahuan tetapi juga pengalaman praktis dalam menjalankan usaha. 4. Peningkatan kemampuan berwirausaha diharapkan dapat
membantu mahasiswa menjadi lebih mandiri dan mampu menciptakan lapangan
pekerjaan untuk diri mereka sendiri dan orang lain, bukan hanya mencari
pekerjaan setelah lulus. 5. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa pentingnya
membangun kesadaran kewirausahaan sejak dini, agar mahasiswa lebih siap
menghadapi tantangan di dunia bisnis. |
Diskusi |
1. Membangun jiwa kewirausahaan pada mahasiswa sangat
penting untuk mempersiapkan mereka menjadi pengusaha yang mandiri setelah
lulus. Hal ini dapat membantu mengurangi ketergantungan pada pencarian
pekerjaan di sektor formal yang terbatas. 2. Pelatihan dan pendampingan yang diberikan kepada
mahasiswa terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan berwirausaha. Hasil
penelitian menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kemampuan
kewirausahaan mahasiswa setelah mengikuti program tersebut. 3. Mahasiswa tidak hanya diberikan pengetahuan teoretis
tentang kewirausahaan, tetapi juga didorong untuk mempraktekkan keterampilan
kewirausahaan melalui pengalaman nyata dalam memulai usaha. Ini menciptakan
kesempatan bagi mereka untuk belajar secara langsung dan mengembangkan
keterampilan yang dibutuhkan di dunia bisnis. 4. Untuk menjadi entrepreneurship student, mahasiswa
perlu memiliki karakteristik seperti kecerdasan emosional, tekad kuat,
disiplin, kreativitas, dan kemampuan mengelola risiko. Karakteristik ini
penting untuk mendukung kesuksesan mereka di bidang kewirausahaan. 5. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya membangun
kesadaran dan jiwa kewirausahaan sejak masa perkuliahan agar mahasiswa dapat
siap menghadapi tantangan di dunia usaha dan berkontribusi pada pertumbuhan
ekonomi. |
0 komentar:
Posting Komentar